Oke, berhubung hasilnya njomplang banget, JALC ditamatin dulu kalau begitu 😄 Selamat membaca!! Jangan lupa tinggalkan jejak!
_________________________________Enam hari kemudian, kesehatanku pun membaik total. Aku sudah beraktivitas seperti biasa, dan acara makan-makan untuk pancang rumah kejadian juga. Aku, Mile, Gabby, Ibu, Bapak, Ibu, dan Ayah pun berkumpul jadi satu untuk menikmati hidangan dominan sayur. Setelah puas, kami masih kumpul di halaman belakang untuk bakar-bakar daging. Seolah kami merupakan peserta camping.
Gabby tampak super ceria waktu itu. Dia mendapat pet baru dari Ayah Songkit, yaitu baby Samoyed umur 1 Minggu. Gabby pun memangkunya sepanjang acara. Dia gemas karena umur hewan itu baru 1 Minggu, maka tak heran ukurannya hanya sebesar kucing kampung. Mereka bercanda dan menjadi teman baru. Kami foto-foto bersama, lalu begitu acara selesai dia bertanya padaku: "Mama, Samo-ku bagusnya dikasih nama apa?"
Dia menenteng dua lengan pet itu seperti boneka. Aku pun mengelusnya. Lalu jongkok di depan mereka. "Gabby suka yang bagaimana, memangnya? Nama lucu, keren, menakutkan, atau gemas-gemas sepertimu?"
"Lucu."
"Bagaimana kalau Kimi? Chiko? Piper?"
"Kimi bagus, Ma!!" cengir Gabby. "Kimi Kimi Romsaithong."
Aku pun tertawa karena Kimi dianggap adik daripada pet biasa. Dan Gabby senang mengajak Kimi tidur, padahal dia pernah diompoli si baby. Namun, Gabby senang karena Kimi sangat lucu, walau kerjaannya molor di sembarang tempat kalau majikannya pergi sekolah. "Mungkin kau butuh teman di sini," kataku sambil mengelus kepalanya.
Mile yang selesai nge-gym melihatku jongkok di tepi kolam. "Ada apa, Sayang?"
Aku menggendong si bayi padanya. "Phi, boleh tidak Saya mengadopsi peliharaan lagi di rumah?" tanyaku. "Kimi sepertinya sangat kesepian."
"Oh, Samoyed juga?"
"Tidak, tapi kucing hitam, Phi," kataku. "Saya jadi ingin melihat kucing ragdoll Bapak besarnya cantik sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐔𝐒𝐓 𝐀 𝐋𝐀𝐁𝐎𝐑𝐄𝐑 𝐂𝐎𝐍𝐒𝐓𝐑𝐔𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍 ✅
Fanfiction𝐁𝐎𝐒 𝐗 𝐊𝐔𝐋𝐈 || 𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐄𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 || 𝐀 𝐌𝐚𝐧 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐇𝐢𝐬 𝐃𝐢𝐠𝐧𝐢𝐭𝐲 Apo Nattawin merupakan seorang kuli bangunan di Pyongdai, Huahin. Dia lelaki yang selalu berjuang di atas kedua kakinya. Dan Apo takkan pernah membiarkan seora...