Riska vs Eriko

13 15 0
                                    

Lalu apa hubungan Riska dan Eriko? mengapa Maydeline terus memanggilnya Riko? apa yang membuat mereka memiliki kesamaan?

Akhirnya bab dari buku itu tersisa 1 bagian lagi yang berjudul "aku dan fakta". Eriko membuka bagian buku itu dan meletakkan tangannya sama seperti yang dia lakukan sebelumnya bersama Maydeline.

Eriko kemudian berpindah ke suatu tempat dimana kali ini ia mendapatkan jawaban atas pertanyaannya yang tak kunjung mendapat jawaban.

Didunia itu, Eriko juga dapat berinteraksi tidak seperti sebelumnya ia tidak dapat melakukan apapun.

Maydeline dengan cepat mengejar Riska yang juga sedang mengejar kupu-kupu yang indah. Saat mendapatinya, Maydeline memeluk Riska.

"Aku rindu," ungkap Maydeline.

"Ayo kembali, Ris," sambungnya.

Riska hanya terpaku dipelukan itu terlebih dia melihat sosok Eriko disana.

"Tidak mau," jawabnya.

"Mengapa tidak?" tanya Maydeline.

Riska hanya terdiam sebelum akhirnya dia mendorong Maydeline sampai terjatuh. Kini Eriko menyadari bahwa Riska dan Maydeline adalah orang yang sama. Eriko pun turut meyakinkan Riska untuk kembali.

"Ris, demi aku tolong kembali," imbuh Eriko.

"Tidak mau," Riska tetap bersikeras.

"Kamu mau apa, sayang?" tanya Eriko.

"Aku menginginkan kebahagiaan, Rik," ungkap Riska.

"Riska, ayo kembali!" perintah Maydeline.

"Eriko, kamu ingin mengetahui sesuatu tentang semua ini kan?" tukas Riska.

"Mengenai apa?" tanya Eriko.

"Mengenai dirimu dan apa hubungannya dengan Riko," ungkap Riska.

Eriko terkejut dan terus memandangi Riska dengan tajam. Bagaimana ia bisa tahu tentang semua itu?

"Bagaimana mungkin?" Eriko terkejut tak percaya.

"Eriko, maafkan aku. Harusnya pada hari itu aku yang meninggal, bukan kamu," Riska tertunduk jatuh dan meneteskan air mata ke bumi.

Maydeline menghibur Riska dengan menolongnya untuk berdiri.

"Maydeline, kenapa kamu begitu baik denganku? apakah sudah cukup aku nyakiti kamu," sesal Riska.

"Kamu adalah aku. Aku akan selalu melindungimu, Riska," ungkap Maydeline.

"Riska, aku memaafkanmu," jawab Eriko.

Disaat itu Riska dan Maydeline bersatu lagi menjadi dirinya kembali. Tidak ada lagi penyesalan, balas dendam, rasa iri dan lain-lain.

"Eriko," Maydeline menangis dan memeluknya.

"Ya, May?" jawab Eriko tidak membalas dekapan Maydeline.

Maydeline membuat Eriko mengingat lagi bagaimana tragedi itu terjadi.

Maydeline mengungkapkan penyesalannya karena terlalu lalai. Dia juga mengungkapkan alasannya mengapa ia bisa sampai terjatuh. Dia mengatakan bahwa dia melihat sebuah kupu-kupu yang indah dan mengejarnya. Jarang sekali ia melihat kupu-kupu ditengah malam. Asik mengejar kupu-kupu itu, ia tak melihat bahwa didepannya ada jurang yang sangat curam. Untung saja ia dapat berpegang pada sebilah kayu.

Maydeline semakin panik sampai dia tidak sadar bahwa ketika ia berlari tadi liontinnya terjatuh membuatnya menjadi kalang kabut di jurang tersebut.

"Kalau saja aku langsung menjatuhkan diriku hari itu, kamu pasti akan selalu ada disini, Riko," ungkap Maydeline.

Pihak kepolisian mengidentifikasi Maydeline dan Maydeline mengatakan bahwa dirinya yang membuat Riko terjatuh ke sana karena berusaha menolongnya.

Ayahnya juga menyudutkannya dan selalu mengatakan bahwa ia bersalah. Maydeline semakin depresi hingga dia memilih untuk menciptakan dunianya sendiri. Dia melukis seorang laki-laki bersama dirinya yang ia beri nama Samuel.

Dia juga menciptakan portal dunia imajinasinya untuk menghibur dirinya yang depresi.

Dia juga sudah mengakui pada kepolisian bahwa dia telah membunuh sahabatnya. Karena usianya yang masih belia, Maydeline hanya diberi hukuman rehabilitasi selama 1 tahun.

Saat masa hukumannya selesai, ia semakin depresi karena banyak teman sekolahnya yang membullynya. Maydeline juga di cap seorang pembunuh.

Maydeline semakin enggan hidup di realita sehingga dia menciptakan portal dunia barunya dan menciptakan Eriko yang hidup yang kini berpacaran dengannya padahal aslinya mereka hanya sebatas kakak adik. Lalu Samuel yang menjadi nyata padahal aslinya hanya teman imajiner Maydeline. Lalu Lisa yang masih hidup yang selalu mendukung Maydeline disetiap jalannya padahal sebaliknya. Dan yang terakhir adalah William yang dibenci oleh Riska di dunia imajinernya.

Sekarang ia sudah merelakan semuanya dan Eriko tersenyum padanya.

"Terima kasih, May. Sekarang aku bisa tenang disana," ungkap Eriko lalu handphonenya terjatuh.

"Riko..." ucap Maydeline.

"Peganglah tanganku, kita akan berpisah sebentar lagi," ucap Eriko.

Maydeline memegang tangan Eriko dan benar saja saat itu dunia terbelah menjadi dua. Satu dunia imajiner Maydeline sebagai Riska, tempat hidupnya Eriko dan yang satunya adalah dunia realita, tempat hidupnya Maydeline.

Maydeline ingin sekali menarik Eriko ke dalam dunia nyata namun tertahan oleh perasaannya yang mengatakan bahwa dirinya tidak boleh egois.

Sampai akhirnya jari mereka tidak menyentuh lagi satu sama lain. Bayangan Eriko semakin menghilang jauh dari sana. Isakan tangis Maydeline semakin keras.

Kini bayangan Eriko telah menghilang bersamaan dengan awan. Disepanjang sesalan perbuatannya, Maydeline melihat bayangan Samuel, Dhio, William, Lisa yang menghiburnya.

"Rest in peace, Eriko," ujar Maydeline menangis.

"Rest in peace, Eriko," ujar Maydeline menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Gate for the Hell Away (Terbit) (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang