Hari telah berganti di mana latar waktu akan di mulai di pagi hari. Seperti yang sudah kalian ketahui sebab kemusuhan dengan motor vespa pinky nya Arlo jadi di antar jemput oleh supir pribadi bunda.
Setelah menempuh perjalanan 15 menit mobil yang membawa Arlo pun memasuki kawasan sekolah yang sudah ramai akan siswa maupun siswi yang berlalu-lalang.
Mobil berhenti di depan sekolah yang dengan perlahan Arlo keluar, mungkin karena sudah lama berlalu kedatangan Arlo tak lagi seheboh dulu yang bisa pergi sekolah seperti idol ketauan fans nya. Arlo bersyukur kehidupannya jadi damai, aman, tentram.
"Lioooo~"-teriak Kindi yang datang menghampiri bersama Lina di samping nya
Beda nya Kindi yang berlari penuh semangat sedangkan Lina cuma berjalan santai.
"Jangan lari-lari Kindi entar jatuh"-ucap Arlo di kala rasa khawatir
"Hehehe siap Lio"-cengengesan Kindi yang di balas Arlo dengan senyuman
"Pagi Arlo, bagaimana hari ini?"-sapa Lina sambil tersenyum tipis
"Pagi juga Lina, Arlo hari ini baik dan semangat melanjutkan proyek Arlo"-jawab Arlo dengan ceria
"Good Boy~"-balas Lina sambil mengelus surai Arlo
"Nah ayo kita ke kelas~"-ajak Kindi yang di angguki kedua
Ketiga remaja itupun mulai berjalan beriringan sambil mengobrol hal Random hingga pada akhirnya Arlo ngeh dengan keadaan sekitar yang ribut berbicara masalah murid baru.
"Emang benar bakal ada murid baru?"-tanya Arlo dengan wajah polos nya
Kindi yang gemas melihat wajah Arlo pun mencubit pipi tembem yang sangat lembut tekstur nya itu.
"Iya Lio, katanya ada murid baru hari ini tapi informasi nya rahasia banget jadi gk ada yg tau dia laki-laki atau gadis, tapi moga aja laki-laki biar bisa jodohin sama kamu wkwkwk~"-girang Kindi menceritakan tujuan utama nya
Peletak!
"Kondisikan otak pelangi mu nak"-ingat Lina setelah sebelumnya menjitak jidat Kindi hingga sang empu mengaduh kesakitan
Tanpa mereka sadari ketika akan melewati koridor mereka justru berpapasan dengan Alex and the geng (minus Kenzo) dengan tambahan Kile yang bergelanjut manja di tangan Alex.
Mereka bertiga yang notabe nya gk nyadar pun menghiraukan geng famous itu, namun beda dengan Kile yang sepertinya suka mencari masalah di pagi hari.
Kile dengan sengaja menyenggol pundak Arlo dan jatuh setelahnya terduduk di lantai dengan perihatin nya.
"Akh kak Arlo sakit kak~"-ringis Kile penuh dramatis
Sontak seluruh mata di Koridor itu tertuju pada Kile sang korban dan Arlo sang pelaku.
"Kila kamu gk apa-apa?"-tanya Alex yang terlihat khawatir merengkuh tubuh lemah Kile membantunya berdiri
"Hiks gk apa kak, hiks tapi Kile sedih kak Arlo sepertinya masih marah dengan Kile"-ucap Kile penuh tangis air mata
Arlo yang di fitnah cuma diam dengan tatap dinginnya, oh ayolah dia capek harus ikut serta dalam drama murahan ini, tapi males juga menyelesaikannya cepat-cepat. Tak ada lagi Arlo yang terlihat lemah minta di lindungi karna Arlo yang sekarang berusaha untuk bisa melindungi dirinya sendiri dan akan berusaha untuk kebahagiaan nya.
"Omaygat bangsat, masih pagi kok lo udah gk sabaran banget sih bikin drama di pagi hari?!"-ucap Kindi kepalang kesal
"Jaga omongan lo anjing, gk usah berkata-kata kasar pada Kile!"-ucap Ezio yang berdiri di depan Kindi seakan membuat tubuh nya sebagai tameng dari serigala betina
"Halah bacod banget cocot lo anjing, adek lo tuh Arlo bukan si ulat kegatelan bulu itu! Buta lo!"-ucap Kindi penuh emosi sambil menujuk-nujuk wajah Ezio di depan nya
Ezio menyingkirkan jari telunjuk Kindi dan tersenyum miring yang sialnya jadi tampan di mata Kindi. " Singkirin jari telunjuk pendek lo, gk usah sok berani, kadang kelewat pede itu gk baik"-ucap Ezio dengan tersenyum sedikit
"Kak Zio gk usah belain Kile hiks emang kile kok yang salah hiks ada di dunia ini"-ucap Kile lebih mendramtis dalam pelukan Alex
"Bagus deh sadar diri!"-ucap dingin Lina dengan tatapan datar nya
Arlo yang melihat sendari tadi dalam diam pun menghela nafas dia benar-benar gk mood meladeni drama Kile.
"Udah yuk Lina, Kindi kita lanjut ke kelas aja, Arlo ngerasa gk enak badan"-ucap Arlo yang berjalan pergi lebih dulu di ikuti Lina
"Ingat yah anjing, lo bisa aja jadi temeng si ulat gatel bulu itu tapi gw juga tameng untuk Arlo ku! Ingat itu! "-ingat Kindi sambil menekan-nekan dada bidang Ezio dengan jari telunjuk nya
Setelah mengatakan itu berlenggang lah Kindi pergi menjauh meninggalkan Ezio berdiri terdiam dengan tatapan sulit di artikan menatap ke arah Kindi.
"What the fuck"-gumam pelan Ezio dengan sudut bibir naik sedikit, apakah Ezio menjadi gila?
"Ez ayo kita pergi, kasian Kile"-titah Alex yang dengan segera Ezio membalikkan tubuh nya
Vikri yang menonton drama cuma berdiri dalam diam dan mengikuti langkah Alex yang membawa Kile untuk di priksa ke UKS takutnya kile ada luka waktu jatuh tadi. Namun Vikri tidak bodoh melihat ekspresi Ezio yang menjadi aneh.
"Kyknya bakal ada orang jatuh cinta deh"-batin Vikri dengan wajah tenang nya menatap sekilas ke Ezio
.
.
.
Di lantai tiga SMA Telaga Biru dari pagar pembatas ruangan Komisaris atau yang bisa kita sebut juga kepala sekolah, tapi bukan berarti beliau yang punya sekolah yah, soalnya yg punya sekolah beda lagi orang nya.
Seorang laki-laki tersenyum melihat drama yang tengah terjadi koridor lantai satu yang dimana tatapan nya terpokus ke seorang laki-laki cantik yang menjadi buruan nya. Sampai drama itu selesai dan buruan telah pergi diikuti dua temannya baru lah dia mendongak menatap langit pagi yang begitu cerah.
"Kau telah resmi pindah dan menjadi murid disini, mari ku antar ke kelas mu!"-ucap pria paruh baya yang berdiri di belakang laki-laki tersebut bisa kita tebak jika dia adalah si kepala sekolah
"Rahasiakan informasi pribadi ku!"-ucap nya terdengar dingin
"Sesuai keinginan mu"-balas si kepala sekolah seadanya
"Good, aku ingin bermain-main sedikit tanpa sangkut paut akan kekuasaan"-ucap laki-laki itu dengan perlahan membalikkan tubuh nya dan tersenyum miring yang terlihat menyeramkan
"Ku harap kau jangan sampai membakar sekolah seperti sekolah mu yg dulu, jangan juga terlalu membuat oner, ingat tak berapa lama lagi sudah saat nya kau mempublikasikan tentang dirimu"-ucap kepala sekolah lagi dengan tatapan jengkel nya
"Halah bacod, ayo tua bangka antar ke kelas!"-ucap si laki-laki yang berjalan lebih dulu melewati si kepala sekolah
"Dasar buronan kecil!"-gumam kesal kepala sekolah dan berbalik menyusul si laki-laki yang duluan pergi ke lantai bawah
Sabar yah di chapter selanjutnya yang ada cats baru~
⋆ ˚。⋆୨୧˚TBC˚୨୧⋆。˚ ⋆
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlo My Dear
Teen FictionKetika gara-gara di kejar ayam tetangga terus keserempet gerobak bakso dan pala duluan jatuh ke tanah berakhir roh ku pindah alam. iyah pindah alam, eh tapi kok aku bisa buka mata? bukannya meningsoy yah? gilaa jari nya cantik banget, mungil lagi...