Bab 27.2: Masak Ramen (15+)

747 42 2
                                    

Hari ke-4,

Apa kata-kata rayuan yang merujuk ajakan berbuat piiiip yang paling kalian suka? Jaemin paling suka saat seseorang mengajaknya memakan ramen bersama.

Karena Jaemin jadi bisa menentukan tingkat 'pedas'nya sendiri.

"Jaemin, ini ramennya selanjutnya gimana?"

Jaemin tersenyum saat melihat pemandangan di hadapannya. Winter yang kewalahan dengan panci yang berisi air mendidih di depannya menjadi hiburan tersendiri.

Salahkan Winter yang tempo hari lalu hanya mengenakan apron tanpa apapun, Jaemin jadi sangat menyukai penampilan Winter dengan apron, terlebih saat gadis itu mencoba memasak untuknya. Winter jadi terlihat semakin seksi.

"Jaemiiiin!" Winter menoleh ke belakang dan menemukan Jaemin berdiri santai memperhatikannya. Melihat hal itu, bibir Winter mengerucut, "Kamu jadi 'kan ngajarin aku masak ramen? Katanya kalo aku ngajakin kamu makan ramen, kamu mau ajarin aku masak."

Jaemin tertawa sendiri. Pikiran liarnya tentu saja tak selaras dengan pikiran polos Winter. Winter yang bukanlah seorang manusia asli tentu saja tidak tahu maksud dari perkataannya sendiri saat pagi tadi Jaemin memintanya untuk berpura-pura mengajak Jaemin makan ramen bersamanya.

"Kenapa ketawa?" tanya Winter bingung.

Jaemin menggeleng, baru kemarin dia bilang akan berbagi banyak hal pada Winter, tapi Jaemin mengingkari janjinya sendiri. Melihat Winter yang kebingungan menjadi hiburan tersendiri bagi Jaemin.

"Jaemiiiin!" Winter sekali lagi memanggil Jaemin yang masih bergeming di tempat.

Mendengar panggilan kedua dari Winter, Jaemin melangkahkan kakinya mendekati Winter. Satu tangannya melingkar di perut Winter, dan satu tangannya yang lain menangkup buah dada Winter.

"Sekarang masukan bumbunya, Winter."

"Ugh, Jaemin?" Winter tampak bingung saat merasakan sentuhan Jaemin semakin menggila. Satu tangan Jaemin yang tadi bertengger di perut Winter kini perlahan menuju ke arah bawah, sementara satu tangan lainnya memijat buah dada Winter.

Winter mendesah saat tangan Jaemin berhasil menyentuh area bawahnya.

"Fokus, Winter," bisik Jaemin sembari memilin puting Winter yang masih bersembunyi di balik kaus kebesaran milik Jaemin, kemudian bibirnya ikut bergerak. Jaemin menyesap tepat di area belakang telinga Winter.

Sentuhan-sentuhan yang Jaemin berikan tepat pada titik sensitif Winter membuat fokus Winter buyar.

"S-segini cukup?" tanya Winter sembari menahan dirinya.

Jaemin melongokkan kepalanya dari balik tengkuk Winter, mengintip panci ramen yang menjadi wadah masak Winter saat ini.

"Gua lebih suka ramen yang sangat pedas, bagaimana kalau kita masukkan bumbu yang lebih pedas dari ini, Winter?"

Winter tampak kebingungan karena dia sudah memasukkan seluruh bumbunya.

"T-tapi .. hahh .. bumbunya udah kumasukkan semua eungg~"

Jaemin tersenyum, kemudian sedikit menjauh dari tubuh Winter.

"Haaa! Jaemin!" Winter sedikit berteriak saat Jaemin tiba-tiba mengangkat tubuhnya dan mendudukannya pada salah satu meja yang berada di dekat kompor.

Jaemin menaruh wajahnya pada ceruk leher Winter, menghidu aroma Winter yang sudah menjadi candu baginya. "Kalo begitu, gimana kalo kita sendiri yang cari bumbu pedasnya?"

Jaemin menjauhkan wajahnya dari ceruk leher Winter untuk kemudian mengecup bibir manis Winter. Winter tampak bingung dengan sikap Jaemin yang tiba-tiba melemparkan serangan padanya.

DE(VI)LICIOUS SERIES [WHITORY VERS.] - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang