,Kembali bertemu pagi hari dengan hari yang berbeda. Arlo sudah siap dengan seragam sekolah nya yang sudah manusiawi tak ketat seperti milik Arlo lama. Setelah bersiap Arlo melangkah menuruni tangga lalu menuju dapur dengan senyum di bibir nya yang merekah.
"Bundaaaa~"-seru Arlo yang ketika sampai di meja makan memeluk tubuh bunda yang cuma terkekeh akan kelakuan putra cantik nya
"Ayo sarapan hm baru nanti berangkat sekolah"-titah lembut bunda yang langsung dituruti oleh Arlo yang duduk di kursi samping bunda
Sarapan pagi pun di mulai dengan tenang dimana tak ada keributan pada pagi itu yang terasa damai dari apapun, Hingga sesi makan pun selesai.
"Bundaa Arlo berangkat sekolah dulu yah"-pamit Arlo sambil memeluk sang bunda tak lupa senyum nya yang lebar begitu menggemaskan
Setelah dari bunda beralih Arlo tersenyum ke arah ayah yang cuma melirik nya singkat. Arlo tak sedih dia bertekat akan meluluhkan es batu seperti ayah nya ini tunggu aja.
"Ayah Arlo sekolah dulu yah, doakan Arlo semoga bisa menang.....taruhan"-ucap Arlo yang terakhir berbicara tanpa suara namun masih bisa di artikan oleh ayah yang melihat gerakan bibir Arlo
Ayah menganggukkan kepalanya singkat. "Ya semoga beruntung"-ucap ayah singkat
Bukannya sedih atau kecewa Arlo malah tersenyum semakin manis dan tanpa rasa takut mendekati ayah lalu memberikan kecupan singkat di pipi pria paruh baya itu dan kabur setelah nya.
Tubuh itu menegak sempurna dengan kedua mata terbuka lebar terkejut dengan tangan yang perlahan menyentuh pipinya sendiri, ayah speechless. Bunda yang melihat cuma bisa terkekeh senang dan mengenggam tangan ayah hingga ayah kembali sadar.
"Menggemaskan bukan?"-imbuh bunda tentang Arlo namun ayah tak merespon apapun selain kembali pokus dengan kegiatannya menyesap kopi dengan pikiran kemana-mana
"Kenzo berangkat dulu bun, yah"-pamit Kenzo seadanya
"Ezio juga, bye bunda ayah"-ikut Ezio sambil melambaikan tangannya
Dan sesi makan pun berakhir damai, aman, sentosa.
.
.
.
Sesampainya disekolah seperti biasa kedatangan Arlo masih menjadi tontonan anak-anak SMA Telaga Biru bukan lagi tontonan yang berisi hinaan namun tontonan yang berisi kata kegemasan apalagi terlihat beberapa siswa laki-laki membawa karung yang mungkin berniat untuk menculik Arlo.
Arlo melepaskan helm full face putihnya dan turun dari motor vespa pink nya yang begitu cocok untuk nya. Lalu berjalan menuju koridor sambil melewati anak-anak Liondez namun aneh nya tak ada Kile di sana entah dimana manusia cacing kremi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlo My Dear
أدب المراهقينKetika gara-gara di kejar ayam tetangga terus keserempet gerobak bakso dan pala duluan jatuh ke tanah berakhir roh ku pindah alam. iyah pindah alam, eh tapi kok aku bisa buka mata? bukannya meningsoy yah? gilaa jari nya cantik banget, mungil lagi...