Sudah lewat tengah malam, namun Heeseung tidak bisa berhenti memikirkan perkataan Jungwon. Yang paling teringat adalah betapa sedihnya ibunya saat bercerita mengenai asal-usulnya. Pernah suatu kali, ibunya berkata bahwa dia tidak menyukai dunianya, hingga membuat Heeseung takut untuk menanyakan lebih jauh. Setelah bergulat dengan pikirannya selama berjam-jam, tiba-tiba dia teringat akan sebuah benda yang pernah diperlihatkan ibunya. Benda yang aneh, yang tidak pernah dilihatnya di tempat lain. Mengingat itu membuat Heeseung bergegas bangkit dan berteleportasi menuju kamarnya.
Begitu sampai di depan lemari, ia hendak membukanya. Namun, langkahnya terhenti saat mendengar isakan pelan dari arah tempat tidurnya. Heeseung menoleh, melihat Karina berbaring dengan wajah basah oleh air mata dan keringat. "Apa dia sedang mimpi buruk?" pikir Heeseung, tidak tega melihatnya seperti itu.
Perlahan, Heeseung mendekat. Dia menyibakkan rambut yang menutupi wajah Karina, kemudian dengan lembut mengusap air mata dan keringatnya menggunakan ujung lengan bajunya. Melihat Karina yang mulai tenang, entah kenapa membuat Heeseung merasa lega.
Setelah memastikan Karina sudah lebih tenang, Heeseung berbalik untuk melanjutkan pencariannya di lemari. Namun, tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan kecil menahan lengannya. Terkejut, Heeseung menoleh dan mendapati Karina menatapnya dengan mata sayu dan sedih.
"Maaf. Apa aku membangunkanmu? Jangan pedulikan aku, tidurlah lagi," ujarnya lembut. Tetapi, Karina justru mempererat genggamannya di lengan Heeseung. Ada sesuatu dalam tatapan Karina yang membuatnya tergerak.
Perlahan, Heeseung duduk di tepi ranjang, lalu dengan hati-hati menarik lengannya. Karina, yang masih memegang erat, ikut tertarik ke arahnya hingga mendekat. Dengan lembut, Heeseung merengkuh Karina dalam pelukannya, mengusap rambutnya dengan lembut. Karina diam dalam pelukannya, merasakan kenyamanan yang membuatnya melupakan mimpi buruk barusan.
Saat Karina tetap dalam diam, Heeseung perlahan melonggarkan pelukannya untuk melihat wajahnya. Namun, Karina justru kembali menariknya erat, melingkarkan lengannya di leher Heeseung.
"Sebentar..." lirih Heeseung, sedikit terkejut dengan tindakan Karina. Tapi, Karina malah memeluknya semakin erat, seolah takut kehilangan. Detak jantung Heeseung berdegup lebih cepat, perasaan aneh menjalari dirinya.
"Karina? aku kesulitan bernapas kalau kamu memelukku seerat ini," ujar Heeseung sambil mengusap punggungnya dengan lembut. Tidak ada respons dari Karina.
"Karina?" panggilnya lagi. Tetap tak ada jawaban. Perlahan-lahan, Heeseung memundurkan wajahnya agar bisa menatapnya dengan lebih jelas. Namun saat melihat wajah Karina, dia tertegun. Wajah Karina merah padam, dan tanpa sengaja mata mereka bertemu, membuat Karina semakin malu. Ia segera memutuskan pandangan, menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Heeseung.
Karina's POV
Saat Heeseung memeluknya tadi, Karina sebenarnya masih setengah tertidur. Dia mengira pelukan itu hanyalah bagian dari mimpinya, hingga tanpa sadar dia membalas memeluk Heeseung dengan erat. Namun, saat Heeseung memanggil namanya dengan lembut, Karina tersadar. Kini dia merasa sangat malu dengan tindakannya. 'Heeseung pasti menganggapku berlebihan,' pikirnya, lemas.
Saat mata mereka bertemu, Karina semakin yakin bahwa wajahnya pasti sudah semerah kepiting rebus. Ingin rasanya ia bersembunyi, namun tak tahu harus ke mana. Tanpa pikir panjang, Karina menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Heeseung. 'Pokoknya sembunyi dulu,' batinnya, malu.
Heeseung tetap tenang, mengusap punggungnya dengan lembut, membuat Karina semakin nyaman meski jantungnya berdebar tak karuan.
"Kamu pasti mimpi buruk," bisik Heeseung lembut. Karina hanya mengangguk pelan dua kali sebagai jawaban.
"Sekarang sudah tidak apa-apa," lanjut Heeseung, mengusap rambutnya dan menepuk lembut punggungnya, menenangkan. Kelegaan mengalir dalam diri Karina, dan tanpa sadar ia mengeratkan pelukannya di leher Heeseung, merasa nyaman dalam kehangatan pelukannya.
#Revisi
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood [HEERINA] END S1_REVISI
VampirePintu pembatas antara dua dunia terbuka karena setetes darah seorang wanita. "Apa kau percaya vampir?" Karina "Aku bahkan bisa memakanmu sekarang." HeeSeung #REVISI #NO PLAGIAT!!!