12. Toko Buku

394 26 0
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







    Tak terasa bel pulang sekolah pun berbunyi membuat murid-murid SMA Telaga Biru berseru senang dan berbondong-bondong pulang. Begitu pula dengan Arlo yang tengah berjalan di Koridor bersama Lina dan Kindi menuju parkiran.

"Kamu yakin Arlo? Aku khawatir"-ucap Lina setelah mendengarkan cerita Arlo yang taruhan dengan sang ayah dan perundingan nya dengan pak Caka sebagai perwakilan tunggal Olimpiade

Arlo tersenyum ceria agar sang sahabat tak perlu khawatir dengan nya. "Jangan khawatir Lina, Arlo akan berusaha"

"Jangan memaksakan diri ok, 24 jam belajar dan membuat proposal. Jangan memaksakan diri ok"-khawatir Lina dia yang notabe nya pintar juga gk sanggup musti belajar rumus fisika terlalu lama dan lagi membuat proposal, Lina takut Arlo akan jatuh sakit

Tak terasa ketiganya sudah sampai di parkiran roda dua dekat motor Arlo dan motor Kindi, saat itulah mereka musti berpisah.

"Kalau begitu aku duluan yah, kalian hati-hati bawa motor nya, kalau perlu sesuatu call me"-ucap Lina dengan gerakan tangan seperti menelpon

Dapat Kindi dan Arlo liat Lina melambaikan tangannya dan pergi dengan mobil jemputan nya, anak Sultan mah beda di antar jemput supir mulu. Tapi bukan berarti Arlo dan Kindi anak biasa-biasa aja.

"Lio dengerin gw, malam ini gw bakal begadang jadi kalau perlu sesuatu atau perlu teman telpon gw aja, atau kalau perlu gw datang kerumah lo bila lo butuh, jangan sungkan ok"-ucap Kindi memberikan intrusi kepada Arlo

"Iyah Kindi siap, tapi kalau Kindi ngantuk tidur yah nanti sakit kalau kurang bobo"-ucap Arlo yang dibalas senyuman dan anggukan oleh Kindi

"Kalau begitu mari kita pulang!"-seru semangat Kindi yang di angguki oleh Arlo

Keduanya pun mendekati motor masing-masing dimana Arlo dengan motor vespa pink nya dan Kindi dengan motor trail old blue nya. Keduanya pun menjalankan motor beriringan menuju gerbang dan ketika keluar gerbang sekolah mereka berpisah mengingat rute rumah mereka berlawanan arah.

.

.

.

Arlo memarkirkan motor nya di parkiran Mall yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar di kota nya. Dengan langkah riang Arlo memasuki pusat perbelanjaan tersebut dengan tujuan utama toko buku dia harus mencari buku referensi untuk proposal nya.

Tak membutuhkan waktu lama kini Arlo tengah menjelajahi rak-rak buku Sains yang berhubungan dengan teknologi yeah dia memilih untuk membuat sebuah teknologi daripada eksperimen. Ketika dirasa Arlo tak kunjung menemukan buku referensi yang menarik berlalu ia berjalan menuju rak-rak novel yang terpajang banyak novel terbaru dan menarik.

Di saat dirinya melihat-lihat tak sengaja melihat seorang laki-laki yang tengah berdiri dengan dua buah novel di masing-masing tangannya, sekilas Arlo liat kedua novel tersebut bergenre horor yang membuat nya berbinar dia sudah membaca dua novel tersebut.

Arlo My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang