40. Bertemu Kembali.

2.5K 283 7
                                    

Masih di dalam tenda, tempat di mana rapat di laksanakan. Kia duduk dengan kedua tangannya menopang kepalanya yang sedang menunduk, Ia sedang menanti kedatangan para pasukan Ksatria dengan perasaan resah.

Sebab ketika Kia melihat jam saku yang telah menunjukkan pukul 8 lewat 20 menit. Berarti sudah 2 jam berlalu dan para Ksatria yang menjemput pasukan barisan depan belum juga kembali.

Bahkan tidak ada informasi terbaru dari para merpati, tentang suasana di medan perang saat ini. Jadi Ia sama sekali tidak mengetahui kondisi yang ada di sana, apakah ada kemajuan atau tidak.

Perasaannya campur aduk. rasanya tidak bisa di jabarkan secara lisan.

Kumohon... semoga tidak terjadi sesuatu padanya. Batin Kia.

Dari kejauhan, Duke Bellious, Pria paruh baya dengan rambut hitam yang mulai memutih di makan usia, Ia melihat raut wajah Kia yang suram dan memutuskan untuk mendekat. " Apa yang Anda khawatirkan Baroness, atau sekarang Saya harus memanggil Anda Archduchess?"

Kia mendongak, mendapati Duke Bellious yang berdiri di hadapannya yang sedang menggenggam gelas yang terbuat dari besi.

" Minumlah, wajah Anda terlihat kacau," ucap Duke Radirm sembari meletakkan gelas tersebut di atas meja, yang ternyata berisi Teh hangat.

Kia segera merubah raut wajahnya, dengan memberikan senyuman simpul. "Terima kasih Duke, dan Anda bisa memanggil Saya seperti biasa. "

Lantas Duke mengangguk " Saya tidak tahu jika Anda akan berkontribusi besar dalam perang kalil ini. Bahkan saya sempat mendengar kabar tentang Anda yang memilih berhenti setelah mengalahkan Kerajaan Kronouz, " ucap Duke Bellious yang sudah berpindah posisi, duduk di samping Kia.

" Saya hanya ingin Perang kali ini tidak memakan lebih banyak Korban. Sudah cukup Saya kehilangan teman dan kerabat dalam Perang melawan Kerajaan Kronouz, dan kali ini saya tidak ingin kehilangan mereka lagi," ucap Kia sembari menerawang kedepan, mengingat betapa menyakitkan ketika Ia kembali kehilangan anggota keluarganya.

Dan Ia tidak bisa diam saja ketika mengetahui akan ada banyak kematian yang terpampang jelas di hadapannya, apalagi dirinya memiliki kesempatan untuk mencegah tragedi itu terjadi.

Duke Bellious menatap wajah Kia, lalu ikut menatap kedepan. " Perang akan terus terjadi di saat manusia masih terus merasa haus akan kekuasaan," lanjutnya.

Benar, Kekuasaan.

Kekuasaan itu bersifat candu, adiktif. Ketika seseorang dapat mengendalikan sesuatu dalam genggamannya tanpa bantahan, dia akan merasa hebat.

Nyatanya, itu adalah dorongan dasar yang membuat manusia mempertahankan keberadaan mereka terhadap kehendak dan hasrat atas pengakuan, dan yang berbeda adalah cara bagaimana mereka menentukan dan mengekspresikannya.

Baik di era Kerajaaan hingga Modern, hasrat akan kekuasaan masih tetap ada dan sama.

Bukti nyata jika Manusia adalah makhluk paling Egois di dunia.

Lantas Kia bangkit dari duduknya, berterima kasih pada Duke Bellious atas Tehnya. Lalu melangkah keluar dari tenda, karena Ia perlu berbicara lebih lanjut dengan Pangeran Anderson.

~♥~

Suasana di medan Perang sudah sangat kacau. Ribuan anak panah berserakan di atas tanah tandus Aktav.

Banyak Ksatria Ferdinand mendapati luka, tetapi tidak sampai memakan korban.

Kedatangan Ksatria milik Pangeran Anderson yang datang 20 menit lebih awal, membuat para Ksatria yang berada di garda depan dapat mengambil tindakan lebih lanjut dan menghindari beberapa serangan.

Become Female Lead Stepmother!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang