Chapter 11: Dhio: I'm your, My lord

34 21 0
                                    

Eriko terbangun di sofa dan jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Awalnya karena berpikir bahwa dia akan telat tapi dia ingat bahwa hari itu adalah hari minggu. Dia juga ingat akan kencannya dengan Riska. Dia segera bergegas untuk mandi.

Dia memilih pakaian yang elegan. Warna biru dongker favoritenya dengan pita kupu-kupu ditengahnya. Menyisir bagian rambut yang berantakan. "Pass," ujarnya setelah bercermin di kaca.

Eriko pradana - special chapter 11 - edisi teen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eriko pradana - special chapter 11 - edisi teen

Riska Amalia - special chapter 10 - teensumber pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riska Amalia - special chapter 10 - teen
sumber pinterest

Eriko pun langsung bergegas ke rumah Riska. Dia mengemudikan motornya yang tidak diperbolehkan ayahnya untuk dibawa ke sekolah.

Sesampainya dirumah Riska, dia meminta izin pada orang tuanya untuk membawa Riska pergi berkencan hari itu. Dan sama seperti sebelumnya, orang tuanya sangat ramah dan mengizinkan mereka berkencan. Hal tersebut membuat Eriko berpikir bahwa Riska bukanlah Maydeline yang ada di mimpinya karena mereka sangat jauh berbeda.

"Hari ini mau kemana, Rik," ucap Riska sambil membenahi rambutnya. "Kamu maunya kemana?" Erik bertanya dengan menatap mata Riska. "Emm ke bioskop yuk. Kamu mau ga?" tanya Riska. Eriko mengiyakan permintaan Riska dan mereka menuju bioskop terdekat.

Di perjalanan, Eriko mencuri pandangan Riska melalui kaca spionnya dan tak sekali juga Riska meliriknya dan tersipu malu. Keheningan menyapu mereka berdua. Eriko juga sesekali modus dengan rem mendadak agar Riska dapat memeluknya juga dengan mendadak.

Sesampainya di mall, Eriko mengajak Riska untuk melihat-lihat dan membelikan Riska barang yang dia mau. "Ris, mau makan dulu gak?" tanya Eriko. "Boleh, Rik. Emm makan disitu yuk," Riska menunjuk rumah makan biasa khas kampung. Eriko mengiyakannya dan mereka makan disana.

Saat Riska sedang memesan makanan, datang seorang laki-laki ke mejanya. Ia mengenakan masker berwarna hitam, jubah hitam dan setelah serba hitam. Rambutnya dipotong model Mullet. Laki-laki itu adalah Dhio yang merupakan bawahan sekaligus tangan kanan Samuel. Dia memang sering mengenakan masker karena menutupi bekas luka permanen yang ada di bibirnya.

A Gate for the Hell Away (Terbit) (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang