Hoeeekk ...
Suara muntahan terdengar di seluruh ruang kamar mandi.
Di dekat kloset tempat duduk, di sana ada Winter yang sedang menepuk-nepuk dadanya sembari meraup udara segar di sekitarnya, yang sayangnya udara lembab kamar mandi bukanlah udara yang dapat menjadi pasokan oksigen baik untuknya.
Sejujurnya kondisi Winter jauh dari kata baik-baik saja.
Air mata sudah berkumpul di pelupuk mata Winter, pun kedua netranya sudah terasa panas. Rasa sesak dalam dadanya membuatnya kesakitan. Rasa lapar ini menyiksanya.
"~Chi?" Annchi mendekat ke arah Winter yang masih terduduk di atas lantai. "Winter, kamu harus mencari makan, Chi~."
Winter memutar bola matanya, tentu saja ia tahu apa yang harus dilakukannya. Tetapi, di mana ia harus mendapatkan makanan di kala semua orang yang ditemuinya tidak sesuai dengan kriterianya?!
Winter hampir menjabak rambutnya karena frustrasi yang menghampiri, tetapi suara Annchi menghentikan niatannya.
"~Chi, aku tahu cara mendapatkan makanan, Chi~."
"Bagaimana? Bagaimana?!" Winter bertanya dengan terburu, membuat Annchi sedikit ketakutan saat melihat ekspresi Winter yang menggelap, tapi Winter tidak memiliki waktu untuk mengkhawatirkan keadaan makhluk kecil itu.
"~Chi, ituu ...."
***
Winter mengeratkan kain penutup rambutnya, ia berusaha untuk menutupi wajah. Sesekali ia juga menolehkan kepalanya ke arah kanan dan kiri, memastikan keadaan.
Beruntung, siang itu tak banyak manusia yang mendatangi tempat yang dikunjungi Winter hingga membuat Winter akhirnya dapat dengan mudah melancarkan aksinya.
Winter tidak tahu apakah dia dapat memercayai perkataan Annchi atau tidak, pasalnya Annchi tidak terlalu menyakinkan baginya, namun keadaan Winter yang sudah kelaparan membuat Winter memutuskan untuk mengikuti saja kata-kata makhluk bodoh itu.
Sekarang pilihannya, makan atau mati, itu saja.
"Di balik tirai itu, Chi~." Suara Annchi berbisik di kepalanya.
Annchi adalah makhluk yang sedikit berbeda dengan Winter. Sebagai asisten iblis, Annchi tidak sering memperlihatkan wujudnya pada manusia, mereka bahkan cenderung takut pada manusia, maka dari itu level mereka berbeda dengan iblis dan hanya menjadi pesuruh.
Entah apa yang membuat Karina memercayai Annchi ---makhluk penakut itu--- untuk mengawal Winter. Dilihat dari manfaatnya saja sudah tidak ada.
Meski Winter tahu Annchi adalah makhluk bodoh dan penakut, setidaknya Annchi adalah seorang pengamat yang baik dan mudah disuruh-suruh.
Ya, setidaknya dua hal itu dapat Winter manfaatkan saat ini.
"Sekarang, Chi~."
Mendengar aba-aba dari Annchi, Winter segera menerjang tirai biru itu. Winter sama sekali tidak tahu apa yang ada di balik tirai itu selain mengandalkan Annchi.
Dan begitu Winter masuk.
"Huh?"
Winter dikejutkan dengan rak berisi jajaran kaset.
"Apa-apaan ini?"
Tungkai panjang Winter terus mengambil langkah selagi pandangannya mengitari kondisi sekitar, masih bingung dengan tempat yang ia kunjungi.
"Rak film dewasa, Chi~."
HUH?!
Winter hampir naik pitam saat mendengar perkataan Annchi. Bagaimana ia bisa berada di tempat ini, bukannya di hotel? Apa gunanya semua ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
DE(VI)LICIOUS SERIES [WHITORY VERS.] - TAMAT
FanfictionApa menu santapan yang paling kalian suka? Menu No. 1 Thirsty: Sadistic Lover Winter adalah succubus yang ditendang dari dunia iblis karena sampai usia dewasa belum pernah berhubungan intim dengan manusia, dan Jaemin adalah pria yang terancam divoni...