36. Negosiasi.

6.3K 691 45
                                    


2 Tahun kemudian.

Kerajaan Owntus,
Istana Utama

Tidak di sangka jika waktu berjalan begitu cepat tanpa Kia sadari. Selama itu Kia tetap fokus melaksanakan ke-dua tugasnya, baik sebagai Ksatria Owntus dan Ksatria Ferdinand. Tetapi Ia lebih, fokus dengan tugas utamanya yaitu melaksanakan misi rahasia.

Di sela-sela waktu luang ketika menjadi Ksatria Owntus, Kia selalu mencari berbagai macam informasi yang berguna dengan mengandalkan pekerjaannya. Berkat itu Ia bisa masuk kedalam Istana Owntus dengan bebas tanpa takut di curigai.

Setelah penantian lama, akhirnya misi yang selama ini Ia jalani telah menuju akhir. Tepat hari ini Ia akan menyelesaikannya bersama Pangeran Anderson.

Sebelum itu Ia perlu menyusup kedalam suatu ruangan untuk mendapatkan sebuah kunci.

Kia melewati lorong panjang yang bisa di bilang cukup ramai oleh kehadiran para pekerja, seperti Pelayan dan Ksatria. Sesekali Ia menyapa orang yang Ia kenali, terkadang Ia harus berhenti hanya untuk membalas sapaan mereka.

Terkadang Kia menyadari jika dirinya adalah orang jahat, demi kepentingan dan kelangsungan hidupnya Ia harus mengkhianati kepercayaan banyak orang. Ia tak masalah menerima luapan kebencian, asalkan tujuan utamanya tercapai. Untuk sekali saja Ia ingin menjadi orang yang egois.

Berbelok lalu berjalan sedikit lagi, dan Kia telah sampai di hadapan sebuah pintu. Kepalanya menoleh ke-kanan dan ke-kiri, memastikan keadaan sekitar yang terlihat sepi. Merasa aman, Kia segera memasuki ruangan tersebut.

Di dalam, Kia sangat familiar dengan ruangan tersebut karena ruangan itu merupakan milik Komandan Ksatria tingkat 1 seligus pemimpin Ksatria Owntus.

Kakinya melangkah mendekati meja yang membelakangi jendela. Tangannya bergerak menarik laci yang berada di bawah, mencari kunci. Karena tidak ada, Ia kembali mencari di laci sebelah kiri dan tetap tidak menemukannya.

Tidak menyerah, Kia kembali mencari di setiap sudut ruangan. Sofa, bawah karpet hingga lemari buku Ia tetap tidak menemukannya. Tetapi dari sudut matanya Ia sempat menangkap sebuah benda yang berada di sebelah vas, itu adalah kotak musik.

Di ambilnya kotak musik tersebut, lalu di goyangkan. Terdengar suara benturan antar benda berbahan metal, karena terdengar nyaring. Kotak musik itu terbuka dan di dalamnya terdapat sebuah kunci yang terbuat dari besi, tetapi bukan itu kunci yang Ia cari.

Lalu kunci apa ini?

Mendapatkan sebuah firasat jika kunci tersebut adalah petunjuk untuk menemukan kunci yang asli, Kia segera bergerak mengetuk satu-persatu benda yang terdapat di sana. Mungkin saja di salah satu benda tersebut terdapat ruang tersembunyi.

Tiba-tiba Ia mengingat film yang pernah Ia tonton di masa lalu, menceritakan seorang detektif yang mencari sesuatu dan petunjuknya mengarah pada bawah laci meja.

Kia mengetuk bagian bawah laci meja, dan benar saja Ia dapat mendengar suara yang berbeda. Kia membuka laci kembali, mengeluarkan semua barang yang ada di sana dan menemuka sebuah lubang kunci. Langsung saja Ia memasukkan kunci tersebut, lalu di putar hingga menghasilkan suara.

Bagian dasar laci terbuka, di sana terlihat jelas terdapat sebuah kunci berbahankan emas asli. Setelah mengambil kunci tersebut, Kia langsung mengembalikkan semuanya seperti semula agar tidak menimbulkan keributan.

Selesai dengan misi menyusup kedalam ruang Komandan, Kia memilih keluar melalui jalur jendela untuk menghindari berpas-pasan dengan salah satu pekerja lainnya.

Lagi pula ruangan ini berada di lantai satu, jadi kondisinya akan baik-baik saja jika melompat keluar dan sekarang adalah pergantian waktu para Ksatria berpatroli, jadi Ia tidak akan tertangkap basah.

Become Female Lead Stepmother!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang