tetangga baru

15.6K 1.2K 590
                                    

bulan baru ya book baru 👩‍❤️‍💋‍👩

karena di book book sebelumnya udah ada mas Jeongwoo, kak Jeongwoo sampe kapten Jeongwoo. sekarang asha bakal kenalin kalian sama--- aa Jeongwoo.

‼️CONTENT WARNING‼️
( disini banyak banget umpatan umpatan kasar, jorok, ga senonoh, dan lain lain. ada banyak juga perbuatan yang TIDAK BOLEH ditiru seperti sex sembarangan, mabuk, balap liar, sampai hamil diluar nikah. MOHON DENGAN SANGAT KEBIJAKANNYA DALAM MEMBACA. )

—buas—

"PAPIIII TOLONGIN ADEEEK, SI IDOY NGEJAR NGEJAR ADEK MULU IH KAYA TAIIII."

Junghwan terus berlari menghampiri sang papi yang sibuk dengan sesuatu di dapur. ditubruknya tubuh kecil papi dengan pelukan erat dari belakang, lalu junghwan memaksa kepalanya untuk menyelinap melalui ketiak papi demi mencari keamanan.

sementara pria mungil dengan surai berwarna hitam itu hanya tersenyum maklum, atensinya masih berpusat pada sekotak brownies coklat yang sedang ia kemas sedemikian rupa, namun pria itu tetap menyempatkan diri untuk mengusap usap rambut putranya penuh sayang.

"kalian berdua chill aja dong mainnya, papi sampe kaget gini ih." begitu ujarnya lembut.

Junghwan membebaskan kepalanya dari ketiak sang papi setelah itu, kini perhatiannya justru teralihkan pada makanan yang ada di depan mata.

"papi lagi ngapain? papi bikin brownies? adek mau dong!" seru si pemuda dengan mata berbinar.

Hyunsuk namanya, sosok pria mungil yang selalu menatap Junghwan dengan senyum hangatnya. "papi lagi bungkus brownies, can you please help me anter ini ke tetangga baru kita? papi mau keluar mager banget panas."

Junghwan menggelengkan kepalanya tanpa merasa berdosa, pemuda itu justru menjawab dengan polosnya. "kalau panas nanti aja papi nganternya, nunggu adem."

Hyunsuk tersenyum manis mendengar jawaban tersebut. astaga, anak bungsunya ini cukup durhaka.

"kalau nanti sore keburu tetangga kita pergi, papi liat liat dia tiap sore pergi mulu. anterin sekarang gih sama adek. papi bikinin es buah nih."

mendengar kata es buah, Junghwan langsung sumringah. cuaca panas seperti ini memang sangat cocok untuk bersantai di bawah ac sembari meminum yang segar segar.

"dimana rumahnya pap?"

"deket kok, di rumah yang kosong itu lho. yang tinggal cuma sendiri, cowok."

ada sirat kekecewaan dari wajah Junghwan begitu mendengar penuturan papi, ya tuhan... padahal diam diam dirinya berharap untuk bertemu seorang gadis cantik disana, namun apalah daya, ini bukan film layar lebar.

"yaudah... iya."

—buas—

"sattt panas banget edan." keluh Junghwan sembari menjadikan kotak brownies itu sebagai payungnya. matanya menyipit selama berjalan kaki, terik matahari yang begitu panas membuatnya merasa agak menyesal telah setuju untuk membantu papi.

bersyukur, rumah tetangga baru yang dimaksud papi hanya berjarak dua rumah darinya. jadi Junghwan tak perlu berlama lama diperjalanan.

ada sedikit kekaguman dalam hati si pemuda, melihat rumah yang biasanya kosong itu kini telah ditempati oleh orang baru. kakinya terhenti di depan pagar hitam yang menjulang tinggi, namun sial seribu sial, Junghwan justru melihat pemandangan dua insan sedang berciuman di teras rumah tersebut.

buas; iksan boys [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang