Chapter 13 : Pak Bian???

15 2 0
                                    

Bian sedang mengaca di kamar mandi di rumahnya. Bian mengaca dengan tatapan yang agak misterius.

Tiba-tiba ada suara panggilan yang tidak tau darimana sumbernya itu...
"Arini..."

"Hah? Siapa kamu? Ngapain kamu?" Bian (Arini) mencari-cari suara itu.

"Aku orang yang selalu bersama kamu rin... waktu kita hidup" jawab suara itu.

"Sudah ya Rin... lebih baik gak usah balas dendam ke mereka"

Mendengar itu Bian (Arini) mengeluarkan air matanya sedikit-dikit.

"Kamu mati kenapa?" Tanya Bian (Arini).
"Aku putus asa tanpa kamu, aku memilih hal bodoh ini dan meninggalkan adikku" jawab suara itu. "Sudah rin... sebaiknya biarkan saja mereka" tambah suara.

"DIAM... kamu sebaiknya gak usah ikut campur dengan urusanku... ini dendamku kepada mereka Rin..."

"Rin... sudah rin... rin"

"DIAM... DIAM... KELUARLAHH KAMU DARI KEPALAKU" Arini yang berada ditubuh Bian merasa terganggu dengan suara itu.

------REVENGE AND CHAOS------

Sekolah...

Jam istirahat...
Edwin sedang duduk di kelas sambil melihat dan merenung ke sebuah foto. Tidak lama datanglah Darel bersama Michael dari kantin.

Mereka berjalan menuju kursi, Mendengar suara Darel dan Michael di depan pintu kelas, Edwin pun langsung menaruh fotonya itu di kolong meja.

Mereka duduk dengan tampilan seperti orang yang lemas dan putus asa.

"Kenapa kalian?" Tanya Edwin kepada kedua orang itu.
"Mau cari dimana lagi... si Daniel ini" kata Darel.
"Hmmm bingung juga gw" jawab Michael.

"Hai guys" datanglah Meira dari kantin dan duduk bersebelahan dengan Darel.
"Hai Mei" Michael menjawab dengan mengangkat tangannya dengan rendah.
"Kenapa kalian?" Tanya Meira. "Ohh iya Teman kalian mana yang satu lagi? Udah sembuh?" Tanya Meira.

"Hilang" jawab Michael.
"Hah?" Meira terkejut.

"Shtttt harusnya you don't tell her about that Kel" Kata Darel yang harusnya Michael jangan memberitahu soal itu.

"Hilang kenapa?" Tanya Meira.

"Kita gak tau semua..." jawab Darel.
"Astaga... pantes saja sudah lebih dari beberapa hari ini gak ada kabar dari dia" kata Meira. "Mau gw bantu gak?" Tambah Meira yang ingin membantu mereka.

"Lu mau bantu kita?" Tanya Michael.
"Iyaa... boleh" jawab Meira.
"Hmmm tapi kayaknya nanti dulu dehh Kel... hmmm Mei... mungkin nanti aja Mei" jawab Darel.
"Ohhh yaudah... tapi kalo kalian butuh apa-apa... gw sama temen gw bisa bantu kalian kok" jawab Meira.
"Oke... thanks yaa Mei" Darel berterima kasih pada Meira.
"Selow Rel... dahh yaa gw mau ngumpul sama temen gw dulu"

Tidak lama datanglah pak Bian.

"Lohhh pak Bian... kan masih istirahat pak" kata Michael.
"Yaa biarin aja doong saya mau datang kapan kek ke kelas ini" jawab Bian dengan judesnya.

"Dihhh gitu amat jawabannya" celetuk Michael. "Masih ngambek kali yaa ama gw"

Dan setelah mengobrol-ngobrol Darel menghadapkan badannya ke depan dan melihat gurunya itu yang berada di depan.

REVENGE AND CHAOS [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang