Muthe sudah kembali pulang ke rumah sesudah di opname di rumah sakit selama 5 hari lamanya. Walaupun keadaan muthe kini jauh lebih baik dari sebelum nya, dokter menganjurkan untuk tidak langsung berkegiatan yang membutuhkan banyak energi 'Sebaiknya istirahat 1 hari di rumah agar lebih stabil lagi dan jangan lupa di imbangi dengan meminum obat, keesokan hari baru pasien boleh beraktivitas lagi' Kata Dokter saat itu.
Tubuh nya sekarang sedang berbaring di atas kasur miliknya dengan selimut tebal yang menyelimuti hangat pada tubuh. Hanya dirinya sendiri di sana tanpa orang lain yang menemani muthe. Sebenarnya bisa saja Jessi disana menemani tidur siang muthe hari ini, tapi muthe sendiri tadi menyuruh jessi pulang agar jessi dapat beristirahat juga setelah dirinya sudah menyisakan waktu untuk menjaga muthe saat sakit.
Jessi dengan tengil nya menolak saran Muthe, namun seketika kalah saat dihadapkan dengan jiwa ketegasan dari seorang Muthe. Mau tidak mau jessi patuh kepada Muthe, padahal Jessi sendiri tak ingin berpisah dengan cintanya itu. Begitu pun dengan Muthe.
Kembali pada Muthe saat ini, dirinya tak terlalu menikmati jam tidur siang. Suara suara dalam pikiran serta batin nya sendiri membuat muthe gelisah. Pertanyaan dan keraguan mendominasi dalam dirinya, entah tentang apa. Muthe sendiri bingung sehingga membuat jiwa nya tak nyaman. Mata nya sedari tadi tidak berhasil untuk tertutup rapat, rasa aneh yang muthe rasakan itu menang terlebih dahulu sebelum dirinya pergi untuk tidur.
"aishh kenapa sih" Muthe mengerang— tubuhnya bangun dari posisi rebahan dan tangan mengacak acak rambutnya sendiri.
"Kenapa kepikiran Jessi sih?" Muthe kebingungan dengan sendiri.
Pikiran serta batin nya hanya tertuju pada satu orang yaitu Jessi. Dan Muthe egois untuk tidak mengakui bahwa kini sedang kangen pada sosok yang kemarin kemarin menemaninya selalu. Padahal tadi muthe sendiri yang mengusir jessi untuk pulang tapi kenapa sekarang ada rasa sedikit menyesal?
Seperti nya akal sehat muthe datang untuk menasehati dirinya sendiri untuk tidak terlalu egois, dan hilangkan pikiran tentang jessi. Biarkan jessi istirahat dulu, semua butuh ruang sendiri Kata akal sehat nya itu.
Lama lama dirinya sudah cukup tenang, setelah membuang nafas panjang muthe beranjak dari kasur dan menuju ke arah pintu balkon yang berada pada kamar nya. Pintu kaca itu tertutup oleh hordeng tebal sehingga dapat menolak cahaya dari luar ke dalam, sesaat muthe membuka hordeng itu Luar biasa terang nya cahaya matahari siang ini. Mata yang belum siap itu langsung tertutup menghindari kesilauan.
Merasa sudah bisa menerima cahaya mata muthe terbuka kembali, menatap ke atas langit memperhatikan keindah warna biru muda serta awan putih. Muthe merasa seperti sudah lama sekali tidak melihat langit secerah ini. Muthe membuka pintu kaca itu dan melangkah ke lantai balkon, penglihatan nya langsung bisa menangkap ke arah bawah pada area depan rumah.
"CHRISTY!!!"
Terlihat di bawah sana tepat nya pada bagian pagar rumah muthe ada christy yang baru saja masuk melalui pagar rumah. Sosok yang di panggil tiba tiba dengan nada cukup keras itu tentu saja kaget.
Kepala nya menengok ke arah suara berasal, mimik wajah nya kaget dan kecewa.
"Yaahhh, mumuchang kenapa keluar sih. Ga jadi suprise deh" Ucap Christy dengan suara yang pelan, namun muthe bisa mendengar dari atas sana.
Sebaliknya dengan Christy, mimik muthe begitu gembira wajah nya memperlihatkan senyuman yang lebar sangat ceria. "Dihhh, kitty ini suprise tau! Ayo masukk" Ujar muthe.
Akhirnya siang ini muthe di temani oleh Christy, Teman dari kecil nya itu paham jika kalau muthe sendirian dengan terpaksa seperti ini pasti akan jenuh. Makanya Christy datang ke rumah tanpa memberi tau kepada muthe terlebih dahulu agar lebih seru saja dan suprise. Tapi sayang nya takdir berkata lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. Rahasia || JesMuth
Random"Aku udah bisa ungkapin Rahasia aku ke kamu. Dan kamu ungkapin Rahasia ke aku waktu itu." × JESSI & MUTHE story × [End] ✓ [Revisi] #Bonus Track [Complete] ! Fanfiction ! ! Happy reading !