Bab 14. Rencana Paris dan Apollo (18+)

3.2K 113 3
                                    

Happy Reading, Jangan lupa untuk memberikan dukungan dan memberi nilai untuk karya orang lain. Terimakasih 🥰
.
.
.
.
.

Dua orang pemuda itu nampak berfikir keras, isi kepala mereka telah dipenuhi oleh rencana-rencana keji untuk menjatuhkan Putra Sang Dewa laut.

Wajah mereka bagaikan keindahan Dewa ketampanan yang tengah beradu, pemuda yang satu bagaikan keindahan matahari dikala Sunrise, sedangkan pemuda disebelahnya bagaikan keindahan malam hari yang penuh seribu bintang. Mereka memancarkan keindahannya masing-masing.

"Bagaimana bila kita membunuhnya dengan racun." Usul pemuda berambut pirang itu.

"Jangan! Racun biasanya digunakan oleh para wanita. Tak bisakah kita membunuh dengan cara seorang pria." Tolak pemuda berambut hitam, rambutnya itu terlihat halus bagaikan kain sutra yang berharga.

"Bagaimana bila aku membunuhnya dengan beradu gulat." Lanjutnya lagi.

Pria berambut pirang seterang matahari itu menggelengkan kepalanya tak setuju,
"Paris, jangan mengotori tangan kita hanya untuk membunuh sampah sepertinya. Apalagi bila sampai Poseidon mengetahuinya bahwa kita yang membunuh putranya, kita bisa tewas dilahap oleh lautan." Timpal Apollo.
Walaupun Apollo seorang Dewa sekalipun, tapi tetaplah Dewa Poseidon lebih unggul darinya.

Membunuh Orion memang penuh resiko, apalagi Orion adalah putra Dewa Poseidon dengan Euriale, sejenis makhluk gorgon.

"Apakah hanya Dewa Hades dan Dewa Zeus yang mampu mengalahkan Poseidon. Selain mereka apa ada Dewa atau Dewi lainnya?" Tanya Paris.
Remaja itu berfikir sebelum membunuh Orion harus melemahkan pelindungnya terlebih dahulu.

Tunggu! Ada 2 Dewi yang dihormati dan ditakuti oleh Ayah Orion;
Yang pertama adalah Dewi Rea ibu dari Dewa Poseidon sendiri, Dewi Rea di kenal sebagai Dewi kesuburan serta ibu para Dewa Dewi Olympian.

Yang kedua adalah Dewi Gaia Sang Dewi Bumi, dia dikenal sebagai 'Ibu Dari Semua', dia adalah ibu dari Dewi Rea.
Dewi Gaia adalah leluhur para Dewa, Dewi, bangsa Titan, cyclops dan Dewa-Dewi laut. Dia adalah penguasa Dunia dan dipersonifikasikan sebagai bumi. Dan beruntungnya Paris adalah manusia kesayangan Dewi Gaia.

Sebuah lampu langsung bersinar diotak Paris, dia tersenyum licik. Dia punya rencana.
"Apakah kau mampu merubah wujudmu menjadi Dewi Eos?" Tanya Paris pada Dewa Apollo

Sang Dewa musik itu menganggukkan kepalanya ragu-ragu, dia merasa tak nyaman dengan senyuman Paris yang mirip rubah betina.
"Memangnya apa yang ingin kau rencanakan?" Tanya Dewa Apollo was-was.

"Kita akan merencanakannya di kuil Dewi Gaia, tenang saja Dewi Gaia tidak akan marah pada kita. Karena ada aku manusia kesayangannya." Kata Paris.

Sungguh Paris akan melakukan segalanya untuk Dewi Artemis, Paris akan membalas perbuatan Orion yang berani mempermainkan hati Dewinya.

***

Dengan langkah gembira seorang Raksasa tampan itu menemui kekasihnya yang cantik, calon istrinya itu sangat menawan dengan balutan gaun bunga-bunga yang disulam dan sebuah tiara yang seterang matahari.
Ia nampak lebih feminim ketimbang mainannya yang satu itu,

"Eos sayang, kau ingin kemana hmm?" Tanya Orion. Dia menatap nafsu pada Eos yang terus berlari dengan menggoda, apalagi belahan dadanya yang bergoyang disetiap langkahnya.

Eos tersenyum manis,
"Ayo cari ke tempat yang sepi. Aku ingin berbagi kehangatan denganmu." jawabnya sensual, dia membelai dada bidang Orion.

Tibalah mereka disebuah kuil kuno, kuil itu nampak lusuh dan tak terpakai. Banyak daun yang bertebaran disana, hingga akhirnya Orion berfikir bahwa Kuil ini pasti milik Dewi yang lemah dan tak memiliki pengikut.

Artemis Dan Benang Takdir Troya (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang