1. Bad Day

47.3K 2.9K 23
                                    

Terdengar dering ponsel, mengganggu tidur seseorang. Ada pergerakan di balik selimut, terlihat lengannya meraba nakas yang ada di samping ranjang. Kesal karena tidak juga mendapatkan ponselnya, terpaksa ia mendudukan dirinya. Berusaha membuka matanya yang masih berat karena ia paksa untuk begadang membaca sebuah Novel pemberian sahabatnya.

Setelah mendapatkan ponselnya, segera saja ia mengangkat panggilan dari sahabatnya. "Halo Sa? Ada apa kamu telepon aku? " Tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Astaga Kia kamu baru bangun!? "

Gadis yang di panggil Kia menganggukan kepala meskipun orang di balik ponsel tidak bisa melihat. "Iya, kenapa emang? "

"Kamu lupa hari ini ada festival di alun-alun kota!? Buruan dateng sebelum pak bos tiba! " Jelas gadis dari balik ponsel, Saina.

Mendengar itu, Kia panik dan segera turun dari ranjangnya. Ia baru ingat jika minggu ini ia mengambil part time di cafe tempat sahabatnya bekerja, untuk menambah uang pemasukan. Mengingat jika dirinya perlu uang untuk membayar kontrakan rumahnya yang sudah menunggak 3 bulan. Ingin mengeluh tapi pada siapa? Ia anak tunggal dan orang tuanya sudah meninggal di saat umurmya masih 17 tahun.

Untungnya waktu itu ia masih memiliki uang dari tabungan orang tuanya tapi tidak mungkin ia hanya diam dan menikmati. Waktu terus berputar dan uang semakin menipis, ia perlu pemasukan demi bertahan hidup di saat semua harga melonjak naik.

Sebelumnya ia adalah anak perumahan atau bisa di bilang introvert dan tidak tau apapun tentang dunia luar tapi semenjak orang tuanya pergi, ia jadi tahu dunia itu jahat. Banyak realita yang ia dapatkan. Sempat juga ia mengalami stress berat karena tidak ada yang mau menerimanya bekerja karena waktu itu ia masih berada di akhir tahun pelajaran.

Demi mendapatkan uang, ia melamar kemana saja, tidak masalah penghasilan yang akan ia dapatkan kecil asalkan ada pemasukan. Sampai suatu hari kerja kerasnya membuahkan hasil, ia di terima bekerja menjadi Art sekaligus baby sitter. Mungkin pekerjaannya terlihat menyedihkan tapi tidak masalah asalkan hari esok ia masih bisa makan dan tetap hidup.

Bagaimanapun juga gaji yang ia dapatkan terlalu kecil untuk menanggung biaya kehidupannya. Akhirnya setelah lulus dari SMK, ia memutuskan untuk merantau ke-ibu kota untuk mendapatkan penghasilan lebih besar, meskipun pengalamannya dalam bekerja masihlah sedikit. Ia pergi merantau dengan uang tabunganya.

Ia tidak tahu jika di-ibu kota harga makanannya jauh lebih mahal. Pernah selama sebulan ia hanya makan nasi di kasih kecap manis dan kerupuk sebagai lauk. Saat itu ia tinggal di kos-kosan kecil di dalam gang yang sempit dan sebulan cukup membayar 200 ribu.

Syukurlah ia cepat mendapatkan pekerjaan sebagai Editor di perusahaan kecil dan sayangnya gajinya terlau kecil untuk pengeluaran sebulan maka dari itu ia mencari kerja sampingan seperti part time di manapun itu. Cafe, Stan makanan atau minuman, Tempat percetakan bahkan ia juga mengambil part time sebagai Baby sitter. Semua jadwad ia atur sebaik mungkin, bisa selama sehari ia melakukan 4 pekerjaan sekaligus. Berkat itu ia memiliki banyak kenalan yang selalu membantunya.

Balik ke- awal, hari minggu ini sebenarnya ia mengambil libur di semua pekerjaannya tapi ia tergiur dengan penawaran yang sahabatnya berikan. Sahabatnya, Saina menawarkan pekerjaan satu hari dengan gaji 1 juta, siapa yang tidak tergiur dengan nominal segitu? Yah tidak heran karena tempat kerja Saina membutuhkan staff lebih untuk membantu di festival besar-besaran yang di selenggarakan di alun-alun kota. Pasti sangat ramai, apalagi tempat kerja Saina membuka stan makanan dan minuman jadi membutuhkan banyak orang untuk begerak cepat membuat pesanan Customer.

Kia sudah siap dengan pakaian santainya, kaos putih polos dengan celana jeans berwarna hitam. Saina bilang untuk berpakaian santai tapi saat sampai di sana, Saina akan memberikan kaos khusus untuk event hari ini.

Become Female Lead Stepmother!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang