🧑‍🏭 2) SERIAL SOCIAL EKSPERIMENT

2.7K 317 121
                                    

Selamat membaca!____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca!
____________________

Hei, ini aku, Mile Phakpum Romsaithong. Si tokoh bos yang diceritakan Apo pada part pertama. Sengaja kisah ini kuambil alih untuk sementara waktu, sebab si empunya kini pingsan di ranjang perawatannya--dia kubius daripada memberontak semakin parah.

Aku adalah pria dari keluarga sendok perak, anak tunggal, tapi posisiku kini belum menjadi CEO. Di perusahaan, tampuk kepemimpinan masih dipegang Ayahku, Songkit. Sementara aku duduk satu tingkat di bawah beliau sebagai direktur operasional. Well, itu memang berlaku entah sampai kapan, tapi aku fine-fine saja selama Ayah sehat selalu. Karena kenaikan posisi berarti Ayah tersingkir. Entah alasan lelah, tua, sakit, atau justru meninggal. Aku lebih suka melihat Ayah oke setiap hari. Kami kerja bareng, bercanda, makan semeja, lalu menaikan rank perlahan serentak.

Aku memang family-man yang berfokus cinta keluarga. Maka jangan heran jika kucurahkan perhatian untuk mereka. Bagiku Ayah dan Ibu merupakan support system terkuat, kuturuti mau mereka, termasuk menikah dengan gadis kaya 5 tahun lalu.

Si gadis ini namanya Baifern Pimcanock Leuvispaidtbul. Sangat cantik, dan merupakan lulusan Stanford University yang terkenal itu. Kami dikaruniai anak di tahun pertama (Hm, terdengar sempurna sekali, bukan?) Namun Pim rupanya tipe obsesif. Kulihat dia juga lumayan boros, dan akhirnya terbukti korupsi kurang lebih 6,7 triliun baht dari perusahaan kami.

Aku heran kenapa Pim menyembunyikan hal seperti itu dariku, karena perasaan aku sudah memberikan nafkah berlebih. Akhirnya kami pun bertengkar hebat. Bukan cuma soal uang, tapi hal remeh ikut didebatkan juga. Belum lagi keluarganya sengaja mengadu domba. Akhirnya masalah itu pun makin menjadi. Pim memilih bercerai baik-baik daripada dilaporkan ke kantor polisi. Dia menyerah bertahan dengan keluargaku. Barulah belakangan ketahuan uang itu dipakai membengkakkan aset keluarganya.

Ayah jelas tak terima karena hasilnya begitu hebat, rank perusahaan mereka naik, tapi kenapa mengorbankan kami tanpa banyak pikir. Kami pun mengajukan petisi ini dan itu. Mulai denda, ganti rugi, dan lain-lain. Lalu melepaskan Pim daripada situasi semakin ricuh.

Peristiwa itu terjadi 4 tahun lalu. Tepatnya waktu Gabby anakku baru berusia 7 bulan. Aku pun mulai jadi single Daddy (Pim memang melepaskan hak asuh Gabby daripada nama baiknya dikorek habis) Dia mundur, aku dapatkan pewaris, tapi kami para Romsaithong mengalami krisis kepercayaan.

Ayah dan Ibu jelas tidak bisa diam saja. Lalu mereka berupaya mencarikanku istri baru lewat kencan-kencan buta. Menurut mereka Gabby masih membutuhkan sosok Mama. Namun, diantara semua kandidat entah kenapa tak ada yang cocok. Hampir semuanya materialistis, hidup sebagai serigala berbulu domba, dan akhirnya Ibuku bilang begini.

𝐉𝐔𝐒𝐓 𝐀 𝐋𝐀𝐁𝐎𝐑𝐄𝐑 𝐂𝐎𝐍𝐒𝐓𝐑𝐔𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang