• 26 •

42 17 2
                                    

kyungjun yang lagi main game di ruang tengah dibikin keheranan waktu liat adeknya masuk rumah dengan buru-buru.

tanpa buka sepatu dulu dan tanpa basa-basi buat sekedar ngucap salam, cowok yang memakai jaket denim dan sepatu ijo itu langsung masuk ke dalam kamarnya dan nutup pintu agak keras.

"kenapa tu bocah?" gumam kyungjun, bingung sendiri.

sementara jeonghyeon langsung menjatuhkan dirinya ke atas kasur, wajahnya ia tenggelamkan di antara bantal-bantal. pikirannya berkecamuk. cowok itu kemudian mengubah posisi menjadi berbaring sambil menghalangi matanya dengan lengan.

"bener-bener hari yang gila." cowok itu menggumam pelan, sambil menyisir poni ke atas dengan jemari. jeonghyeon duduk dan langsung berhadapan sama cermin yang terpatri di lemari. kondisinya kacau banget.

semua udah terlanjur berantakan. bukan cuma wajah dia doang yang lebam di beberapa bagian sehabis adu tonjok sama park hanbin, tapi acara yang seharusnya dia atur dengan baik itu juga malah dikacaukan dengan tangannya sendiri.

ah, lalu viera.

jeonghyeon refleks mengusap kasar wajahnya. rona merah yang samar di telinga tampaknya menandakan bahwa ia terganggu hanya dengan memikirkan gadis itu.

memang benar, ada sesuatu yang mengganggunya. sesuatu tentang gadis itu yang membuat jeonghyeon tak bisa lupa dengan apa yang terjadi saat di rumah viera tadi.

bukan. bukan karena itu pertama kalinya dia deket sama perempuan.

sebenernya, jeonghyeon juga pernah pacaran sewaktu kelas 10. tapi yang bikin jeonghyeon seperti ini sekarang adalah, fakta kalau tubuhnya ga menolak disentuh. jeonghyeon bingung ada apa sama dirinya sendiri.

perasaan takut, gelisah, dan cemas itu rasanya semakin samar saja. jeonghyeon tak mengerti. padahal dia cukup yakin kalau dirinya menolak semua gadis untuk mendekat, bahkan ... mantan pacarnya sendiri.

ah, jeonghyeon bahkan tak mau mengakui kalau dia pernah berpacaran dengan gadis seperti itu.

pasalnya, dia gadis yang sangat berbeda dengan viera. bagai langit dan bumi kalau jeonghyeon pikir sekali lagi. bikin jeonghyeon kebawa emosi tiap keinget cewek itu.

bagaimana tidak? jeonghyeon waktu itu masih kelas 10, masa dimana dia masih suram-suramnya dan berusaha buat lepas dari bayangan masa lalu. sialnya, dia malah ketemu cewek kayak gitu.

awalnya, jeonghyeon cuma mencoba buat bangkit, memberanikan diri keluar dari zona nyaman dengan cara, gabung osis. tapi ternyata suasana kacau di sana bikin dia makin muram.

ga cuma sampai situ, di osis dia malah ketemu cewek itu. ada satu persamaan antara cewek itu dengan viera ; sama-sama suka ganggu. tapi yang ini lebih parah dan nyeremin buat jeonghyeon.

layaknya orang obsesi, cewek itu selalu mencari kesempatan untuk menggoda jeonghyeon. yang awalnya cuma dekat-dekat, lama kelamaan mulai berani maksa buat skinship, bahkan suka meluk tiba-tiba saat jeonghyeon lengah.

jangan tanya keadaan jeonghyeon. jelas dia ketakutan sampai mogok sekolah. jeonghyeon ga ada pengalaman deket sama cewek, terutama karena baru liat cewek aja, dia udah benci dan takut.

yang lebih menyebalkan, cewek kelas 12 ini punya aura yang mirip sama wanita itu, dari sikap, cara bicara, sampai cara maksanya bener-bener mirip. makanya jeonghyeon ga suka dan selalu ketakutan.

"ternyata ga buruk juga, hasil gua nekat nerima usulan dia ...." jeonghyeon menatap telapak tangan kanannya lantas mengepalnya sambil tersenyum tipis.

hari ini jeonghyeon benar-benar mengambil langkah tergila yang bahkan dia sendiri ga menduganya. dimulai dari bikin acara kacau, nerima ajakan viera buat pacaran boongan, sampai baku hantam sama parhan. bukan jeonghyeon sekali, kan?

venustraphobia • lee jeonghyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang