I MISS YOU GUYSSSSS 🥺😭🥺😭🥺😭🥺🥺😭
—buas—
"diem ru, gue lagi shock."
".... apalagi gua..."
Minji menutup mulutnya yang terbuka menggunakan tangan, mata cantiknya terus memandangi pemandangan asing itu di depannya.
sementara pria Watanabe yang berdiri di sebelah wanita itu pun tak jauh bedanya, Haruto bersedekap dada sembari memandang sahabatnya tak percaya.
ya, Jeongwoo telah menukar jadwal tandingnya untuk balapan malam ini, sebuah motor gede dengan warna hitam yang berpadu dengan biru itu pun menjadi pilihan sang leader Victoracer. tak hanya itu, ada sesuatu yang jauh lebih mengejutkan bagi semua orang. yaitu gadis payung Jeongwoo yang tiba tiba berganti menjadi sosok pria.
sebab biasanya leader Victoracer itu selalu dipayungi oleh seorang wanita cantik, atau bahkan dua orang. sehingga hal ini cukup tidak masuk akal bagi seluruh anggota yang ada disana.
Jeongwoo telah siap di atas motornya, mata khas serigala itu menyorot tajam pada siapapun yang berani menatap dirinya-- maupun menatap seorang pemuda yang menjadi gadis payungnya malam ini.
Junghwan tak bergeming sejak awal, pemuda itu memilih untuk memayungi sang rider tanpa membuka mulutnya sepatah kata pun. kepalanya pun sesekali ia tekuk ke bawah karena tak sanggup melihat tatapan sulit diartikan dari orang orang.
"dingin ga?"
pertanyaan itu memecah keheningan diantara dua insan yang saling mendiami satu sama lain. Jeongwoo menoleh dan mengulas senyum tipis, tatapan mata tajam itu bahkan berangsur melembut begitu dirinya berhadapan dengan Junghwan.
si manis tersentak, "ngga kok. jaket lo anget di gue--"
"kok lo-gue sih bahasanya?" tanya yang lebih tua sembari menaikkan resleting jaket yang dikenakan Junghwan.
ah, sebenarnya... jaket itu milik Jeongwoo.
udara malam terasa sangat dingin menusuk kulit saat ini, dan Jeongwoo tak ingin--
"jaketnya aa tebel, adek ga kedinginan." cicit Junghwan dengan pipi memerah, kepalanya ia tundukkan sebab enggan bertatapan dengan mata mengerikan milik dominannya itu.
---ya, Jeongwoo tak ingin kekasihnya kedinginan. itulah kenapa dirinya sengaja membawa jaket untuk Junghwan.
yang lebih tua terkekeh senang, hatinya berbunga bunga dan Jeongwoo tak mampu menyembunyikan senyum lebarnya. sial, ia tak pernah tahu bahwa berpacaran dengan bocah tengil satu ini berhasil membuat dirinya mabuk cinta.
beberapa tepukkan lembut Junghwan dapatkan di pucuk kepalanya, tangan besar Jeongwoo mengusap surai hitam itu penuh sayang sebelum beralih mencuri kesempatan untuk mengusap pipi gembil Junghwan.
"adek mau mampir ke Mashiho dulu? gih sana, match aa masih ada sepuluh menitan lagi."
mendengar tawaran tersebut, Junghwan mengangkat kepalanya dan menatap Jeongwoo berbinar. "boleh?!" begitu tanyanya antusias.
"boleh, kenapa ngga?"
"makasih aa, nanti adek buru buru balik lagi kesini. dadahh." Junghwan menutup payungnya sebelum melambaikan tangan bahagia pada Jeongwoo, kemudian si manis itu pun menjauh dari pandangan kekasihnya yang terus memerhatikan dengan senyum tak kunjung pudar.
KAMU SEDANG MEMBACA
buas; iksan boys [end]
Fanfiction"makin kelakuan lo kaya anjing, makin gua gangguin ya Junghwan." "alah kelakuan lo sama hewan sendiri aja ga ada bedanya ngabers tolol." inilah mengapa pepatah bilang jangan terlalu membenci seseorang, nanti anakmu berwajah mirip seperti dirinya. la...