4. Bodoh!

24.1K 2.5K 21
                                    

Bodoh.

Kau benar-benar bodoh Kia! Apa yag telah kau lakukan kemarin!? Kenapa kau jadi ikut campur urusan pemeran utama! Rasanya Aku ingin kembali ke tubuh ku. Rutuk Kia dalam hati.

Setelah kejadian kemarin siang, Kia langsung kembali ke-kamarnya ketika menyadari tindakanya yang melenceng jauh dari rencana awal. Rencana untuk tidak ikut andil dalam berjalannya alur cerita dalam Novel. Tapi mengapa Ia memperlihatkan sikap khawatirnya pada pemeran utama, bukankah Ia akan terlihat seperti memberi harapan? Ah tidak, dari awal Ia menerima ajakan makan siang bersama Female Lead sudah terlihat seperti memberi harapan.

Lalu sekarang Ia harus apa selain mengurung diri di kamar? Ia tidak mungkin mengurung diri di kamar untuk waktu yang lama, Ia bisa mati kebosanan. Lalu apa? Mencari kebebasan? Itu sama saja merubah alur cerita. Hah~ Rasanya kepala Kia ingin meledak. Kenapa juga Ia harus Reinkarnasi atau bertransmigrasi kedalam tubuh seorang Ibu Tiri? Kenapa tidak ketubuh wanita lajang saja. Ini tidak adil, Ia belum pernah merasakan pacaran lalu sekarang Ia sudah menikah saja, apalagi dengan Duda!

"Madam! "

Kesadaran Kia kembali ketika mendengar bentakan dari Butler Dhen. "Ah iya. Kenapa? " Tanya Kia seperti orang ling-lung.

"Anda melamun. "

"Tidak apa. Selain itu ada urusan apa Butler kemari? " Tanya Kia mengalihkan topik.

"Saya ingin menyampaikan informasi tentang kesehatan Nona Milla. "

Kia terdiam. Jika Ia mendengar penjelasan dari Butler, bukankah Ia akan terlihat peduli dengan Female lead? Tidak, Ia akan kembali memberi harapan palsu lagi. "Tidak perlu. "

"Tapi Madam, bukankah Anda yang meminta Saya untuk mencari tahu keadaan Nona Milla dengan memanggil Tabib? Kenapa sekarang Anda terlihat tidak peduli. "

Tuhkan Ia benar-benar telah memberi harapan palsu. Kia menghela nafas. "Iya tapi kau tidak perlu menjelaskannya. Pastikan saja Ia baik-baik saja. "

"Baik tapi Nona Milla ingin Madam berada di sampingnya. Saat ini Nona Milla sedang demam. " Jelas Butler Dhen.

Demam? Apa dia baik-baik saja? Apa karena aku membiarkannya memakan kue terlalu banyak? Atau ada yang salah dengan makanannya? Batin Kia bertanya-tanya.

"Ehm, katakan padanya jika aku tidak bisa mengambulkan permintaanya. " Ucap Kia mencoba untuk terlihat tidak peduli.

"Tapi Madam. Bisakah anda menjenguknya walau hanya sebentar? " Pinta Butler Dhen.

Kia meremas tangannya. "Tidak bisa. " Ucap Kia singkat.

Butler terdiam sebentar lalu berpamitan pada Kia. "Baik, terima kasih telah meluangkan waktu untuk Saya. Permisi. " Ucap Butler Dhen sambil menunduk.

Setelah kepergian Butler Dhen, hati Kia tidak tenang. Ini mengingatkanya pada anak-anak bosnya yang dulu pernah Ia rawat. Mereka akan merengek dan menangis hanya untuk minta di temani, mereka tidak ingin di tinggal sendirian. Badan mereka akan sangat panas bahkan waktu itu Ia sempat panik ketika mengetahui anak yang ia asuh sedang sakit. Lalu bagaimana dengan Female lead? Apa ada yang merawatnya? Pasti ada pelayan yang menemaninya kan? Yah pasti ada. Ia tidak perlu terlalu khawatir.

Kia mencoba untuk tenang dan berfikir positif lalu melanjutkan kegiatanya yang sempat tertunda, apalagi kalau bukan membaca. Sesekali Kia juga menulis catatan yang berisi kegiatannya di dunia tipu-tipu ini, atau bisa di bilang Diary? Mungkin terlihat kekanak-kanakan tapi selama bisa membuat perasaanya lega, kenapa tidak. Di sini tidak ada yang bisa Kia jadikan teman cerita karena tidak akan ada yang percaya dengan ucapannya selain itu Kia tidak mempercayai satupun Manusia di dunia ini. Ia hanya merasa asing dan tidak nyaman.

Become Female Lead Stepmother!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang