• 17 •

271 98 49
                                    

"jeong, ke minimarket depan, gih. beli bahan buat makan."

seperti biasa, jeonghyeon--yang lagi membungkus diri dengan selimut--ngelirik males ke arah kyungjun. cowok yang lebih tua tiga tahun itu dengan santainya nyuruh-nyuruh setelah tanpa izin nyelonong masuk gitu aja ke dalam kamar.

padahal, malem ini jeonghyeon pengen tidur lebih awal. belakangan cowok itu emang kurang istirahat dan kebanyakan begadang. ditambah tugas osis yang numpuk bikin bebannya bertambah. belum lagi overthinking gara-gara kejadian kemarin.

bisa gila lama-lama.

"abang kan punya kaki, punya tangan, nah kenapa ga dipake?" tanya jeonghyeon.

"harusnya gua yang ngomong gitu. lo punya kaki, punya tangan, tapi kerjaan cuma tidur seharian. kalau lo pikir gua diem aja, siapa yang kemarin masakin nasgor? siapa yang nulis surat izin ke sekolah biar lo ga dianggep bolos? siapa yang kewalahan bolak-balik ke kamar lo cuma buat ngecek lo masih bernyawa atau enggak?" cerocos kyungjun. jeonghyeon refleks nutup telinga pake bantal. biarpun kyungjun ini punya aura keren dan idaman para cewek, tapi kalau di rumah cowok itu berisik banget. saking cerewetnya sampe bisa ngalahin emak-emak antri sembako.

wajar sih kyungjun begitu. udah hidup cuma berdua, sama adek pula. emang ga bener kalau kakak beradik dibiarin satu rumah tanpa ada pengawasan orangtua. bisa kacau akibat ribut tiap hari. belum lagi bebannya kyungjun lebih banyak. ga cukup dibikin mumet sama tugas kuliah, ini adeknya tiap ngomong bawaannya ngajak ribut mulu.

rasanya pengen kyungjun titipin ke panti asuhan. tapi udah gede. nyesel ga dari dulu.

"kalau mau makan gopud aja, bang. gua ga laper dan sekarang mau tidur, bye." jeonghyeon lambain tangan sambil pura-pura tidur pulas.

kyungjun cuma bisa senyum sambil jedotin pelan kepalanya ke tembok. dia mulai mikir, mending dibakar hidup-hidup atau dimutilasi aja cocoknya. tapi kayaknya kalau dijadiin tumbal proyek bagus juga.

"tau gini, kemaren gua biarin aja lu mati kelaperan." helaan napas panjang dikeluarkan cowok dengan kesabaran setipis tisu itu. "kok bisa si manusia modelan lu jadi ketos."

"soalnya di osis ga ada lu, bang. jadi hidup gua aman-aman aja."

ucapan jeonghyeon sukses bikin kyungjun ngamuk saat itu juga.

"GUA ABISIN LU!" teriak oknum berinisial kyungjun, 20 tahun.

bugh!

.

.

.

nama lengkapnya lee jeonghyeon. panggilannya lijong. umurnya 17 tahun, sangat suka warna hijau, dan jago main rubik.

hari ini, pemuda bermarga lee itu ditemukan terkapar di lantai kamarnya. diduga ia menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh saudara laki-lakinya. ditemukan lebam di pipi dan bekas cekikan di leher.

kejadian itu disebabkan karena korban menolak disuruh ke minimarket oleh kakak laki-lakinya. karena marah, akhirnya pelaku berupaya menghabisi korban.

***END***



























.

.

.

sayangnya semua itu cuma pemikiran liarnya kyungjun.

cowok itu geleng-geleng sambil bergidik, ngeri sama bayangan yang sempet lewat di kepalanya.

tampaknya hari ini kyungjun ga membiarkan jeonghyeon mati semudah itu, setidaknya sebelum kulkas di dapur penuh sama bahan-bahan masakan.

venustraphobia • lee jeonghyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang