( Dozah )
Altair Marrowes ( Alinovera Darries ) POV
Setelah pertempuran di Kota Teristy, seluruh Kota besar dan kecil di Negri Drauka mengisolasi diri. Madam Cia dan seluruh Dokter di Academy saling membantu mengobati korban dari pertempuran tersebut.
Beberapa Senior di Academy diperintahkan untuk mencari sisa Batu Kunci di gua-gua Kota besar. Dari hasil penelitian Bu Angelin, Batu Kunci hanya berada di Gua Kota yang besar. Karena penduduk yang jumlahnya banyak maka kumpulan Mana di sana juga melimpah.
Kumpulan Mana itu menahan segel Batu Kunci agar tetap tersegel. Saat ini Cassia, Aku, Kalla, dan Arion diperintahkan mencari Batu Kunci ketiga di Kota Dozah. Kota kelahiran Kalla Rowiend.
Setelah tiga hari penyembuhan, Cassia mulai membawa kami ke perbatasan Kota Dozah. Sesampainya kami di Kota yang terkenal akan segala keuinakan alamnya, Keluarga Kalla segera membawa kami ke Kastil mereka.
Bu Angelin memercayakanku dan Arion untuk menjalankan misi ini. Selain untuk mencari Batu Kunci ketiga, aku dan Arion diperintahkan untuk mengawasi Ayah Kalla. Apakah ia sekutu De Lacia atau sekutu Academy.
Sementara tugas kami di Dozah, Orion sedang disidang oleh Madam Cia mengenai pemberontakan. Sementara yang lainnya diperintahkan untuk membantu para Senior di Kota Revisius.
Kembali pada saat ini, kami tengah menyantap makan malam bersama. Aku memutuskan untuk pergi ke salah satu Gua besar Di Dozah besok pagi. Seluruh anggota tim juga telah menyetujuinya. Terutama Cassia, entah mengapa gadis itu sangat bersemangat.
"Bukankah Batu Kunci seharusnya dititipkan ke Para Dewa? Mengapa malah disebar di seriap Kota besar di Drauka?" Tanya Arion memecah keheningan kami setelah makan.
"Konon katanya dahulu setiap kota besar dipimpim salah satu Dewa. Contohnya adalah Kota Chelovik. Kota itu dipimpin oleh Dewi kedua. Tak jarang karenanya Kota Chelovik dijuluki Kota Bulan." Jelas Kalla.
"Sedangkan Di Dozah, Dewa Keempat mempimpin Kota di bidang pertanian serta tumbuhan. Kami hidup makmur dan tenram tanpa pernah merasakan kelaparan. Dewa Keempat juga mengajarkan kami sihir penyembuhan. Itulah alasan mengapa banyak sekali ilmuan serta Dokter yang berasal dari Kota Dozah. Sihir penyembuhan milik Dewa Keempat diwariskan ke setiap generasi di sini." Jelas Kalla.
Kami mengangguk paham. Aku baru menyadari jika jumlah Kota besar Di Negri Drauka ada enam jenis. Setiap Kota mungkin dipimpin oleh Kakak Dewa Ketujuh.
"Beristirahatlah! Besok pagi kita mulai pencariannya." Titahku. Mereka secara serempak meninggalkan meja makan menuju kamar mereka masing-masing.
...
Seperti kataku kemarin malam. Paginya kami mulai perjalanan kami dengan tudung yang menutupi wajah. Kalla memimpin jalan menuju gua yang direkomendasikan oleh Ayahnya. Gua terbesar di Kota Dozah.
Kami dibawa melewati padang rumput serta sawah-sawah yang sangat subur. Banyak tanaman obat yang langka tumbuh di sini. Kalla membawa kami di pintu gua.
Di sekitar gua terdapat aliran sungai yang terhubung ke danau. Aliran itu berasal dari dalam gua. Aku dan Arion memasuki gua terlebih dahulu.
Banyak sarang laba-laba serta serangga yang berkeliaran. Kalla terlihat jijik kontras dengan Cassia yang selalu memasang wajah datarnya, gadis itu selalu memasang wajah tanpa semangat hidup. Sungguh dua kepribadian yang berbeda.
Kami memasuki area yang sangat luas di dalam gua. Anehnya di tengah ruangan itu terdapat sebuah Altar dengan corak huruf kuno di bawahnya membentuk lingkaran besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Destiny a Ordinary People ( END )
Fantasi[Two Souls]Everything Is Not a Coincidence. Untuk 15 tahun ke atas. Mohon kerjasamanya!!! Terbangun menjadi bayi laki-laki setelah kematian? Aneh tidak? Aneh lahhh! Aku kan wanita lajang yang belum menikah ... Ketika ia membuka matanya kembali, dia...