5. Menyerah!

24.4K 2.5K 88
                                    

Kediaman Dragomir.
Kamar Archduchess.

Tidak seperti novel transmigrasi biasanya, seorang Mc yang bertransmigrasi akan mendapatkan kamar mewah dan elegan dengan pemandangan hamparan bunga bermekaran, sebaliknya Kia sebagai Leah mendapatkan kamar luas dan suasana suram dengan pemandangan tempat latihan para Ksatria. Entah ini permintaan dari Leah atau memang Teodore yang sangat tidak menginginkan kehadiran Leah disana, yah apapun itu alasanya semuanya tidak buruk.

Karena ketika Kia membuka jendela di pagi hari, Ia bisa melihat dengan puas tubuh para Ksatria yang terbentuk indah. Otot-otot yang terlihat mengkilat di bawah pantulan sinar matahari dengan wajah yang tidak kalah tampan, menambah kesan sexy, hehe. Mungkin Kia terlihat polos tapi jangan salah, Ia pecinta Pria fiksi dengan wajah tampan dan tubuh yang bagus. Ia tidak terlalu menggilainya, hanya sekedar suka dalam batas wajar.

Omong-omong tentang kejadian kemarin, itu sungguh di luar skenarionya, Ia tidak menyangka Female Lead akan senekat itu demi bertemu dengannya. Kia masih mengingat jelas percakapan kemarin malam dengan Butler Dhen, mengenai Milla.

*Flasback On

Setelah mentidurkan Milla di atas kasur, akhirnya Kia bisa kembali ke-kamarnya untuk segera beristirahat dan tidak lupa menyusun rencana selanjutnya, Ia harap Female Lead tidak berharap terlalu jauh padanya.

Butler Dhen datang menghampiri Kia. "Madam, bisakah kita berbicara sebentar? "

Kia mengangguk meskipun bertanya-tanya dalam hati, apa yang akan Butler Dhen bicaran. "Tentu, ingin membicarakannya dimana? "

"Di luar Kamar saja, Madam. " Ucap Butler Dhen sambil membuka pintu, mempersilahkan Kia untuk keluar terlebih dahulu.

"Terima kasih. " Ucap Kia, di balas anggukan oleh Butler Dhen

Setelah mereka berdua di luar dan memastikan jika keadaan lorong sedang sepi, segera saja Butler Dhen mengutarakan tujuannya. "Saya ada permintaan untuk Anda, Madam. Tolong jauhi Nona Milla jika anda hanya berniat mempermainkan hatinya. Tidak sepantasnya anda melakukan itu, berhenti beri dia harapan jika itu hanya membuatnya semakin sedih. " Ucap Butler Dhen terus terang.

Kia terdiam mencerna ucapan Butler. Mungkin tingkah lakunya menunjukkan jika dirinya seolah memberikan harapan untuk Milla tapi Ia tidak bermaksud begitu. Hatinya saja yang terlalu lemah untuk menolak permintaan dari anak kecil.

"Saya tidak pernah bermaksud begitu. " Ucap Kia mencoba membela diri.

"Saya tidak tahu tujuan Anda, Madam. Hanya saja, jangan pernah beri harapan pada Nona jika pada akhirnya Anda akan pergi meninggalkan-nya. Anda harus tahu batasannya, Madam. " Ucap Butler Dhen sedikit terdengar seperti peringatan di telinga Kia.

*Flashback Off.

Benar ucapan Butler Dhen, tidak seharusnya Ia memberikan harapan pada anak kecil di saat mereka menginginkan-nya, karena mereka akan terus berharap dan berharap hingga cahaya di mata mereka mulai meredup. Kia tidak ingin Milla merasakannya tapi Ia memang tidak bermaksud begitu. Sekarang Ia tidak tahu harus melakukan apa, Ia tidak memiliki nyali untuk keluar, takut jika bertemu dengan Milla dan kembali memberinya harapan.

Tok... Tok...

"Selamat pagi Madam, Saya di tugaskan untuk membantu Anda bersiap. " terdengar suara pelayan dari balik pintu.

Kia sudah mengantisipasi jika ada yang mengetuk pintu dan tidak mengeluarkan suara, itu adalah Milla. Ia akan berpura-pura tidak mendengar tapi syukurlah kali ini sepertinya bukan Milla melain pelayan yang biasa membantunya untuk berpakaian bernama Betlyn.

Become Female Lead Stepmother!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang