RHS 04|| Berangkat Bareng

1.3K 149 7
                                    

<revisi>

Muthe Pov

Lagi dan lagi sepeda milik ku rusak, perasaan aku jarang pakai sepeda ke jalan yang berat seperti tanjakan atau jalan jalan jauh. Tapi selalu saja tiba tiba rantainya rusak, pikir ku selalu tikus atau kucing yang rusakin. Ga yakin juga sih masa iya mereka nafsu banget ngerusakin sepeda aku? Aneh.

Mau nggak mau aku ngajak Jessi pergi bareng. Bukan tanpa alasan sih aku ngajak dia, jarak rumah ke sekolah lumayan jauh. Bisa cape juga kalau dipaksa jalan, jadi numpang ke Jessi dengan iming iming berangkat bareng. Apa ini yang disebut Friend With Banefit(?)

Sedikit cerita, sebenernya kita tuh hampir setiap hari berangkat bareng. Bedanya kita sendiri sendiri naik kendaraan. Aku naik sepeda terus di buntuti jessi pake motornya. Kenapa aku bilangnya hampir. Itu karena si Jessi Jessi itu males banget bangun pagi, ya kali aku nungguin. Mending tinggal. Aku disiplin waktu orangnya.

----

Author Pov

Jam 6 lebih 15 Jessi sampai ke rumah Muthe. Muthe yang langsung melihat Jessi, sedikit terkejut karena penampilan Jessi yang cukup niat hari ini. Di tambah dia menggunakan mobil, biasanya Jessi selalu menggunakan motor ninja. Itu semua membuat Muthe mengeluarkan mimik wajah yang curiga dan bingung.

Muthe membuka gerbang rumahnya, "Pagi mumu si cantik dan genit,"Jessi memulai percakapan di antara mereka.
"Mukanya napa kek gitu sih? Gua cantik plus gantengnya keterlaluan kah?" Lanjut jessi dengan melontarkan pertanyaan yang membuat Muthe bergedik geli.

"Huek pede banget, sekarang tumben rapih. Mana pake bawa mobil segala. Kesambet apaan?" Jawab Muthe dengan nada cetus.

"Tapi suka kan kalau gua rapih gini? makin cocok sama lo" Gombal jessi dengan menampilkan senyum miring disertai perubahan gestur tubuh yang lebih tegap.

"Hah" Muthe dengan spontan menanyakan apa yang di katakan jessi barusan. Dia hanya ingin mendengarnya sekali lagi.

"Males banget lemot, dah ayo masuk nanti telat malah salahin gua" Titah Jessi sambil mendorong Muthe untuk mendekati mobil.

Tak lupa melakukan hal romantis. Jessi membukakan pintu penumpang di depan sambil dibarengi senyuman yang hangat—lebih seperti dibuat buat agak menawan. Jujur saja muthe diperlakukan seperti itu sedikit terpesona. Ah tapi dia malu untuk jujur akan hal itu.

"Silahkan masuk pearl" kata pengantar Jessi saat membuka kan pintu mobil.

"Makasih sopir muah" Dengan centil muthe memanyunkan bibirnya membuat pose kiss. Guna membalas dengan candaan atas perilaku Jessi.

Sayangnya Jessi malah salah tingkah. Muka Jessi saja sudah dipenuhi semburan merah di pipi. Dia hanya bisa memberikan anggukan sebagai jawaban Jessi untuk Muthe.

Jessi menutup pintu mobil dengan pelan. Dan sedikit berlari ke bagian pintu pengemudi lalu masuk. Di dalam sebelum menyalakan mesin mobil, Jessi mengambil dasi yang berada di dalam laci dashboard.

Baru saja di buka laci dashboard, Muthe yang sudah memperhatikan Jessi dan melihat ada dasi sekolah disana, Muthe langsung paham. Inisiatif Muthe bergerak dengan sendirinya, ia mengambil alih untuk mengambil dasi. Jessi yang sadar hanya bisa tersenyum lepas kearah muthe.

"Malu tauu Jes, udah kelas 3 SMA ngga bisa pasang dasi. Anak sd aja bisa tau. Sini deketan" Pinta Muthe sambil ngomel yang tertuju untuk Jessi pastinya.

Jessi menuruti perintah Muthe, mendekatlah dia kearah pujaan hatinya itu. Kesempatan ini yang Jessi tunggu tunggu, wajahnya yang memang tak terlalu dekat tapi seakan terasa dekat bagi Jessi bisa melihat muka Muthe. Bagai melihat masa depan jika Jessi menatap kedua mata Muthe.

Jessi deskripsikan wajah Muthe yang begitu sempurna menurut dia. Bibirnya yang memiliki warna merah muda, hidung Muthe yang kecil, serta mata Muthe yang sangat indah. Hal itu terus di pandang Jessi saat Muthe masih sibuk untuk memakainya dasi.

Muthe yang sadar bahwa dirinya sedang dipandang seseorang yang ada di hadapannya tidak melihat reaksi apa apa. Apa? Ya betul dia sudah terbiasa akan itu. Setiap Jessi meminta Muthe untuk memakainya dasi, pasti Jessi akan memandang nya. Lagi pula itu menurut Muthe wajar wajar saja. Orang di depan kita akan otomatis melihat kita saat diposisi memakainya dasi kan?

Biasanya Muthe tidak membalas tatapan Jessi. Dia selalu mundur terlebih dahulu tanpa menatap Jessi. Tapi entah kenapa, hari ini terlintas ide jahil di benak Muthe untuk melirik Jessi. Benar saja, Muthe menatap Jessi balik dengan posisi yang masih sama memakaikan dasi.

Mereka eye contact.

Biasanya saat orang eye contact 1 detik saja. Pasti akan sadar dan membuang muka. Tapi jessi tidak. Antara dia sengaja atau nge freez.

1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik

Muthe langsung menarik dasi Jessi ke arah atas kerah seragam Jessi, sehingga membuat dasinya kencang. Lantas pasti Jessi tercekik dan mengerang kaget.

"aakkhh mukhq," erangan Jessi saat merasa tercekik.

Muthe sebenarnya melakukan itu karna salah tingkah, kenapa Jessi tak gentar gentar menatap Muthe?

"Kebiasaan ih bengong bengong, emang ya gua tuh cantik tapi jangan di tatap kek gitu. Takut. Udah ayo jalan jalan!" Ucap Muthe dengan satu nafas lalu langsung mundur dari posisi yang tadi.

"Bilang aja salting" jawab Jessi dengan suara yang kecil dan nada yang sedikit mengejek, oh iya, jangan lupa di sertai senyuman miring ala Jessi.

Muthe bisa mendengar dan melihat itu lewat samping matanya. Dia cukup kesal dengan itu. Tak mau kalah muthe pun melawan ejekan Jessi.

"Kayak situ ga salting aja, masih mending gua tarik dasi nya ke atas terus kamu kecekik bukan narik mendekat ke aku, Huh." Ujar muthe dengan mode khas genitnya.

Jessi yang mendengar itu, langsung panik. Entah kenapa panik saja. Sejak kapan muthe genit nya seperti ini? Tanya Jessi. Dan tadi? Bicaranya juga menggunakan aku-kamu(?)

Namun, kalau untuk pertanyaan terakhir. Itu tidak ada jawabannya, memang Muthe sering mengganti ganti panggilan saat berbicara. Bisa 'aku-kamu', 'guua-lo'. 'saya-anda'. Semua itu tergantung mood dan kesadaran Muthe.

Tidak mau mengulur waktu, Jessi langsung menancapkan gas dengan kecepatan langsung karena kepanikan dengan campuran salah tingkah. Membuat Muthe kaget bukan main.

"IH PELAN PELAN KEK, LANGSUNG NANCAP GAS AJA," seru panik Muthe.

"Tadi disuruh cepet gimana sih," elakan jessi padahal dirinya juga sama kagetnya mendengar teriakkan Muthe.

To be continue:vote

[✓] 1. Rahasia || JesMuthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang