( Arion's funeral )
Author POV
Setelah perang yang berlangsung cukup lama, langit Revisius tak kunjung menjadi cerah. Sepanjang jalanan Revisius menuju ke Kota Teristy ditata sedemikian rupa, manandakan kesedihan di Negri ini.
Jalanan setapak ditata rapi dengan iring-iringan bunga krisan merah muda dan ungu. Cassia menatap mayat di dalam peti dengan perasaan campur aduk. Setelah bertemu dengan orang-orang ini Cassia banyak merasakan berbagai emosi setelah sekian lama. Namun kenapa salah satu dari mereka pergi?
Felix memberikan bunga krisan putih pada dada Adiknya. Setelah itu peti mati di tutup sempurna. Mata biru Felix tidak bercahaya terang seperti biasanya. Dia merasa hampa.
Pangeran Archo berdiri menghampiri dua orang itu, dia menepuk dua bahu rapuh itu dengan lembut. "Kembali ke tempat kalian!" Titahnya.
Felix menatap dingin seperti biasa, akan tetapi sikap dingin Felix lebih menjadi semenjak kematian Arion. Felix berlalu dari Aula Kerajaan. Remaja itu meninggalkan Istana tanpa sepatah katapun.
Berbeda dengan Altair, dia berdiri dengan setelan serba hitam dengan Ayumi di sampingnya. Gadis culun yang dulu berkacamata itu turut menggunakan dress bewarna hitam dengan topi renda bewarna senada.
"Upacara akan dimulai. Mari berkumpul di luar!" Putri Agatha muncul dengan elegan, ajaran Kerajaan memang tidak gagal. Putri Agatha memimpin seluruh manusia di dalam Aula menuju luar Istana dimana seluruh rakyat Revisius tengah berkumpul. Mereka turut mengikuti upacara pemakan Arion Klenody dan para Prajurit yang gugur di medan perang.
Pangeran Archo berdiri di Altar yang disiapkan dengan mahkota kebanggan Negri Drauka. Beliau berdiri gagah layaknya pimpin Negri, hal itu turut membuat hati Altair sedikit tenang.
Upacara pemakaman berlangsung dengan khidmad. Suara kesedihan saling sahut-menyaut dari seluruh penjuru kota. Peti mati Arion diarak menuju kediamannya di Teristy.
Altair tidak menyangka, sahabatnya pergi meninggalkannya dengan begitu cepat. Mereka saling berbaris di belakang peti mati Arion. Xander dan Aris turut memberikan bunga krisan putih di atas peti tersebut.
Kalla Rowiend memimpim penyucian menuju pemakaman. Gadis dengan setelan serba putih khas gereja memberikan berkat yang biasa diberikan saintess. Orion turut membantu penyucian tersebut dari belakang Kalla. Duo hebat di Drauka itu memberikan cukup banyak berkah.
Altair dan Ayumi tidak membuka mulut semenjak upacara pemakaman dimulai. Peti mati Arion memasukui area pemakanan Keluarga Klenody. Di tempat yang telah di tentukan, Felix berdiri. Tangannya memberikan berkah terakhir sebagai Pemimpin Keluarga Klenody, Kakek dan Paman Arion turut memberikan berkah terakhir mereka.
Peti mati tersebut akhirnya terkubur sempurna. Altair meninggalkan tempat pemakanan bersama teman-temannya terkecuali Cassia dan Serra. Mereka menunggu Upacara pemakaman sampai selesai.
"Sangat tidak sangka." Gumam Ayumi.
Aris memberikan senyuman kecut. "Bagaimana mungkin bunga Klenody hilang satu? Sangat tidak terduga ya?" Ucapnya.
Xander dan Altair hanya terdiam tidak membalas kedua ucapan teman mereka. Mereka berjalan menuju Aula kediaman Klenody yang megah dan mewah, salah satu bangsawan Teristy yang tersohor memang memiliki kekayaan yang berlimpah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Destiny a Ordinary People ( END )
Fantasy[Two Souls]Everything Is Not a Coincidence. Untuk 15 tahun ke atas. Mohon kerjasamanya!!! Terbangun menjadi bayi laki-laki setelah kematian? Aneh tidak? Aneh lahhh! Aku kan wanita lajang yang belum menikah ... Ketika ia membuka matanya kembali, dia...