Part 1; Perkenalan

1.7K 147 15
                                    

"WINTER!!!!"

Lagi dan lagi Winter dapat mendengar suara Karina yang menggema di sepenjuru ruangan. Buru-buru Winter menggunakan kekuatan teleportasinya, menghindari masalah yang akan segera menghampirinya.

Akan tetapi, belum sempat Winter kabur dari terjangan banteng ---re: Karina--- yang sedang ingin mengamuk, buntut iblis Winter sudah ditahan terlebih dahulu agar ia tak bisa kemana-mana.

"Hnh!" Winter melenguh, menahan desahan di ujung lidahnya. Bahunya menegang saat merasakan sentuhan pada ekornya itu.

Semua iblis tahu salah satu titik sensitif succubus terletak pada ekornya.

"Mau kemana, hm?"

Winter menoleh saat mendengar suara merdu datang dari arah belakangnya. Tentu siapa lagi sang empu suara selain Karina.

Melihat Karina dengan tatapan tajamnya, Winter hanya meringis, kemudian berusaha menarik ekornya, tetapi Karina sama sekali tak ingin melepaskannya.

"Anu .... itu lepasin dulu, dong," kata Winter seraya menarik pelan ekornya.

Karina tampak tak acuh, justru semakin mengeratkan genggamannya. "Kamu masih inget kan apa yang aku bilang padamu minggu kemarin, Winter?"

Terdengar begitu banyak tekanan pada nada suara Karina. Tampaknya kakak tertuanya itu sudah tidak sanggup lagi menahan emosinya saat melihat sikap Winter.

"Hehehe, lupa. Apa ya?"

"WINTER!!!"

Mendengar suara Karina naik satu oktaf, Winter buru-buru menutup kedua telinganya. "Iya, iya," ujarnya mengalah.

"Tapi lepas dulu dong ekornya, sakit tau," lanjut Winter berusaha negosiasi.

Tahu bahwa Winter tidak sedang berbohong hanya untuk lepas darinya, Karina pun merenggangkan genggamannya pada ekor Winter. Melihat kesempatan itu, Winter pun menarik ekornya dan menyembunyikannya.

"Aku harap kamu enggak lupa sama janjimu sendiri, Winter." Karina mengingatkan, tak ingin Winter kabur lagi darinya.

"Iya, manusia, kan? Aku hanya perlu menyerap energi mereka. Tapi, kenapa aku harus pergi ke dunia manusia?

"Karina, kamu tau kan kalo saat ini succubus udah bisa menikmati energi manusia tanpa harus berhubungan langsung dengan mereka. Kenapa aku harus menggunakan cara kuno seperti dulu di saat kita sudah mengalami perkembangan?"

Mendengar perkataan panjang lebar Winter yang berusaha mengubah pandangan Karina sama sekali tak membuahkan hasil.

Karina, kakak tertua Winter itu, justru menghela napas saat mendengar perkataan Winter.

Memang benar yang dikatakan Winter, Succubus saat ini sudah mengalami perkembangan pesat, mereka bisa menyerap energi manusia tanpa perlu berkontakan langsung dengan manusia.

Meski begitu, Karina tetap mengkhawatirkan adiknya itu.

"Ya, aku tau, Winter. Tetapi, kita tetaplah succubus. Kita harus tetap berkontakan dengan para manusia, karena inovasi baru yang ditemukan hanyalah cara cepat yang dibutuhkan saat kita mengalami kondisi terdesak, bukan untuk memenuhi kebutuhan kita sepenuhnya."

Winter terdiam. Memang betul terdapat perbedaan antara kontak langsung dengan tanpa kontak.

Meski sejujurnya Winter tidak merasa puas saat mendapatkan energinya, tapi setidaknya ia merasa cukup dengan hal itu.

Karina yang tahu Winter tak berkata-kata lagi pun menaruh tangannya di bahu Winter.

"Kamu tidak bisa selamanya menggunakan cara itu, Winter. Apalagi sekarang kamu udah menjadi succubus dewasa. Kebutuhan energimu akan semakin besar. Mau tidak mau, kamu harus bersentuhan langsung dengan manusia, Winter."

DE(VI)LICIOUS SERIES [WHITORY VERS.] - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang