Chapter 7 : Apa Maksudnya ini?

25 2 1
                                    

Pulang Sekolah...

"Kel lu kenapa tadi?" Tanya Darel.
"Iyaa lu kenapa?" Tanya Daniel.
"Jangan ngobrolin disini, kita ke kafe kak Selena aja" jawab Michael.

Mereka pun pergi ke Kafe seperti biasa.

Sampai di Kafe.
"Haiiii..." Wina menegur mereka.
"Hai kak" mereka menjawab dengan singkat, karena Michael seperti orang yang masih ketakutan.

"Kak maaf kak... ini tadi Michael lagi ketakutan" kata Darel.
"Ohhhh... kenapa dia?" Tanya Wina.
"Eeeuuuu gak tau kak, katanya ngelihat orang yang udah gak ada" jawab Darel.
"Hahh... maksud kamu? Hantu gitu?" Tanya Wina.
"Iyaa kak..." jawab Darel. "Dahh ya kak, aku duduk dulu" tambah Darel.
"Yaa yaa..." jawab Wina. "Ehhh ehh mau minum apa?" Tanya Wina.
"Euuuuu Biasa kak" jawab Darel.

Darel pun langsung duduk dan berkumpul dengan kawannya itu.

"Sumpahhhh tadi dia datengin gw dan dia nusuk gw anjirrr" kata Michael.
"Hahh? Maksud luu Kel?" Tanya Darel.
"Jangan bilang... perempuan... pake baju seragam dan bawa pisau" kata Daniel yang ia pernah lihat.
"Iyaa... anjirr... mana beneran sosok itu" kata Michael.

Lalu Darel mengeluarkan Hpnya.
"Ini maksud lo?" Menunjukan foto Arini.

"Permisi... silahkan minumannn..." saat Wina datang membawa minumannya, Wina melihat Darel sedang menunjukan foto Arini pada Michael.

"IYAAA SISWI INI" kata Michael.
"Ada apa maksud dia gentayangin kita?" Tanya Daniel.

Lalu Wina terus bengong melihat mereka, karena foto itu.

"Kak..." Darel memanggil.
"Kak..."
"Kak???"

"Ehhh iya Rel?" Tanya Wina.
"Kakak kenapa bengong?" Tanya Darel.
"Eeeuuu gak apa-apa Rel" jawab Wina. "Eeuuu kakak ke belakang dulu yaaa... minumannya silahkan diminum" tambah Wina.
"Iyaa kak... makasih" jawab Darel.

Wina pun akhirnya ke belakang, dan melayani di kasir.

"Terus ada yang aneh lagi, kenapa gw akhir-akhir ini ngelihat pak Bian tuh senyum-senyum terus, tapi senyumannya beda gak kayak biasa" kata Michael.

"Bian... kenapa dia?" Tanya Wina dalam hatinya.

"Bahkan siswi itu muncul di belakang pak Bian coba" kata Michael dengan nada yang sedikit kencang.

"Pak Bian... Kenapa dia?" Wina tiba-tiba muncul dan bertanya.
"Ehhh kak Wina..." Darel terkejut.

"Kak Wina... duduk dulu kak" Daniel menyuruh Wina untuk duduk.
Wina pun duduk dekat mereka.

"Kenapa suami saya?" Wina bertanya lagi.
"Kakak ngerasa aneh gak sama pak Bian?" Tanya Daniel.
"Aneh?" Wina berpikir-pikir.
"Dengan tingkah lakunya gitu kak?" Tanya Darel.
"Apa yaa?... paling... senyum terus, senyumnya kayak bahagia banget gitu" jawab Wina.
"NAHHHHH" kata Michael sambil menepuk meja. "SAMA KAYAK APA YANG GW LIHAT TADI" tambah Michael.
"Maksud kamu sama Kel?" Tanya Wina.
"Dia senyumnya kayak beda dan... menyeramkan gitu loh kak" jawab Michael.

Wina pun terdiam...
Ia pun bertanya lagi...
"Terus kalian saat menunjukan foto wanita tadi... itu ada apa? Dan apa hubungannya?"

Darel menunjukan fotonya Arini...
"Maksud kakak... ini kak?"

"Arini..." kata Wina.
"Kakak kenal? Tadi kata pak Bian ini kakak beliau" tanya Darel.
"Iya itu kakak ipar tiri saya... dia sudah lama meninggal sejak SMA... emangnya mengapa kalian bertanya-tanya tentang semua hal ini?" Jawab Wina dan bertanya lagi.

"Kami didatangi olehnya kak" jawab Darel, Daniel, dan Michael secara barengan.
"Hahhhh???" Wina terkejut dengan jawaban dari mereka bertiga. Wina pun jadi terdiam.

"Rel... coba tanyain" Daniel membisikan Darel.
"Tanyain apa?"
"Itu... yang siswanya" jawab Daniel.

"Ohhh iya... Apa kakak juga mengenal dia?" Tanya Darel sambil menunjukan foto Jave.
Wina terkejut...
"Hahh... DIA DATANGIN AKU KEMARIN" kata Wina.
"Kakak didatangi olehnya?" Tanya Darel.
"Iyaaa dia kemarin hantui kakak, dan dia ngasih tau sesuatu ke kakak tapi kakak gak berani melihat wajahnya" jawab Wina.

"Aku didatangin juga kak... tapi lewat mimpi" kata Darel.
"Mimpi?" Tanya Wina.
"Iyaa kak... dia bahkan ngasih pesan" jawab Darel.
"Pesan? Pesan apa?" Tanya Wina.

Darel mengingat mimpinya itu lagi.
"Kata dia, dia mengatakan tugas, dan harus menyelamatkan mereka" jawab Darel.

"Hmmmm kenapa akhir-akhir ini orang-orang agak aneh yaaa... dari dihantui arwah gentayangannya kak Arini... pak Bian senyumnya aneh... kak Jave memberi tugas padaku..." kata Darel.
"Apa... semuanya jadi sambung menyambung dengan 3 orang itu?" Tanya Michael.
"Kalo ada hubungannya... apa maksud dari semua ini?" Tanya Edwin.

"Kak... apa kakak tidak merasa aneh kak?" Tanya Daniel.
Wina menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

"Win..." Bian memanggil dan tiba-tiba muncul di depan kasir.

Semuanya menengok melihat Bian, dan Bian menunjukan senyumannya lagi.

"Astaga kok sudah disini aja" dalam hati Darel.
"Ngapa pasang muka gitu sihh" dalam hati Michael.
"Ya Tuhan ngapa hari ini aneh banget" dalam hati Daniel.

"Ehhh mas... dah pulang" kata Wina dan berjalan ke arah Bian lalu memeluknya.

Disaat berpelukan Bian tersenyum ke arah 4 siswa itu.

"Astagaaa... gw pengen balik" kata Michael dengan suara kecil.
"Samaaaa" kata Daniel.
"Kok beliau seperti itu?" Kata Darel.
"Ya tuhannn" kata Edwin.

Lalu Daniel langsung mengambil tas, dan mengajak kawannya itu.
"Eeeuuuu Gaes balik yuk..." kata Daniel dengan senyuman.
"Ehhh iyaa balik yuk.... dah mau gelap lohhh" kata Michael.
"Ohhh iyaa ayo ayo..." kata Edwin.
Darel langsung mengambil tasnya juga, dan langsung berjalan.

"Kak aku balik kak" kata Darel.
"Ehhh... kalian belum bayar" kata Wina dan menahan mereka.
"Ohhh iyaa kak" jawab Mereka ber-4 yang sedang terburu-buru.

Mereka pun masing-masing mengumpulkan duitnya ke Darel, dan Darel langsung mengasihinya ke Wina.

"Nihhh kak" Darel langsung menaruh ke tangannya Wina dan mengepalnya. "Kalo kelebihan... ambil aja kembaliannya kak" tambah Darel.

Mereka pun langsung membuka pintu dan...

"Gak bareng sama kita lagi?" Tanya Bian dengan nada yang bikin mereka ketakutan.
"Euu hehehehe..." mereka tertawa kecil.
"Gak usah pak... kami takutnya ngerepotin bapak dan kak Wina" kata Darel.
"Gak apa-apa... kan dah biasa" jawab Bian dengan senyuman.

Darel menatap Bian dengan lama.

"Darel..."
"Darel..."

"Ayok pulang" Michael langsung menarik tangannya.

"Kami pulang dulu kak, pak" kata mereka dan langsung terburu-buru.

Mereka ber-4 pun berjalan santai dengan cepat, terburu-buru, dan merasa panik.

REVENGE AND CHAOS [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang