47.Flashback

1.9K 153 2
                                    

~Happy Reading~

Jangan lupa vote😉

Typo bertebaran...

"sepertinya ada seseorang yang sedang menyelidiki kembali kasus kejadian 5 tahun lalu" ujar Pak Kepsek pada seseorang.

"Waktu gue denger omongan Pak kepsek, gue kaget soal nya gue kira orang yang di maksud sama Pak kepsek itu gue, selain kaget, gue juga curiga sama sikap Pak kepsek yang sangat sensitif terhadap kasus 5 tahun lalu, dan dari sana gue mulai ngikutin Pak kepsek" ujar Bian.

"Tapi selama hampir seminggu gue ikutin dia, gue gak nemu sesuatu yang mencurigakan dari Pak kepsek dan karena itu gue mutusin buat berhenti, sampai tadi sore waktu gue ngikutin dia untuk yang terakhir kali nya, gue gak sengaja denger percakapan dia sama seseorang di balik telepon" Jelas Bian.

"Dari percakapan Pak Kepsek sama orang yang ada di balik telepon, gue gak sengaja denger nama kalian berempat di sebut sama Pak kepsek dan tiba-tiba perasaan gue jadi gak enak, gue udah coba hubungi lo berkali-kali tapi lo gak aktif makanya gue buru-buru kesini" ujar Bian pada Salsa.

"Tapi lo kok tau kalau kita berempat ada di sini?" tanya Salsa penasaran.

"gue cuma nebak aja tapi ternyata bener kalian ada di sini, dan juga selain gue yang ikut nyelidikin kasus ini kan ada kalian juga" ujar Bian.

"Kok lo tau kita nyelidikin kasus 5 tahun lalu?" tanya Dila sinis.

"Yaa, waktu kalian diskusi di perpus, kebetulan gue juga lagi ada di sana dan gue gak sengaja denger percakapan kalian" ujar Bian agak ragu.

"Dasar tukang nguping" sinis Nana.

"DASAR ANAK-ANAK NAKAL" ujar sikopat yang baru saja sadar.

Refleks, Bian yang berdiri di samping Dila tiba-tiba berpindah ke depan gadis itu dengan memasang mode waspada.

Tanpa babibu sikopat itu lalu berlari dan menerjang Bian hingga menyebabkan mereka berdua berguling di lantai.

Saat posisi sikopat itu berada di atas dan menindih Bian, sikopat itu tiba-tiba mengeluarkan belati hendak menusuk lelaki itu. Untung saja Bian langsung menghindar sehingga belati itu tidak mengenai nya. Setelah itu, Bian pun lalu meninju wajah sikopat yang tertutup topeng itu hingga terjatuh ke samping dan buru-buru berdiri.

"Oke, skarang ayo kita kabur, kita harus cari bala bantuan, walaupun Bian masih bisa ngimbangin sikopat itu, tapi dia gak akan bisa bertahan terlalu lama, jadi mending kita cari bantuan" ujar Salsa pada ketiga teman nya.

"Nggak, kalian bertiga aja yang pergi, gue di sini aja, gue mau bantu Bian" ujar Dila seraya berdiri.

"Ihh, lo mau kemana? nggak usah bantu Bian, lo nggak liat lo udah luka kayak gini? yang ada ntar lo cuma jadi beban buat dia" ujar Salsa.

"Tapi Sa, gue pengen bantu dia" ujar Dila.

"Dill, apa yang di bilang sama Salsa itu bener, lo udah luka, kalau lo kesana, lo cuma jadi beban, mending sekarang kita pergi nyari bala bantuan buat Bian aja" ujar Nana menasehati Dila.

"Gak mau, kalian aja yang pergi, gue mau disini" ujar Dila kekeh.

"Ishh, dasar kepala batu, Rull, Na, kalian berdua aja yang pergi, gue disini nemenin Dila, takut nya dia ngelakuin hal bodoh" ujar Salsa.

"Yaudah, kalian berdua hati-hati, kita pamit dulu" ujar Nurul.

Nana dan Nurul pun lalu pergi meninggalkan Salsa dan Dila serta Bian yang sedang berkelahi dengan sikopat itu.

MISTERI LORONG SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang