<revisi>
Pagi jam 9, Christy sudah berada di dalam rumah Muthe. Dia sedang duduk dengan tenang di sofa sambil menyantap makanan ringan yang sudah di siapkan oleh mama teman nya itu.
Sedangkan Muthe masih mengumpulkan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul berhadapan dengan Christy. Dari raut wajah bantal Muthe, terlihat dia merasa kesal dan terusik dengan kejadian pagi ini.
Bagaimana tidak, pagi tadi Christy tiba tiba masuk ke kamarnya dan menarik tubuh Muthe yang masih lemas untuk keluar kamar. Mulut Christy juga bersuara cukup lancang sambil melontarkan ucapan selamat pagi lah, atau dengan celetukan panjang lebar khas basa basi yang menurut Muthe itu sangat mengganggunya.
"Kitty kenapa sih pagi pagi riweuh banget? Males banget tau ga," Muthe kini sudah mengendalikan nyawa seutuhnya dan menatap teman dari sekolah dasar itu dengan tatapan yang sinis. Sedangkan Christy yang mendapat semua itu dari Muthe hanya bisa membalas dengan senyum lebar dan tawa lepas.
"Lagian hari libur gini jangan pemalas, kalau ga aku bangunin nih ya. Pasti kamu bangun jam 12 siang. Lagian mama kamu juga yang nyuruh. Iya ga tan?"
Christy dengan percaya diri menjawab keluh kesah Muthe. Alasan cukup meyakinkan juga—membawa alasan disuruh mama nya muthe, sudah jelas muthe pasrah dan menerima semua pembelaan Christy. Mama Muthe yang mendengar pertanyaan dari Christy pun mengiyakan. Namanya juga ibu ibu pasti menambah beberapa kalimat nasihat bagi para anak anaknya.
Christy memang sudah menganggap rumah Muthe itu menjadi rumah kedua di dunia ini. Sedari sekolah dasar kelas 2 Muthe dan Christy sudah menjadi teman cukup dekat dikarenakan orang tua mereka lebih dulu dekat. Berkat mama Muthe yang membuka toko brownies kecil kecilan dan Mama Christy yang seperti sudah menjadi pelanggan langganan dari awal membeli.
Mama Muthe dan Christy lalu menjadi dekat. Kedekatan menular pada anak perempuan nya masing masing, bahkan kaka dari Muthe dan Christy yaitu Gita-Chika saja dekat walaupun beda sekolah.
Christy mempunyai orang tua yang cukup sibuk. Di zaman Christy sekolah dasar pekerjaan orang tua nya sedang naik daun, jadi keduanya sibuk mengurus dan menjaga perkerjaan itu. Mama Christy mengandalkan mama Muthe untuk menjaga anak bungsu perempuannya saat dia pergi bekerja.
Makanya Christy sering kali ke rumah Muthe bahkan pernah juga menginap dirumah Muthe untuk beberapa hari. Itulah sebabnya rumah Muthe seperti rumah keduanya.Itu sedikit alur mundur tentang kedekatan Muthe dan Christy. Dari jaman sekolah dasar hingga SMA saat ini tali persahabatan mereka tak pernah putus. Walaupun ada waktu renggang saat mereka duduk di bangku SMP.
"Nanti pergi yuk? Jalan jalan." Dengan satu kalimat pertanyaan Christy membuka obralan mereka kembali dari keheningan yang singkat. Sebenarnya dia juga tak tau mau kemana, dirinya asal saja melontarkan ajakan basa basi itu.
Muthe yang mendapat pertanyaan tidak langsung menjawab, dirinya fokus terlebih dahulu pada sarapan roti isi mentega dan keju yang telah di siapkan. Setelah beberapa kali suapan Muthe baru menjawab. Ia menyetujui dengan anggukan ajakan Christy juga bertanya, ingin kemana?
Dalam hati Muthe sedikit bermain tebak tebakan antara dia sendiri menebak jawaban apa yang akan keluar dari mulut Christy. Mungkin bisa jadi ke pantai, makan sushi, atau nonton bioskop film random lalu pulang bermain timezone. Karena itulah seputar wisata jika mereka jalan jalan di hari weekend.
Christy berpikir sejenak, "biasanya kalau sama jessi pergi kemana?"
.........
Buat apa menanyakan hal itu? Muthe tertegun dan keluar pertanyaan spontan dari batinnya. Bukannya langsung menjawab tapi Christy malah bertanya pertanyaan hal yang tak Muthe sangka.
![](https://img.wattpad.com/cover/337702888-288-k878404.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. Rahasia || JesMuth
Random"Aku udah bisa ungkapin Rahasia aku ke kamu. Dan kamu ungkapin Rahasia ke aku waktu itu." × JESSI & MUTHE story × [End] ✓ [Revisi] #Bonus Track [Complete] ! Fanfiction ! ! Happy reading !