DE(VI)LICIOUS SERIES [WHITORY VERS.] - TAMAT

Bab 11: Kamu Pulang?

***

Polisi memerhatikan sekali lagi potret yang berada di atas mejanya, kemudian mengangkat kepalanya untuk melihat Jaemin dan Winter yang kini sedang duduk di depannya.

Kim Joowan, polisi yang menangani kasus Jaemin dan Winter itu, menaruh tangan di bawah dagunya kala dirinya mengamati potret wanita cantik di depannya itu, kemudian ia mengusap kening setelah melepaskan topi seraya mengembuskan napas panjang.

"Jadi, kalian sedang mencari wanita ini?"

Jaemin menghela napasnya saat mendengar pertanyaan yang datang dari Joowan.

"Iya, Pak. Apa Bapak bisa membantu kami untuk mencarinya?"

"Ini agak sulit," ujar Joowan sembari mengamati potret di tangannya. "Apa kalian tau nama perempuan ini?"

"Karina, Pak. Bapak sudah menanyakannya sudah tiga kali," Kali ini Winter yang membalas pertanyaan Joowan.

"Iya, saya tahu, Dik," balas Joowan. "Tapi apakah wanita ini memiliki marga? Kalian harus memberikan nama yang lengkap kepada kami. Sangat banyak perempuan bernama Karina di negara ini."

Jaemin menoleh ke arah Winter. Winter hanya mengangkat bahunya, lalu berbisik pada Jaemin, "Aku tidak tahu mengenai hal itu."

Jaemin menepuk dahinya setelah mendengar perkataan Winter. Sementara itu, Joowan yang memerhatikan Jaemin dan Winter pun tahu tidak ada titik cerah dalam percakapan ini.

Joowan dengan inisiatif pun mengetikkan sesuatu di keyboard komputer kerjanya.

"Jadi, namanya Karina. Tidak ada marga," ujar Joowan sembari mengetik.

Joowan kemudian melirik ke arah Winter, "Berapa usia Karina, Dik?"

Winter mulai menghitung dengan jarinya, tetapi ia mendesah kala jarinya tidak menemukan angka yang sesuai. Dia mulai kebingungan, "Aku tidak tau pasti, Pak. Dia mungkin berusia 200, 500, atau lebih dari itu."

"Baik, dua---" Joowan menghentikan jarinya untuk kala ia merasa ada yang aneh dari perkataan Winter. "200? Apa saat ini kalian sedang bercanda?"

Winter hanya menyengir, pasalnya dia memang tidak tahu banyak mengenai Karina selain Karina adalah iblis yang menjaganya selama ini.

Sementara itu, Joowan yang merasa dipermainkan pun bersedekap dada, "Kalian pikir kantor polisi adalah taman bermain, huh?"

"Pak---" Jaemin berusaha menengahi, tetapi Joowan sudah keburu lelah menghadapi dua manusia di hadapannya.