Chapter 9 : Menghilang

20 2 1
                                    

Mereka pun berangkat seperti biasa.

Mereka berdua hanya diam dan tidak ada percakapan apa-apa.

Lalu Bian memanggilnya.
"Win..."

"Yaa mass?" Wina menyahut dan menengok.
"Kamu kenapa lagi?" Tanya Bian.
"Gak apa-apa mas" jawab Wina.

Bian tersenyum.
"Masa gak apa-apa... tadi pagi kamu bangun kayak ketakutan" kata Bian.

"Yaaa ketakutan aja..." kata Wina.
"Ketakutan karena apa... sampai segitunya?" Tanya Bian.

Wina terdiam dan sangat lama untuk menjawab.

"Win..." Bian memanggil.
"Aku mimpi didatangi dia lagi mas... terus juga ada kamu di mimpi aku" jawab Wina.

"Siapa... kak Arini?" Tanya Bian.

Wina menganggukan kepalanya.

"Heuh... hahahah..." Bian tertawa.

Wina menengok arah Bian yang tertawa.

"Winaaa... Wina... harus berapa kali sihh aku bilang ke kamu" kata Bian.
"Yaaaa tapi aku lihat mas dengan apa yang aku lihat..." kata Wina.
"YAA tapi dia Sudah Meninggal!" Kata Bian dengan tegas.

Mendengar suara keras dari Bian itu, membuat Wina jadi diam dan merasa dirinya jadi ngambek.

Akhirnya mobil berhenti, dan sampai di tempat kerjanya Wina.

"Kalo ngomong pelan-pelan mas... gak usah ngebentak" kata Wina, dan langsung turun dari mobil dan membanting pintunya.

"Dasar bodoh... bodoh... hahahahaha" kata Bian (aka Arini). "Satu persatu aku akan membalas kalian" dalam hati Bian (aka Arini).

Bian (Arini) pun melanjutkan perjalanannya menuju sekolah, dan dirinya masih harus mengajar murid-muridnya seperti biasa.

******
Jam Olahraga

Darel bersama kawan-kawannya sedang bebas bermain-main dan mereka bermain basket.

"Ehhh rel... Edwin kemana?" Tanya Daniel.
"Entah... katanya pergi ke toilet" jawab Darel.

Darel bermain bola basket bersama teman kelasnya.

Saat Darel bermain-main dan bercanda-canda, tiba-tiba ia melihat seseorang yang ia kenal berdiri dari kejauhan di pinggir lapangan.

"Pak Bian?" Dalam hati Darel.

Bian menatap Darel, dan Darel melihat wajah Bian seperti tersenyum ke arahnya. Darel pun akhirnya dibuat penasaran oleh pak Bian yang sedang berdiri itu, Darel pun berjalan dan menyamperinya.

Saat jalan menyamperinya...
"Rell Awas!!!" Kata Daniel menyuruh Darel menghindar.

Bola basket itu mengenai bagian kepala Darel, dan membuat Darel terjatuh.

"Awhhhh" Darel memegang kepalanya.
"Rel... lu gak apa-apa?" Tanya Michael.

"Ehhh Rel... maaf gw gak sengaja" kata siswa lain yang melempar bola itu.

"Iyaa iya" jawab Darel ke siswa itu.

"Gak apa-apa cuman agak pusng dikit" jawab Darel ke Michael. Darel pun menengok ke arah pak Bian berdiri, dan pak Bian menghilang dari apa yang dilihat Darel.

REVENGE AND CHAOS [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang