14. Mulai Menginap

13 18 0
                                    

Nada dering telepon terdengar jelas. Siapa yang menelepon?

"Telepon dari siapa nih?" Tanya Gina yang sambil mengambil handphone miliknya.

"Bukan punya ku. Mungkin handphone kamu," lanjut Gina yang sudah membuka layar handphone miliknya.

Junna pun mengambil handphone miliknya. Dan benar! Itu nada dering telepon milik Junna. Bisa-bisanya Junna lupa nada dering miliknya.

"Aku angkat ya,"

Gina mengangguk. "Iya,"

Junna agak menjauh sedikit dari samping Gina. Ternyata Om Johnny yang meneleponnya.

"Halo Om,"

"..."

"Gina sekarang lagi sama saya, Om."

"..."

"Baik, Om."

"..."

"Iya Om. Om juga hati-hati,"

PIP

Telepon dimatikan secara sepihak. Setelah itu, Junna menghampiri Gina yang sedang menunggunya.

"Dari siapa?" Tanya Gina.

"Dari papa kamu. Kita pulang kerumah kamu dulu, ya. Ambil baju sama buku pelajaran. Kamu nginep dirumah ku aja. Om Johnny tadi bilang, katanya nginepnya dirumah aku aja. Aku udah izin ke ayah, kok"

Gina menoleh. "Yaudah. Aku pulang dulu. Mau ambil seragam, baju bebas, sama buku mapel buat satu bulan. Bawa dua koper gak apa-apa kan ya?"

Junna tersenyum. "Gak apa-apa. Yang penting gak ada yang ketinggalan."

"Iyaa, Jujun"

Junna terkejut. Apa?! Jujun? Siapa itu?

"Em, maaf. Seharusnya aku gak panggil kamu Jujun." Ucap Gina sambil menutup mulutnya dengan tangan.

"Gak apa-apa. Tapi, kayaknya itu lucu deh."

Astaga! Pipi Gina memerah. "Ma-masa?"

Junna mengangguk. "Iya beneran, Gina."

Gina hanya mengangguk saja. Tak bisa berkata-kata lagi. Gina sedang salting. Rasanya ingin kayang.

"Aku berarti boleh panggil kamu Gigin?"

"I-iya gak apa-apa," gugup Gina.

"Sebutannya sama-sama lucu, ya" Junna tersenyum lebar diakhir kalimat.

Oh shit! Cakep bangett ㅠㅠ

"Nanti malam mau aku masakin apa?" Tanya Junna upaya untuk mengalihkan pembicaraan.

"Emm. Gimana kalau masak nasi liwet? Aku lagi mau nasi liwet yang pake ikan teri kecil, bukan yang impun," jawab Gina antusias.

"Boleh, kita sekalian beli ikan teri, cabe, sama lalapan di pasar, gak apa-apa kan?" Tanya Junna.

Senyuman Gina tiba-tiba luntur. "Hikss, jadi laper. Yaudah ayo cepetan kita kerumahku dulu," ujar Gina yang sambil memegang perutnya.

Junna tertawa kecil sambil mengelus-elus kepala Gina. "Yaudah ayo,"

Saat ini, Gina sedang tidak mau salah tingkah. Ia benar-benar merasakan perutnya lapar.

____
Pasar.

Didalam mobil, Junna dan Gina baru saja sampai di pasar. Dan sekarang mereka sedang di parkiran. "Kamu sebelumnya pernah kesini?" Tanya Gina.

"Pernah, tapi udah jarang kesini lagi, karna harus giat belajar." Jawab Junna dengan akhir tersenyum.

Sampai JumpaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang