30. Run Away!

8.2K 1K 117
                                    

Nyatanya ketenangan yang Kia perlihatkan hanyalah sebuah tipuan untuk menyakinkan dirinya sendiri.

Otaknya berputar dengan cepat memikirkan segala cara untuk tetap hidup meskipun Ia tahu jika sekuat apapun Ia berusaha merubah alur cerita, alur mengerikan akan tetap terjadi meskipun terdapat sedikit berubahan di bagian awal.

Selama Ia mengacaukan alur Novel, sedikit demi sedikit Ia mulai mendapatkan petunjuk walau tidak sepenuhnya.

Bahwa takdir buruk tidak bisa di hindari.

Meskipun tidak bisa di hindari, Ia tetap ingin mencoba. Mencoba mempertahankan kehidupannya sedikit lebih lama dan Ia berpikir jika dengan menjauhi permasalahan yaitu para pemeran utama, Ia dapat bertahan.

Sekarang yang perlu Ia lakukan adalah mencari jalan keluar!

Di sini, kediaman Dragomir memiliki lorong yang bagaikan labirin karena bangunannya yang sangan luas dan besar. Sebab Ia mudah tersesat dan salah mengambil jalan. Maka dari itu Ia perlu memberi tanda kecil di setiap lorong yang akan Ia lewati nanti, agar perjalananya lancar.

Ia juga perlu mencari lorong yang jarang di lewati oleh para penjaga yang biasa berpatroli.

Tapi untuk saat ini Ia perlu memainkan sandiwara seperti biasa agar tidak di curigai dan lagi Ia perlu mengurangi Interaksi dengan Milla dan Teodor.

Sampai saat ini jantungnya masih berdetak cepat dan tangannya bergetar hebat. Rasa sakit yang Ia alami di mimpi masihlah terasa nyata, seolah-olah Ia yang berada di sana menggantikan Leah.

Siang ini Kia mengunjungi tempat latihan, Ia perlu bertemu dengan Gavril untuk melancarkan rencana yang sudah Ia rancang sedemikian rupa. Karena setelah mendapati mimpi buruk, Kia segera menggunakan otaknya untuk berpikir keras agar Ia bisa melarikan diri.

Sebenarnya Ia tidak tega meninggalkan kediaman Dragomir dan orang-orang yang Ia kenal. Namun, ketika Ia tidak sadar terlelap kembali, lagi-lagi Ia mendapatkan mimpi yang sama tapi ada sedikit perubahan. Dan dari sanalah Ia membulatkan tekatnya untuk tetap pergi.

Kia sampai di hadapan pintu berukuran besar, berbahan kayu. Di dorongnya pintu tersebut, seisi lapangan memperhatikan Kia dan segera menunduk hormat menyambut kedatangannya.

Kia menghampiri sekelompok Ksatria yang sedang berlatih dengan pedangnya masing-masing. Matanya bergerak menelusuri lapangan, Ia tidak melihat kehadiran Gavril di sana.

" Di mana Gavril?" tanya Kia pada salah satu Ksatria yang ada di sana.

" Sir Gavril ada di ruangannya." jawab sang Ksatria.

Kia mengangguk. " Terima kasih, kalian bisa melanjutkan-nya." Setelah mengucapkan itu, Kia segera berlalu menuju dormitari yang berada tepat di belakang lapangan tempat para Ksatria berlatih.

Sesampainya di depan gedung dormitari, Kia memasuki bangunan tersebut dan berhenti di ruangan tengah. Ia tidak tahu di mana letak kamarnya Gavril.

Kia berakhir meminta Ksatria lain untuk mengarahkannya menuju kamar Gavril.

" Ikuti saya Kapten." Ucap Ksatria itu yang bernama Julio, dan Kia mengikutinya dari belakang.

Selama perjalanan Kia sering kali menangkap basah Julio yang mencuri pandang ke arahnya. Kia menebak jika bawahannya ini memiliki pertanyaan untuknya.

" Ada yang ingin Kau tanyakan?" tanya Kia.

Tubuh Julio tersentak, terkejut karena Kaptennya seolah dapat mrmbaca pikirannya. Lalu Ia berdehem, melirik ke arah Kia. " Ehem... Saya ingin bertanya tentang Ekspedisi Monster dari hutan Laquanna kala itu. Apa benar anda mengalahkan Centimare?"

Become Female Lead Stepmother!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang