1. Awal mulai

720 30 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









     Langkah kaki nya berlarian jalanan dengan wajah bahagia sambil membawa kertas yang bertuliskan sertifikat pemenang Olimpiade Fisika. Wajahnya begitu berseri yang dimana bibir itu tak sedikit pun memudarkan senyum nya.

Alka namanya sosok gadis SMA yang berlari dengan penuh semangat untuk pulang menujukan jika dia memenangkan perlombaan Olimpiade akademik. Bukan satu dua kali Alka memenangkan perlombaan entah itu akademik maupun lomba lainnya bahkan di kamarnya pada lemari kaca nya sudah penuh akan piala, sertifikat maupun bendali yang dia kumpulkan.

"Makk emakkk!!! Makk!!!"-teriak nya ketika sudah dekat rumah dan memasuki pekarangan rumah sederhana

Seketika langkah nya terhenti ketika dirinya melihat sangat ibu yang dia panggil emak justru tak mengindahkan nya malah asik tertawa bersama laki-laki berseragam SMP dengan lambang kelas 9 di bahu kiri nya. Laki-laki itu ialah adik nya Nelo namanya.

Dengan berusaha untuk tetap tersenyum Alka melangkah masuk kedalam rumah nya dan menghampiri dua manusia beda generasi itu sambil mengangkat sertifikat hasil kejuaraan Olimpiade nya.

"Mak, Alka menangin Olimpiade fisika mak ini sertifikat juara nya, Alka juara satu makk"-ucap nya dengan senyum bahagia memberitahu kepada sang ibu

Rina-emak nya Alka melirik ke arah putri sulung nya dengan tatapan biasa aja seakan-akan dia tak terlalu senang akan apa yang di raih Alka.

"Ooh, bagus pertahanin. Jangan malu-maluin keluarga!"-ucap Rina tanpa sedikit pun merasa jika perkataannya mungkin saja melukai perasaan putri nya

"Yuk Nelo kita beli kue buat ngerayain kamu menang sepak bola"-ajak Rina kepada putra nya dan berlalu begitu saja melewati tubuh Alka yang diam di tempat dengan Kepala menunduk

Pintu utama pun terdengar di tutup dan dua orang yang baru saja pergi telah menghilang dari sekitar Alka yang masih berdiri di tempat nya sambil meremas sertifikat kemenangan dirinya.

Tanpa sadar tetes demi tetes air mata berjatuhan ke lantai, Alka menangis tanpa dia sadari. Padahal dia berjanji untuk tetap kuat setelah kepergian ayah nya yang selalu mendukungnya dan menanyakan keadaan nya, namun setelah kepergian sosok pria yang begitu dia cintai itu hidup nya mulai agak sedikit suram.

"Hiks hiks abah hiks mau abah hiks Alka mau abah hiks~"-tangis Alka semakin kencang dengan tubuh merosot berjongkok di tempat dan menyembunyikan wajahnya di kedua kalinya

Alka selalu bertanya-tanya mengapa ibu nya itu seperti tak menyukai nya? Apakah ada yang salah dengan nya? Mengapa sosok wanita yang begitu dia hormati itu tak pernah menganggapnya ada? Jadi semua hal yang dia lakukan untuk membanggakan sangat ibu itu apa gunanya.

.

.

.

Setelah puas menangis bagai sosok yang paling tersakiti Alka pun memutuskan untuk berjalan-jalan di komplek nya mencari angin agar dirinya bisa melupakan kejadian yang barusan terjadi. Jujur dirinya lapar namun saat pulang tadi ibu nya tak memasak di rumah dan malah pergi berdua saja dengan adiknya.

Tapi tak apa Alka kuat yah dia kuat, besok saja dia makan di sekolah saat jam istirahat dengan jatah makan gratis nya sebagai murid beasiswa.

Saat dirinya melewati rumah tetangga nya yang memilihara ayam yang dimana si ayam betina punya anak, sudah jadi induk pikir nya.

"Ke teman komplek kek nya gk buruk"-monolog Alka yang berjalan sambil tersenyum

Namun sayang rencana hanyalah sebuah rencana, karna entah kena angin apa induk betina ayam yang galak nya kyk kucing garong malah lari ngejar-ngejar Alka. Otomatis Alka yang di kejar ayam pun lari dong, eeh sih induk ayam tetap ngajar dia dong meskipun dia udah lari sekuat tenaga.

"Ayammmmm kamu kenapaaa~~~ aku gk salah apa-apa ayammmm!!!"-teriak Alka sambil berlari menghindari si ayam

Saking pokus nya lari buat ngeindari ayam Alka tak menyadari dari arah lain melaju gerobak mamang bakso yang dimana si mamang nya pakai henset dengerin lagu dangdut.

Ketika si mamang liat Alka yang secara tiba-tiba ada di depan, muka si mamang terkejut dan bergegas memencet terompet kecil yang biasanya buat narik perhatian pelanggan.

Bersamaan dengan Alka yang menoleh ke samping dan berteriak keras ketika gerobak bakso itu terus melaju kyk gk ada rem nya. Berakhir dengan Alka keserempet gerobak bakso yang syukur nya si mamang berusaha untuk menghindari Alka.

Tubuh Alka bagai terombang-ambing dan berputar dua kali sebelum jatuh dengan kepala nya membentur tanah yang ada batu nya.

Dugh

Brug

"Inalilahi, Neng!!! Neng!!!"-panik si mamang Bakso yang langsung turun dari motor nya dan bergegas menghampiri Alka dengan raut wajah khawatir

Si mamang memanggil Alka sambil mengguncangkan tubuh nya guna menyadarkan si gadis remaja tersebut, namun tak kunjung ada gerakan lebih selain kedua mata nya yang sayup antara mau melek atau terpejam.

"TOLONG!!! TOLONG!!! NENG! NENG JANGAN TIDUR NENG! ASTAGHFIRULLAH APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN?!!!"

Itulah hal terakhir yang Alka denger sebelum kesadarannya hilang dan semuanya gelap.

Alka kehilangan kesadarannya dengan darah mengalir dari belakang kepala nya yang sukses bikin si mamang bakso panik bukan kepalang dan semakin teriak mencari bantuan.

"TOLONG!!! TOLONG!!! SIAPAPUN TOLONG!!! NENG!!! BANGUN NENG!!! NENG-----"














⋆ ˚。⋆୨୧˚Arlo My Dear˚୨୧⋆。˚ ⋆








Tit..... Tit..... Tit......

Mata nya mengerjap-ngerjap membiasakan cahaya yang masuk dan ketika kedua mata nya sudah terbuka sempurna ruangan nuansa putih lah yang menyambutnya dengan suara monitor pendetak jantung yang berbunyi.

Tanpa merasakan sakit sosok itu terbangun dengan mendudukkan dirinya di ranjang dan melepaskan masker oksigen yang menutupi hidung dan mulutnya. Bernafas secara teratur dan menatap kesana kemari sambil bertanya-tanya apa yang sebelumnya terjadi, sampai kedua mata nya menatap ke arah kedua tangannya yang dimana tangan sebelah kanan terhias selang infus.

"Jarinya cantik banget, kulitnya lembut putih bersih, beda banget sama tangan aku yang kasar gara-gara terus belajar tanpa henti"-gumam nya yang menganggumi kedua tangan yang dilihatnya

"Tangan cantik beda sama tangan aku?! AAAAAAAAAA AKUUU SIAPAAA?!!! INI DIMANA??!!!!!"-sadar nya yang diakhiri dengan teriakan


























⋆ ˚。⋆୨୧˚TBC˚୨୧⋆。˚ ⋆

Arlo My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang