Malam telah berganti pagi yang dimana pagi pukul 5 Arlo sudah bangun untuk mandi bersiap sekolah. Kebiasaan di tubuh Alka yang selalu tertata jam aktivitas yang mungkin saja di raga Arlo akan seperti itu juga mulai sekarang.
Arlo menyalakan shower dengan air dingin membiarkan air itu membasahi kepala nya dan tubuh nya agar segar untuk memulai hari yang mungkin saja berat untuk nya. Tak perlu berlama-lama Arlo pun selesai mandi dan memakai baju mandi nya yang krakter nya bebek kuning.
Berjalan menuju lemari besar di samping tempat tidur lalu membuka nya. Ketika membuka lemari maka akan di suguhi dengan pemandangan kosong, iyah kosong, semua baju-baju Arlo dulu yang kurang bahan ataupun ketat di buang oleh Arlo yang baru, mungkin baju yang tersisa dapat di hitung dengan jari yang berjumlah 7 buah.
Arlo meraih baju seragamnya yang di gantung dan ketika melihat seragam itu Arlo cemberut karena semua ketat membentuk tubuh nya kan dia gk like. Dengan masih cemberut Arlo berjalan keluar kamar sambil hentak-hentakin kaki nya tak lupa menyeret baju seragamnya hingga bersentuhan dengan lantai.
Bibi Tuti yang selalu bangun pagi dengan beberapa pelayan yang lain tercengang ketika melihat tuan bungsu nya menuruni tangga sambil menyeret baju seragamnya mana tujuan ke arah pintu taman belakang.
"Tuan... Tuan mudaa~"-panggil Bibi Tuti yang dihiraukan oleh Arlo berakhir dengan bibi menyusul sang tuan muda diikuti beberapa pelayan yang mungkin saja kepo
Ketika sampai di taman belakang lebih tepat nya tong sampah pembuangan dapur yang terletak di tempat khusus taman belakang kesitu lah tujuan Arlo. Ketika sampai di tempat yang di tuju nya tanpa menimang-nimang dia akan sekolah pakai seragam apa Arlo membuang seragam itu ketempat sampah yang membuat Bibi Tuti histeris melihat.
"Astaga tuan muda kenapa seragamnya di buang? Itu kan seragam anda di hari ini tuan lalu anda sekolah bagaimana??"-frustasi bibi Tuti yang mengambil baju seragam sang tuan muda namun naas noda bekas makanan basi malah menempel di baju itu membuat bibi Tuti pengen menangis saja pada saat itu
Sedangkan sang pelaku yang masih berbalut baju mandi bebek kuning itu malah berjongkok dengan wajah cemberut.
"Gimana ini tuan muda, bagaimana anda sekolah"-gumam Bi Tuti yang juga ikut berjongkok di samping Arlo
"Arlo gk mau pakai baju itu, buang!"-ucap Arlo bernada ngambek
"Tapi baju seragam hari ini tuan muda cuma punya satu"-ucap bi Tuti yang rasanya jadi pengen mensiun dini
"Gk mau, buang!"-keras kepala Arlo hello dia gk mau pakai baju ketat itu, masa seragam buat sekolah ketat nya kyk orang mau jual diri, ini Arlo dulu ngadi-ngadi banget hidup nya
Dari lantai dua terlihat Kenzo berdiri di balkon kamarnya dengan keadaan telanjang dada sambil menyesap kopi nya di pagi hari sambil menonton perdebatan yang terjadi di taman belakang oleh sang adik. Sisi bibir Kenzo terangkat membentuk senyum tipis.
"Ternyata amnesia bisa merubah mu dek, baguslah"-gumam Kenzo
.
.
.
Ini sungguh benar-benar menyebalkan punya seragam hari Rabu cuma satu dan seragamnya ketat kyk mau jual diri, di buang dan sekarang sekolah pakai apa? Arlo benar-benar kesal, kesel banget dia sumpah.
Tok... Tok... Tok...
Pintu baby blue itu di ketuk dari luar dan tanpa peduli Arlo mempersilahkan orang yang mengetuk itu untuk masuk dan terpampang lah seorang pelayan yang terlihat masih muda mungkin 20 tahun umur nya.
"Ada apa kak?"-tanya Arlo dengan polos menatap wanita berpakaian pelayan itu
"Ini seragam untuk tuan muda, dari tuan Kenzo seragam cadangan nya"-ucap pelayan itu sambil menyerahkan seragam milik sang kakak. Seketika wajah Arlo tersenyum begitu senang, meskipun Kenzo terlihat tak peduli sebenarnya dia lebih perhatian seperti bunda namun cara penyampaian nya yang berbeda
"Terimakasih kakak pelayan"-ucap senang Arlo yang tersenyum begitu manis
Nina nama pelayan yang melihat Arlo begitu pangling dia tau jika tuan muda nya ini adalah bergender laki-laki tapi mengapa dia lebih cocok jadi perempuan saja, lihat saja wajah cantik nya yang bikin dirinya sendiri pun insecure.
"Kalau begitu saya permisi tuan muda"-pamit Nina yang keluar dari kamar Arlo
Dengan cepat Arlo bersiap-siap dan ketika melihat di pantulan kaca full body melihat betapa kebesaran nya kemeja seragam dan celana kepanjangannya. Arlo jadi pening lagi kudu gimana. Berakhir dengan celana yang bagian bawah nya di lipat dan baju seragam yang kebesaran ya dia biarkan saja.
Beralih Arlo menuju meja rias di kamarnya yang tersusun banyak sekali make up-make up yang dulu di pakai Arlo lama buat berdandan menarik perhatian Alex. Namun sekarang berbeda Arlo mengambil sunscreen dan mengaplikasikan nya kepada wajahnya secara merata sampai ke lehernya, lanjut mengambil liptint yang merah kyk stoberi segar dan memakainya untuk bagian dalam bibir nya atas dan bawah dan terakhir lip gloas yang pink cerah untuk bagian luar bibir nya hingga kini bibir Arlo terlihat seperti ulzzang-uzzlang girl Korea kissable.
Setelah dirasa siap Arlo pun memakai sepatu Converse hitam putihnya yang beralas tinggi lalu keluar kamar dengan wajah berseri-seri. Menuruni tangga menuju meja makan untuk sarapan karena jam masih pukul 6 lewat 5 jadi masih sempat lah.
"Good morning bunda~"-sapa Arlo kepada bunda yang tersenyum menyambut nya
"Astaga putra bunda hari ini tampil berbeda yah, kemana seragam kamu sayang? Sepertinya ini bukan seragam kamu"-tanya bingung bunda melihat seragam kebesaran yang di pakai Arlo
"Seragam Arlo udah Arlo buang, Arlo gk suka masa seragam begitu. Ini seragam nya bang Kenzo bunda abang yang minjemin"-jawab Arlo dengan senyuman manis nya
"Ooh begitu, kalau begitu beli seragam baru di koperasi sekolah nanti yah beli sesuai ukuran kamu ok"-ucap bunda yang merasa bersyukur atas perubahan anak nya
Arlo pun duduk di kursi meja makan dan memakan dengan pipi menggembung mengunyah terlihat seperti tupai jika dilihat-lihat.
"Buhdah abwang mwana?"-tanya Arlo yang tak terdengar jelas karena mulut nya penuh akan roti panggang
"Telan dulu sayang"-suruh bunda menatap sang putra sambil tersenyum
Arlo pun menelan rotinya hingga habis dua buah roti lalu dilanjutkan meneguk susu yang sudah di sediakan hingga tandas.
"Abang mana bunda?"-tanya Arlo merasa aneh karena tak ada dua abang nya
"Abang kamu udah berangkat duluan sayang, oh Iyah berangkat sekolah biar di antar supir bunda yah"-ucap bunda yang langsung di gelengi kepala oleh Arlo
Arlo ingat jika bunda dulu pernah menghadiahkan nya sebuah motor vespa metik warna pink dan motor itu masih tersimpan di gerasi karena Arlo dulu gk menyukai motor itu dengan beralasan tak bisa membawa motor.
"Ingetan Arlo yang muncul sekilas dulu bunda pernah ngasih hadiah Arlo motor vespa kan? Arlo pakai itu aja"-ucap Arlo dengan senyuman lebar nya
"No no no kamu gk bisa naik motor sayang, bunda gk ngijinin"-bantah Bunda tak setuju
"Arlo bisa Bunda, Kindi udah ngajarin Arlo cara naik motor jadi sekarang Arlo udah bisa"-keukeh Arlo untuk membawa motor sendiri
Bunda menghela nafas nya dan mengangguk dengan suara girang Arlo yang senang di izinin, pasrah bunda tuh mana bisa di bilang enggak buat putra bungsu cantik nya ini.
⋆ ˚。⋆୨୧˚TBC˚୨୧⋆。˚ ⋆
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlo My Dear
Genç KurguKetika gara-gara di kejar ayam tetangga terus keserempet gerobak bakso dan pala duluan jatuh ke tanah berakhir roh ku pindah alam. iyah pindah alam, eh tapi kok aku bisa buka mata? bukannya meningsoy yah? gilaa jari nya cantik banget, mungil lagi...