"Winter, tolong potong bahan-bahannya, ya, Sayang."
"Baik, Mah," jawab Winter dengan cekatan.
Seperti yang dikatakan Yuna tadi malam bahwa Yuna akan menyambangi apartemen Jaemin untuk menemui Winter, akhirnya pada pagi menjelang siang kala itu Yuna benar-benar melakukannya.
Mereka berdua bahkan tengah berada di dapur apartemen, sedang menyiapkan makanan kesukaan Jaemin untuk bekal Jaemin di kantor siang nanti.
Yuna senang bukan main saat Winter menanyakan hal apa saja yang disukai Jaemin kepadanya. Yuna menjawab salah satu masakan kesukaan Jaemin dan Winter berinisiatif untuk belajar membuatnya.
Saat Yuna melihat Winter memotong-motong bahan masakan yang ada di depannya dengan gerakan cekatan, Yuna mengukir senyum di bibirnya. Winter sangat pintar pada percobaan pertamanya, meski Winter mengaku dia tidak bisa memasak sebelumnya.
"Jaemin paling suka makan ini, ya, Ma?" tanya Winter setelah memotong bahan masakannya yang berupa wortel, bawang bombai, dan juga daun bawang menjadi potongan yang lebih kecil.
Sementara itu, Yuna juga tidak tinggal diam, kini ia tengah menyiapkan bahan saus yang akan ditumpahkan ke atas potongan daging babi yang baru saja dibelinya. Rencananya Yuna dan Winter akan memasak jeyuk bokkeum---santapan daging babi yang dimasak dengan cita rasa pedas kesukaan Jaemin. Daging babi itu akan menjadi teman santapan nasi putih yang disiapkan untuk Jaemin.
"Iya, Jaemin paling suka masakan ini, Winter. Kadang juga, Jaemin suka babi goreng buatan Mama. Lain kali kamu harus mencobanya."
Winter menganggukkan kepalanya saat Yuna menyelesaikan perkataannya. Setelah meracik bahan sausnya, Yuna pun menaruh wajan di atas kompor dan menuangkan minyak.
Setelah dirasa wajannya sudah panas, Yuna lantas memasukkan potongan slice daging babi yang masih berwarna kemerahan itu ke atas wajan.
Step by step Winter memerhatikan cara Yuna memasak, ia mencatat dalam otaknya resep masakan yang dibuat Yuna, sampai akhirnya masakan itu matang dan siap ditata dalam kotak bekal.
"Untung aja Mama dateng hari ini, Winter jadi bisa siapin bekel deh buat Jaemin," ujar Yuna kala Winter memasukkan potongan daging itu ke dalam kotak bekal.
"Iya, Mah ..." jawab Winter. Setelahnya, suasana hening sebab Yuna sedang fokus menata beberapa bahan makanan ke dalam kulkas. Sudah menjadi kebiasaan Yuna untuk menyiapkan bahan makan untuk Jaemin.
Sementara itu, Winter menutup kotak bekal Jaemin. Perasaannya masih terasa mengganjal, terlebih lagi saat mengingat kejadian tadi malam. Jaemin suka padanya apa sama seperti Jaemin menyukai makanan ini?
Apa itu artinya Jaemin juga melihat Winter sama seperti Winter melihat Jaemin?
"Mah ... selain masakan ini, apalagi yang Jaemin suka?"
Yuna menutup kulkas, "Banyak, Winter. Nanti Mama akan ngajarin Winter apa saja masakan yang disukai Jaemin."
Yuna lantas tersenyum saat melihat Winter tampak berpikir keras, "Kamu menanyakan kesukaan Jaemin dari tadi. Kamu pasti sedang memikirkannya. Apa kamu sangat menyukai Jaemin, Winter?" ujar Yuna.
Winter mengangguk, "Tentu saja."
Karena Jaemin adalah sumber makanan.
"Jaemin juga memiliki perasaan sama," lanjut Winter kemudian.
Mendengar perkataan Winter, Yuna hanya tertawa kecil, "Benarkah? Mama senang mendengarnya."
Yuna kemudian memandang lurus ke depan, seperti tengah menjamah sesuatu. "Dari Jaemin remaja, Jaemin sangat dingin pada perempuan. Terakhir kali dia mengutarakan rasa tertariknya pada lawan jenis mungkin sewaktu SMA."
KAMU SEDANG MEMBACA
DE(VI)LICIOUS SERIES [WHITORY VERS.] - TAMAT
FanfictionApa menu santapan yang paling kalian suka? Menu No. 1 Thirsty: Sadistic Lover Winter adalah succubus yang ditendang dari dunia iblis karena sampai usia dewasa belum pernah berhubungan intim dengan manusia, dan Jaemin adalah pria yang terancam divoni...