• 1O •

254 88 16
                                    

kalau ada hari paling memalukan dalam hidup, mungkin viera bakal bilang kalau hari ini jawabannya. bahkan rasanya, gadis itu mau langsung pulang sekolah aja dan mengubur diri.

viera bahkan nggak bisa fokus sama apa yang guru jelasin di depan sana, pikirannya terus melayang kemana-mana.

"lo kenapa bengong mulu?" yuna dari samping menegur.

"eh? engga, kok, gapapa," balas viera agak gelagapan.

tuh, kan, bahkan sampai yuna aja sadar sama tingkah anehnya.

jadi, semua ini bermula dari ruangan osis. seperti biasa sumber masalahnya emang dari sana. tapi, kasus kali ini agak berbeda.

setelah mengetahui fakta kalau kak jeonghyeon phobia cewek, mungkin, viera pikir jika dia ngubah rencana, semuanya bakal berhasil. selama ini, viera emang bertingkah gila tanpa berani deketin kak jeonghyeon langsung.

biasanya, cewek itu cuma teriak-teriak, ngereog, cosplay orang kesurupan, atau mengacau di ruang osis. tapi semua itu ga mempan, karena viera selalu memberi jarak, takut lah intinya. mungkin kalau berhadapan langsung, viera pikir kak jeonghyeon bakal tambah ga suka, dan itu ide bagus.

jadi, setelah nyusun rencana baru. viera kepikiran buat ngedeketin kak jeonghyeon, cowok itu pasti bakalan marah. waktu pertama kali ketemu pun, kakak kelasnya itu langsung refleks menjauh waktu dideketin. viera cuma perlu mendekat terus menerus sampai jeonghyeon capek sendiri.

"aku suka kakak," kata viera to the point.

jeonghyeon ngerutin kening, ga terpengaruh sama sekali saking udah biasanya denger kata-kata aneh keluar dari mulut viera. dia cuma heran, rencana apalagi yang mau dilakuin sama adek kelasnya itu.

tentu aja jeonghyeon tau kalau selama ini viera terus bertingkah nyebelin karena kepengen berhenti dari jabatan waketos. makanya, cowok itu diem aja kalau viera udah bertingkah. takutnya kalau diladenin malah makin menjadi.

kali ini pun jeonghyeon ga bales apa-apa. udah capek. lagian mana mungkin dia percaya sama orang yang confess dengan wajah dan nada datar. ketauan banget bohongnya tuh. apalagi baru kemarin cewek itu misuh-misuhin dia mulu.

langkah pertama ga berhasil.

nyerah? tentu saja tidak. bukan viera namanya kalau langsung nyerah.

viera mendekat ke arah jeonghyeon, lalu memegang sandaran kursi di belakang cowok itu. mata gadis itu menatap lurus ke arah jeonghyeon yang kali ini menatapnya balik.

niatnya viera mau kabedon, tapi nggak ada tembok yang bisa dia jadiin sasaran. jadi, yaudahlah, dia pake alternatif lain, yaitu kursi.

"kak, ayo pacaran!" ajak viera, tentu aja nggak serius. dia cuma pengen liat reaksi kak jeonghyeon.

tapi kali ini, reaksi yang diberikan agak beda.

"jangan bercanda, viera." jeonghyeon mencoba tetep kalem, tapi viera tau kalau cowok itu mulai panik dari gerak-geriknya.

makanya viera berniat buat langsung kasih ulti.

"aku serius kak, ayo jadi cowok aku." bisa dibilang viera gila, karena dia bilang gitu sambil majuin wajahnya sampai bener-bener berhadapan sama wajah cowok di depannya.

ga lupa dengan senyuman mautnya yang biasa bikin cowok-cowok auto luluh.

kak jeonghyeon diam mematung, seakan-akan tubuhnya mendadak kaku. lelaki itu mulai kehilangan kontrol atas tubuhnya sendiri.

satu-satunya yang bisa dilakuin jeonghyeon cuma ngalihin pandangan, dan itu ga membantu. viera agak ga tega sebenernya liat kakak kelasnya yang tampak gelisah, tapi dia harus lakuin itu terus sampai tujuannya tercapai.

viera udah mempertaruhin segalanya buat hari ini. dia bahkan udah memasang wajah setebal aspal di jalanan.

"kembali ... ke tempat duduk ... kamu," kata jeonghyeon dengan suara patah-patah. jujur kepalanya mendadak pusing karena lihat wajah viera.

nggak enak. sedaritadi dadanya terus berdegup kencang, dan telapak tangannya basah karena keringat dingin. jeonghyeon nggak mau lebih dari itu, takut viera tersinggung juga sama reaksinya.

"aku udah pernah liat wajah kakak. kalau kakak nanyain alesan aku suka kakak," kata viera, walaupun nggak ada yang nanya.

mau marahin viera pun rasanya nggak sanggup. jeonghyeon bahkan kehilangan kata-kata saking campur aduknya perasaan dia. tapi kalau didiemin, viera pasti bakal terus ngucapin kata-kata aneh.

kesel karena dianggurin terus, viera nepuk keras meja dengan tangannya yang lain.

"kak, ganteng-ganteng kok ga demen cewek? homo ya?" tanya viera ngeluarin unek-uneknya yang dia tahan selama ini.

jeonghyeon auto noleh lagi sambil melotot, kaget lah dia. tatapan matanya seakan bertanya darimana viera dapat anggapan kayak gitu, atau kok bisa-bisanya viera nyimpulin ke arah sana.

"bener atau nggak?!" viera nyolot.

raut wajah jeonghyeon dari balik masker pastinya udah ga terkendali. kesal, heran, aneh, dan sisa-sisa kegelisahannya bercampur menjadi satu. tapi jeonghyeon tahan sebisa mungkin supaya nggak emosi.

"sekali lagi kamu nanya begitu, saya masukin bk," tekan jeonghyeon sambil menatap viera lurus, tentunya dengan tatapan tajam yang khas. dia tau viera takut sama itu.

viera kicep. kak jeonghyeon dua kali lipat lebih serem, mungkin efek kesel karena digangguin terus. hampir aja viera mundur, tapi dia keburu inget tujuannya hari ini.

nanggung, udah sejauh ini, harus dituntasin sampai dapet akhir yang memuaskan. apa lagi kalau bukan diturunin dari jabatan waketos? dikeluarin dari osis pun viera rela.

belum saatnya menyerah. viera ngepalin kirinya tangannya yang ada di atas meja. sementara tangan kanan yang nyudutin kak jeonghyeon, makin dia pegang erat sandaran kursi.

viera nggak tahu, kalau tindakan-tindakan selanjutnya yang dia lakuin, justru tidak pernah menjadi keuntungan.

melainkan menjadi luka besar di hatinya.

itu adalah balasan yang setimpal.

karena viera berhasil membuka luka lama yang terkubur di hati lelaki itu.

***TBC***

awalnya lanjutannya mau kutulis sekalian di part ini. tapi ga sanggup, aku mungkin akan merevisi beberapa kali part selanjutnya, takut hambar. karena part selanjutnya lumayan penting dan menjadi pembuka konflik disini.

kecuali kalau lagi males wkwk, mungkin kubiarin aja berantakan. revisinya belakangan.

awalnya aku nulis ini karena pengen nulis yang santai dan ringan, tapi kok rasanya engga ada yang namanya santai dan ringan? 😭

tetep aja ada darknya, dikit. /spoiler

 /spoiler

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

see you~

venustraphobia • lee jeonghyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang