Selama pelajaran berlangsung di kelas 11-IPA 2 Arlo memperhatikan antara niat dan juga tidak niat mengingat di kehidupan Alka dirinya itu anak SMA kelas tiga yang mendapatkan bimbingan oleh guru yang apresiasi atas kepintaran nya untuk mendapatkan beasiswa perguruan tinggi, jadi pelajaran yang di terangin di depan sudah dilewati Alka di kehidupan nya.
Sampai bunyi pemberitahuan istirahat yang membuat teman sekelas nya senang bukan main. Guru pun berpamitan undur diri dan meninggalkan para muridnya yang beranjak menuju kantin.
"Ayo ngantin Arlo"-ajak Kindi kepada Arlo yang tengah membereskan alat tulis nya
Setelah selesai Arlo menatap Kindi dan mengangguk setuju tak lupa senyum manis nya yang menggemaskan. Kindi pun dengan semangat menggandeng Arlo menuju kantin diikuti Lina yang cuma bisa geleng-geleng melihat keduanya.
Ketika memasuki kantin semua pasang mata menatap ke arah Arlo yang kembali masuk setelah masuk rumah sakit akibat jatuh dari lantai 3 sekolah. Sebagian murid percaya tak percaya ketika melihat Arlo sembuh selepas jatuh dari lantai 3 yang tinggi jika di perkirakan dan lagi sosok pemuda itu kembali dengan perubahan penampilannya yang membuat murid-murid terpana apalagi kaum siswi yang merasa insecure melihat wajah cantik Arlo yang sangat cantik untuk ukuran laki-laki.
"Huh meja kantin nya penuh gimana nih?"-gumam Kindi menatap kesegala penjuru kantin
"Gimana kalau gabung sama yang bangku nya masih kosong?"-usul Lina yang diangguki oleh Arlo
Melihat Arlo yang setuju Kindi pun ikut setuju meskipun sebenarnya dia tau Arlo yang dulu begitu tak suka jika berbagi dengan orang lain tapi entahlah temannya ini telah berubah. Begitu pun dengan Lina yang khawatir jika Arlo tak nyaman bergabung dengan orang lain mengingat Arlo yang dulu, apakah yang sekarang sudah berbeda pikir nya.
Ketika ketiganya tengah mencari bangku kosong yang mungkin bisa mereka duduki justru orang yang tak mereka harapkan justru yang memberikan tawaran kepada mereka.
"Kak Arlo, kakak gk dapat meja yah? Sini duduk bareng aja masih cukup kok tiga orang"-tawar Kile yang tersenyum ke arah Arlo
Seketika seisi kantin menatap ke arah dua subjek yakni Kile dan Arlo yang terkenal musuh bebuyutan karena Arlo suka Alex tapi Alex malah pacaran dengan Kile yang membuat Kile selalu di bully oleh Arlo dan lagi memang meja yang di duduki Kile dengan anggota Liondez tak penuh dan masih menyisakan beberapa kursi mengingat mereka adalah geng yang terkenal membuat seisi sekolah segan dengan mereka.
"Sial ngapa si ular yang nawarin sih?!"-batin Kindi yang menampilkan wajah tak suka nya
"Jangan sampai terjadi Perang Dunia"-batin Lina mewanti-wanti agar tak terjadi yang tak diinginkan
Semua orang yang di kantin menunggu bagaimana dengan respon Arlo yang masih terdiam di tempat nya berdiri. Arlo pun memutar tubuhnya ke samping ke arah meja yang diduduki Kile dan geng Liondez.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlo My Dear
Teen FictionKetika gara-gara di kejar ayam tetangga terus keserempet gerobak bakso dan pala duluan jatuh ke tanah berakhir roh ku pindah alam. iyah pindah alam, eh tapi kok aku bisa buka mata? bukannya meningsoy yah? gilaa jari nya cantik banget, mungil lagi...