46. Diculik

1.9K 151 0
                                    

~HAPPY READING~

Jangan lupa vote😉

T

ypo bertebaran...

Ketika semua tali yang mengikat nya lepas, ia lalu buru-buru melepas tali yang mengikat ketiga sahabatnya.

Pertama, ia melepas tali milik Dila dulu lalu membangunkan gadis itu.

"Dil" panggil Salsa seraya menepuk pelan kedua pipi Dila.

"Bangun Dill" sambungnya lagi.

"akhhh, kepala gue sakit banget" ujar Dila seraya memegang kepalanya.

"Loh, ini kita ada di mana?" tanya nya lagi saat ia melihat di sekeliling nya.

"Hushh, jangan berisik, kita lagi di sekap sama si sikopat itu" ujar Salsa pada Dila.

"Trus sikopat itu dimana?" tanya Dila dengan berbisik.

"Dia lagi keluar ngangkat telepon" ujar Salsa.

"Sa, pipi lo berdarah?" tanya Dila saat melihat darah di pipi Salsa.

"ini gara-gara sikopat itu, udah soal ini ntar kita bahas, sekarang bangunin mereka berdua dulu" ujar Salsa pada Dila yang dibalas anggukan oleh gadis itu.

Salsa dan Dila pun lalu membangunkan Nana dan Nurul. Tak butuh waktu lama mereka berdua pun bangun.

"Astaga, ini diman-?"

"Hushhh" ujar Salsa seraya membekap mulut Nana.

"Jangan berisik, ntar sikopat itu denger" sambungnya lagi yang di balas anggukan oleh Nana.

"Kita ada di mana?" tanya Nana dengan sedikit berbisik.

"Kita lagi di culik sama sikopat yang waktu itu" ujar Salsa.

"Apa? berarti kita bakal di bunuh" ujar Nurul panik.

"Gak akan" ujar Dila.

"karna dia gak bakal bisa bunuh kita" sambungnya lagi.

"kenapa?" tanya Nurul bingung.

"Gak usah nanya-nanya kaya dora, mending sekarang kita kabur" ujar Salsa yang di balas anggukan oleh ketiganya.

Mereka pun lalu mencari jalan keluar namun nihil, tidak ada jalan keluar lain selain lewat pintu utama.

"Gimana ini? kita gak bakal bisa kabur" panik Nana.

"Bisa, ayo ikut gue" ajak Dila pada ketiga teman nya.

Dila pun lalu memimpin ketiga temannya untuk mencari jalan keluar. Mereka berempat lalu mengintip dari balik tembok.

"Itu dia sikopat nya" ujar Salsa seraya menunjuk ke arah sikopat itu berdiri.

"Yang berdiri di depan pintu?" tanya Nana.

Mendengar pertanyaan Nana, Salsa yang berdiri di samping gadis itu menatap nya jengah, tak habis fikir bisa-bisa nya teman nya ini masih bertanya, padahal kan sudah sangat jelas bahwa orang yang ia maksud adalah laki-laki yang beridir di depan pintu. "iya, emang yang mana lagi?" jawabnya dengan kesal.

Mereka berempat pun lalu mengendap-endap dengan pelan menuju pintu.

"Shutt, jangan ada yang berisik" ujar Dila.

Setelah itu Dila lalu melangkah ke arah sebuah balok yang berada di dekat pintu itu dan mengambil nya.

Gadis itu mengumpulkan semua tenaga yang ia miliki di lengan nya agar pukulan lebih kuat.

MISTERI LORONG SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang