baiklaahhh ini double up. janji ga nyesel minta double up sekarang? 😇
tw// nsfw, mature content, anal sex, rough sex, without consent, 🔞
—buas—
"mikir, MIKIR KALO PUNYA OTAK TUH MIKIR JUNGHWAN!""YA GAUSAH BENTAK BENTAK GUA JUGA ANJING!"
gila, ini merupakan pertengkaran terhebat mereka setelah enam bulan menikah.
"ngomong apa tadi sama gua?"
nada bicara sang dominan itu berubah seketika, tak hanya itu, air wajahnya pun turut menampakkan ekspresi yang berbeda. alisnya tak lagi menukik tajam seperti tadi, kini kedua alis itu justru terangkat, mata serigala yang semula menatap penuh amarah seketika berubah menjadi--- mengerikan, menatap manik Junghwan begitu intens sampai sampai si manis merasa ditelanjangi dan dihina dengan tatapan yang lebih tua.
Jeongwoo membungkukkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan wajah si manis yang terduduk di tepi ranjang. satu tangan besarnya menangkup rahang Junghwan, memaksa pemuda itu untuk menatap mata tajamnya setelah lancang memakinya tadi.
"ada suami kamu ini ngumpat ke kamu, Junghwan?"
nada bicaranya sangat lembut, namun bagi siapapun yang mendengarnya pasti mengerti bahwa situasi saat ini berkali kali lipat lebih menyeramkan dari sebelumnya.
"hik!" yang lebih muda menggelengkan kepalanya, matanya dipejamkan dengan air mata yang terus mengalir deras di pipinya. Junghwan enggan menatap pria di hadapannya.
"kamu sadar ga siapa yang barusan kamu sebut anjing?"
tangkupan itu justru berubah menjadi cengkraman kuat, terlalu kuat hingga Junghwan terpaksa membuka matanya dan menatap wajah yang kini justru memandangnya tanpa ekspresi.
"hik... hik!"
sosok submisif yang sedang menangis sesenggukan itu tak menjawab pertanyaan dominannya. Jeongwoo yang seperti ini justru jauh lebih menggoncang mental Junghwan dibandingkan ketika pria itu masih menunjukkan amarahnya.
drep!
"akk..."
Jeongwoo menegakkan tubuhnya dan melepaskan tangkupannya dengan kasar, hingga sang empunya meringis kesakitan.
"kalo bukan kamu, udah aa abisin dari tadi."
Jeongwoo membuang nafasnya kasar, mengusap wajahnya frustasi sebelum kakinya melangkah menghampiri nakas, mengambil ponsel Junghwan yang sedari tadi tak berhenti bergetar karena notifikasi.
"kamu tau gimana kalapnya suami kamu hari ini?"
"hik! hiks.."
BRAK!
manik indah yang dipenuhi air mata itu membelalak menyadari benda apa yang Jeongwoo lempar sangat kencang hingga hancur berkeping keping.
ya, ponsel Junghwan.
"temenan sama siapa kamu sampe jadi seberani ini sama suaminya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
buas; iksan boys [end]
Fanfiction"makin kelakuan lo kaya anjing, makin gua gangguin ya Junghwan." "alah kelakuan lo sama hewan sendiri aja ga ada bedanya ngabers tolol." inilah mengapa pepatah bilang jangan terlalu membenci seseorang, nanti anakmu berwajah mirip seperti dirinya. la...