Bab 16. Bertemu Helene dari Sparta

1.2K 77 0
                                    

Happy Reading...
Jangan lupa vote dan komen..🥰
.
.
.
.
.

Paris berjalan menuju pedagang pernak pernik, dia berniat membeli hiasan untuk digantungkan di busur panah ibu asuhnya, ia ingin membelikan hadiah untuk Dewi Artemis.

Mata malam itu menatap pada liontin mutiara berwarna hijau kebiruan, seperti manik indah milik sang Dewi alam.

Setelah memeriksa keasliannya Paris segera membelinya dengan uang hasil rampasan perang, ingat kini Paris sangat kaya karena memenangkan banyak peperangan. Apalagi ia memiliki ATM berjalan yang mampu ia poroti setiap hari seperti Ares, Aphrodite dan Apollo kadang ia meminta jatah uang saku pada Dewi Demeter.
Kurang ajar bukan?!

Paris melangkahkan kakinya menuju gang, dia melewati jalan pintas agar lebih cepat menuju Dewi Artemis yang sedang menunggunya di pinggir danau.

Dari arah berlawanan ada seseorang gadis berpakaian sutra, dia berlari tergesa-gesa sampai-sampai tak melihat ada pria di depannya hingga,

"Ah maafkan saya tuan.." gadis itu tak sengaja menabraknya, Paris segera menahan pinggang gadis itu sebelum jatuh ke tanah.

Mereka saling bertatapan dengan jarak yang terbilang dekat, wajah gadis itu nampak jelas dimatanya.

Gadis itu memiliki paras cantik jelita, manik matanya berwarna biru muda seperti langit cerah.
Bibirnya tipis berwarna merah muda sangat menggoda kaum Adam, rambutnya sedikit keriting berwarna pirang dengan kulit putih mulus seperti habis mandi susu.

Sejenak Paris tertegun dengan pemandangan indah didepannya, gadis ini sangat cantik dan menawan.

Jantung Paris berdebar kencang, entah kenapa tubuhnya bergetar seperti ini, Seolah ada Dewi takdir yang menggerakkan getaran jantungnya sesuka hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jantung Paris berdebar kencang, entah kenapa tubuhnya bergetar seperti ini, Seolah ada Dewi takdir yang menggerakkan getaran jantungnya sesuka hati.
dan apa ini? Mengapa pikiran Paris seakan menyuruh untuk menculik gadis asing ini.

Kendalikan dirimu Paris.
Batinnya.

Paris segera melepaskan pelukannya.
Kini isi pikiran dan isi hatinya saling berlawanan, ia bagaikan boneka yang sedang di gerakkan.

"Menjauh darinya!" Ucap seseorang dengan pakaian kebesarannya, dia berusia sekitar 40 tahun dengan janggut yang cukup lebat. Pria itu langsung menodongkan pedangnya ke arah Paris.

Melihat penampilan glamor pria itu, Paris langsung bisa menebak siapa pria itu. Dan gadis itu pasti putrinya yang sedang kabur dari ayahnya.

"Tenanglah, saya hanya tak sengaja lewat dan bertemu dengan gadis ini. Saya hanya menolongnya yang hampir terjatuh." Balas Paris dengan tenang, ia tidak ingin membuat keributan di kerajaan orang lain.

Pria itu segera memasukkan pedangnya ke dalam sarung, dia mengacuhkan pemuda itu. Lalu matanya menatap cinta pada gadisnya.
"Kemarilah Heleneku." Ucapnya lembut.

Artemis Dan Benang Takdir Troya (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang