EKSTRA CHAPTER
_____________________________
11 Desember 2019
_________________Seminggu setelah wisuda Gabby, sebetulnya ada peristiwa yang takkan pernah kulupa. Tiba-tiba Mile bangun pukul 2 pagi untuk menerima telepon bisnis yang urgen, padahal baru terlelap bersamaku usai bercinta. Mile grasak-grusuk dengan badan separuh telanjang. Dia mondar-mandir mencari dokumen dalam lemari. Tentunya rahasia karena aku sendiri baru tahu ada berkas di lacinya.
Aku pun terbangun dengan kepala pening. Langsung duduk. Lalu menatap suamiku dengan mata mengantuk. "Mmh, Phi?" panggilku. "Ada apa, ya? Kok buru-buru sekali?"
Mile menoleh dengan wajah paniknya. "Iya, Sayang. Sebentar. Ada masalah di perusahaan. Ha ha ha. Kamu tidur saja tak apa."
Meskipun begitu, mana mungkin aku mengabaikan?
Saat menikah, aku telah bersumpah ada untuk dia bahagia dan sulit. Jadi, kubantu Mile bersiap-siap usai bilang ada dinas mendadak. Aku pun turun ranjang, meski tertatih. Kakiku sakit kelamaan mengangkang, tapi segera menuju padanya untuk mandi bersama.
Usai bersih-bersih 10 menit, Mile masih mondar-mandir lagi untuk berpakaian ala kantor dengan cepat. Dia membuang bathrobe ke lantai lalu bercelana di depan lemari (tak peduli telanjang). Bahkan memakai kemeja langsung tanpa singlet dan aku membantunya memasang dasi.
"Tenang, tenang. Phi, tolong bernapas sedikit. Semua akan baik-baik saja," kataku sambil memelototinya.
"Tapi, Natta--"
"Sshhh, percaya pada Saya, oke? Semakin Anda tenang, semakin situasinya bisa dikendalikan," selaku. Mile pun menurut seperti baby Kimi yang kuelus. Pria ini diam saat arlojinya kupasang. Kerahnya kurapikan. Bahkan pomade rambut dan parfumnya aku juga yang menata. Dia terlalu panik sampai tak bisa mengurus diri sendiri. Kuajak bercermin. Kemudian kutepuk bahunya untuk memastikan semua beres. "Sudah oke? Hm?" kataku. "Phi Mile itu hebat, pasti bisa selesaikan segalanya. Good luck," kataku.
"Ahh, terima kasih ya, Sayang," kata Mile, lalu mengecup keningku. Dia melakukannya secepat kilat. Kemudian pergi dengan sepatu klimis berwarna hitam dengan aku menyusulnya.
Jujur, aku ingin menatap suamiku pergi karena sedih dan khawatir. Bagaimana pun baru sekarang Mile terbangun tengah malam oleh masalah kantor, dan dia ternyata sudah ditunggu Peter, Manajer Bas, dan Sekretaris Perth di halaman rumah. Mereka necis semua, lalu Mile masuk ke dalam mobil.
"See you ya, Sayang. Jangan lupa langsung tidur lagi," kata Mile tanpa menatapku. Namun, bisa kupastikan wajah itu menoleh sebelum pergi. Aku pun memberikan kiss-bye padanya dan senyum itu muncul karena aku melambaikan tangan.
"Hati-hati!" kataku, tanpa peduli masih ber-bathrobe dengan kissmark di mana-mana. Ketiga pria pasti paham bos-nya baru nge-seks denganku. Pipi mereka merah. Lalu mengekori dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐔𝐒𝐓 𝐀 𝐋𝐀𝐁𝐎𝐑𝐄𝐑 𝐂𝐎𝐍𝐒𝐓𝐑𝐔𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍 ✅
Fanfic𝐁𝐎𝐒 𝐗 𝐊𝐔𝐋𝐈 || 𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐄𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 || 𝐀 𝐌𝐚𝐧 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐇𝐢𝐬 𝐃𝐢𝐠𝐧𝐢𝐭𝐲 Apo Nattawin merupakan seorang kuli bangunan di Pyongdai, Huahin. Dia lelaki yang selalu berjuang di atas kedua kakinya. Dan Apo takkan pernah membiarkan seora...