Pagi hari yang cerah, di salah satu ruangan dalam kediaman Dragomir terlihat ramai dengan suara tawa anak kecil dan suara orang dewasa yang sedang menanggapi.
Di dalam terdapat 2 sofa panjang yang masing-masing telah di isi oleh pasangan suami-istri. Sofa bagian kanan terdapat Kia dan Teodor, sedangkan di bagian kiri terdapat Madam Alicia dan Tuan Agarick.
Hari ini seluruh anggota keluarga Dragomir telah berkumpul, mereka memulai kegiatan pagi ini dengan meluangkan waktu bersama, mengingat jika orang tua Teodor sedang berkunjung dan Kia menganggapnya sebagai kesempatan bagus untuk pendekatan diri yang lebih mendalam, bukan untuknya tapi untuk Teodor dan Milla.
Sebenarnya Kia ingin melakukan rencananya tepat di hari sebelumnya, tapi waktunya tidak cukup. Karena setelah menikmati teh di sore hari, Teodor undur diri lebih dulu untuk melanjutkan pekerjaanya yang sempat tertunda dan kemudian di susul oleh Kia, meninggalkan Milla bersama Kakek dan Neneknya yang baru Ia kenal beberapa jam lalu.
Omong-omong kali ini Orang tua Teodor bersikap lebih terbuka dalam memperlakukan dan menyayangi Milla sebagai cucu pertama dan satu-satunya, yah untuk saat ini.
Sepertinya kejadian saat meninggalkan Milla bersama sang Nenek, membuat mereka cepat akrab. Bagaimanapun juga Milla adalah anak yang ceria dan mudah berbaur, karena itu hubungan mereka sudah tidak kaku lagi. Bahkan mereka bercanda gurau dengan asik, tidak peduli dengan sekitarnya.
Di lihat dari manapun, Madam Alicia adalah wanita penuh kasih sayang hanya saja ... beliau lebih berhati-hati dalam mengambil tindakan. Membuatnya terlihat dingin diluar namun, hangat di dalam.
Tak salah jika Teodor masih memiliki sedikit rasa kasih pada Madam Alicia, di lihat dari cara Teodor menatap Madam Alicia dengan lunak. Berbeda saat menatap Tuan Agarick, pancaran matanya sama sekali tidak menutupi amarah dan kekecewaan?
Yah bagaimana lagi mengingat masa lalu kelam Teodor, Tuan Agarick mengambil peran besar dalam mendorong Teodor ke dunia yang gelap dan menyesakkan dengan dalih pelatihan keras sebagai penerus Dragomir.
Sudah jadi tradisi turun temurun jika penerus Keluarga Dragomir harus di latih dengan keras agar tidak menunjukkan kecacatannya sebagai manusia biasa karena kedudukan Dragomir sangat tinggi, hampir setara dengan kedudukan seorang Raja karena mereka masih memiliki ikatan darah.
Belum lagi sebagai Adipati Agung, tugas yang di emban sangatlah tinggi yaitu sebagai Shield dan Sword untuk Kerajaan. Singkatnya, Dragomir adalah Bangsawan yang akan berdiri di barisan terdepan untuk melindungi Kerajaan dari segala macam bahaya.
" Leah, kau melamun?" bisik Teodor lirih tepat di telinga Kia.
Tersadar jika Ia sempat tenggelam dalam lamunanya karena terlalu lama memperhatikan Madam Alicia dan Tuan Agarick.
Kia membalas ucapan Teodor dengan senyuman canggung. " Maaf Aku sedikit tidak fokus."
Teodor menatap Kia dengan raut khawatir. " Kita bisa kembali jika Kau merasa tidak enak badan."
" Aku baik-baik saja." Setelah mengucapkan hal tersebut, Kia kembali memfokuskan pandanganya kedepan.
Jika kalian bertanya-tanya di mana Milla berada, gadis kecil itu sedang duduk di lantai yang beralaskan karpet berbulu dan sedang membuka seluruh hadiah yang di bawakan oleh Kakek, Neneknya.
Kia kira Orang tua Teodor akan membenci Milla karena dari asal usulnya yang cukup- kelam di kala itu, tapi syukurlah mereka terlihat menyayangi Milla dengan tulus.
" Mama lihat, boneka kelinci ini sangat cantik!" seru Milla senang, sambil menunjukkan boneka kelinci berwarna merah muda tersebut.
Itu bukan boneka biasa, Kia tahu jika boneka itu memiliki harga yang fantastis. Di lihat dari bola matanya yang menggunakan batu ruby langka lalu pita besar yang melingkar di lehernya berbahankan kain sutra yang memiliki corak(?) mawar khas Kerajaan Owntus. Terakhir, tiara berukuran kecil yang terdapat di atas kepala menggunakan berlian asli!
KAMU SEDANG MEMBACA
Become Female Lead Stepmother!
FantasyCover season 2 ^ Kia Amajaya, gadis pekerja keras yang selalu siap menerobos segala rintangan hidup. Membuatnya menjadi wanita independent yang hebat, tapi seakan dunia mempermainkan-nya karena semenjak saat itu semua hal buruk mulai berdatangan. Di...