🔞 12) LOVE CONFESSION

4K 295 78
                                    

Selamat membaca! Jangan lupa tinggalkan jejak! Makasih! 😃✨________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca! Jangan lupa tinggalkan jejak! Makasih! 😃✨
________________________

Aku pun meraba lengan kekar Mile untuk memastikan suamiku sungguhan ada.

Bukan mimpi, kan?

Aku hanya terkejut dan ingin mendengar pernyataannya sekali lagi.

Kalau bisa berkali-kali.

Setiap hari.

Apa aku jadi tamak karena menginginkan ini?

"Iyakah, Phi?" tanyaku.

"Hm," gumam Mile sambil menghirup aroma leherku dalam-dalam. "Jaraknya hanya 12 kilo dari sini. Senang kan?"

"Iya."

Aku menunduk dan menatap tetesan air mataku di lantai walau cuma sedikit.

"Jadi kalau kangen orangtua tidak terlalu jauh," kata Mile. "Kamu bisa berkunjung ke mana saja, Sayang. Lagipula Gabby juga masih TK."

Aku benar-benar lega, walau kaget jarak rumah itu tak terlalu jauh. Maksudku, harusnya aku tahu ada kontruksi baru di wilayah ini. Tapi karena jarang keluar, dunia pun berubah asing bagiku (ingat kan? Dulu aku mondar-mandir karena profesiku sebagai kuli). Beda lagi setelah menjadi pasangan Mile. Melakukan kegiatan di rumah pun sudah menghabiskan waktu (paling sering nge-gym, renang, baca buku, dan nonton film di home theater ditemani Gabby).

Aku pun merasa bersalah karena kurang perhatian, tapi Mile menenggelamkanku dalam kehangatan tubuhnya.

Suamiku berbisik, "Ush, ush, ush, ush," meski matanya masih terpejam, seolah aku balita yang butuh permen karena balon hadiahnya lepas ke udara. "Susah-susah aku menyortir calon diantara banyak orang. Setahun lebih dia kukejar, kunikahi, kusetubuhi, kunafkahi, kuajak jalan-jalan, kubangunkan rumah, masih juga tidak paham?"

Aku selalu takut kalau sudah diomeli begini. "Maaf, Phi."

Mile lanjut mencibirku. "Ckckck, harusnya kamu bisa membedakan, Sayang. Andai aku tidak asli suka, setelah seks mending kamu kulepas terus kita tidurnya pisah."

"...."

"Kamu di kanan, aku di kiri. Yang penting penis masuk dan selesai. Memang kamu pernah kubegitukan?" tanyanya.

"Tidak."

"Hmmh."

"Tapi, Phi Mile orangnya baik," kataku tak terima. Terlanjur masuk pembahasan. Sekalian dibicarakan biar aku tidak kepikiran lagi. "Mungkin jika calonnya bukan Saya, pasti Anda juga baik ke dia."

Mile diam kali ini. "...."

"Anda begini karena kebetulan pasangannya adalah Saya," kataku. "Anda menyukai Saya bukan karena itu Saya, Phi. Jadi, Saya merasa jika kita bertengkar suatu hari nanti, atau salah paham dan berpisah. Kemungkinan Saya mudah digantikan seperti istri pertama Anda."

𝐉𝐔𝐒𝐓 𝐀 𝐋𝐀𝐁𝐎𝐑𝐄𝐑 𝐂𝐎𝐍𝐒𝐓𝐑𝐔𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang