Cinta tumbuh di antara mereka karena sebuah kecelakaan.
Warning ⚠️
It's Lee Donghyuck /Haechan dominan area.
Pairing: HYUCKREN
Lee Donghyuck/Haechan x Huang Renjun NCT.
Haechan dom
Renjun sub
Happy Reading!
Enjoy with my story 😚
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
"Aku khawatir kalau sampai Haechan tau tentang hubungan kita," ujar Yangyang dengan nada pelan. Pemuda itu sedang berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan kekasihnya. Lee Jeno.
"Dia gak mungkin tau," balas Jeno.
"Tapi, aku khawatir, Jen," kata Yangyang sembari mengigit bibir bawahnya.
"Kamu tenang aja. Selagi kita bermain cantik, semua akan tetap aman. Haechan gak bakal tau," sahut Jeno.
"Gimana kalau pada akhirnya keungkap juga?" ujar Yangyang.
"Daripada kamu kepikiran terus, lebih baik kamu putusin aja Haechan dan cuma fokus ke aku."
Yangyang melebarkan mata saat mendengar perkataan Jeno. Putus dari Donghyuck bukanlah sesuatu yang dia inginkan. Dia juga mencintai pemuda itu.
"Kenapa diem? Gak bisa, kan?"
Suara Jeno kembali terdengar.
"Bukan gitu. Aku cuma gak siap kalau harus putus sama dia," ucap Yangyang. "Karena aku bingung gimana caranya mutusin Haechan. Padahal kami berdua baik-baik aja."
"Kamu tinggal bilang kalau Haechan berubah. Jadi, kurang waktu sama kamu karena sibuk sama jadwal. Kamu jadi jenuh dan rasa itu hilang. Mudah, kan?" kata Jeno.
Yangyang menggelengkan kepalanya meskipun sang kekasih takan melihat hal tersebut.
"Kayanya itu bukan pilihan yang baik, Jen," ucap Yangyang.
"Ya, udah. Berati pilihannya kamu tetap tenang gak perlu khawatir soal Haechan yang tau hubungan kita," balas Jeno. "Tapi, asal kamu tau. Aku juga capek sembunyi terus kaya gini. Gak bisa bebas mau ngapain juga."
Yangyang lagi mengigit bibirnya. "Maaf."
"Udah, jangan dipikirin. Sekarang kamu istirahat. Besok kalau ada waktu kita jalan. Aku masih kangen kebersamaan kita berdua," kata Jeno.
Yangyang menarik napas perlahan, lalu menghembuskannya. "Iya, Jen. Maaf karena aku belum bisa mutusin Haechan."
"Gak masalah. Udah, ya. Ayo, tidur."
"Iya."
"Good night, sayang. I love you."
"I love you too, Jeno."
Yangyang menjauhkan ponselnya ketika sambungan terputus. Pemuda itu kembali menghela napas perlahan.
"Semoga Haechan emang gak pernah tau soal hubungan gue sama Jeno di belakangnya selama ini."
. .
Hendery memukul dinding di sampingnya dengan pelan. Raut wajah pemuda itu tampak mengeras.
