16. Kembali?

18 17 0
                                    

Pagi hari, Gina segera melakukan ritual mandinya. Untuk pergi ke sekolah bersama Junna. Seperti biasanya.

Setelah melakukan ritual mandinya. Gina segera membuatkan sarapan pagi untuk dirinya dan untuk Junna.

Bisa dibilang, Junna dan Gina selalu bergantian membuat sarapan. Jika hari ini yang membuat sarapannya ialah Gina. Maka hari esok yang membuat sarapannya ialah Junna.

"Masak nasi goreng aja ya," monolog Gina.

Gina sambil menyiapkan bahan-bahan untuk membuat nasi goreng. Dengan cepat, secepat kilat. Gina membuat nasi goreng dengan sat set sat set.

Ia sudah ahli dalam memasak cepat nasi goreng. Jadi, sekarang tinggal memanggil Junna. Karna Junna belum menuju dapur.

Setelah membereskan perabotan yang kotor. Gina langsung menuju kamar Junna. Gina melangkahkan kakinya dengan sedikit cepat.

Tok.. Tok.. Tokk..

"Junna? Ayo sarapan,"

"Junna?" Panggil Gina kembali.

"Jun--"

Saat ingin mengetuk pintu kamar Junna. Ucapan Gina terhenti kala pintu itu terbuka dan menampilkan Junna yang sudah rapi dengan seragamnya. Namun, terdapat handuk kecil yang masih menempel dikepala Junna.

Lucu.

Tapi, yang menjadi gagal fokus Gina adalah saat melihat jakun milik Junna. Rasanya saat ini ingin memegang jakunnya. Junna tahu apa yang dilihat Gina. Junna hanya terkekeh kecil.

Gina harus menghilangkan pikiran ini!!

"A-ayo sarapan," gugup Gina.

Junna tersenyum. "Iya, kamu duluan, aku nanti nyusul,"

"Oh oke, aku tunggu kamu di meja makan." Jawab Gina seraya melangkah menuju meja makan.

"Iya,"

___

"Kapan kita mau mengadakan pertemuan dengan klien baru? Katanya masih daerah sini juga?" Tanya Johnny sambil meminum kopi buatannya.

"Kemungkinan pertemuannya Minggu depan. Dan memang klien kali ini, ada di daerah sini juga. Pasti sama-sama dapat keuntungan yang besar," jawab Jaehyun.

Johnny mengangguk paham. "Baiklah. Hari ini, saya mau jalan-jalan, melepas penat yang masih nempel di badan saya,"

Johnny hanya memakai kaos oversize dengan dipadukan celana pendek. Tak terlalu pendek.

"Iya, hati-hati. Jangan lupa, bawakan saya satu makanan,"

"Oke bye bye," ucap Johnny yang langsung menghabiskan kopinya, lalu mengambil kunci mobil dan menuju ke parkiran.

Setelah sampai di parkiran. Johnny langsung menaiki mobil kesayangannya. Dan melaju pergi ketempat yang ingin dituju. Yaitu, ke tempat oleh-oleh.

"Beli oleh-oleh buat gue sendiri dulu dah. Kalau buat Gina, nanti aja pas di hari-hari akhir aja. Dan gue mau senang-senang dulu," monolog Johnny dengan senang. Tak lupa sambil menyetel lagu kesukaannya.

Geef mij maar nasi goreng, adalah lagu kesukaannya. Johnny adalah seorang yang menyukai musik klasik. Jadi, maklumi saja. Tapi ia juga menyukai musik pop, seperti K-Pop, J-Pop, dan I-Pop. Intinya ia menyukai semua jenis musik yang terdengar sopan ditelinga nya.

____

Seorang siswi sedang diberi hukuman lari mengelilingi lapangan. Sebanyak sepuluh kali. Keringatnya sudah membasahi wajahnya. Dengan sekuat tenaganya, mengatur pernafasannya dengan baik.

Siswi tersebut bisa dihukum atas keterlambatannya. Dan hukuman itu diberi oleh guru yang sedang mengawasi didepan kantor sekolah.

Guru itu ber-name tag Cahyono. Ia memang suka memberi hukum kepada siswa-siswi yang telat memasuki sekolah.

Hanya terlambat satu menit saja sudah dihukum lari dengan mengelilingi lapangan.

Flashback on

Terdapat Pak Cahyono yang sedang duduk lalu menyenderkan tubuhnya dikursi kerjanya. Sambil memainkan keatas dan kebawah penggaris besi miliknya. Yang kemungkinan berukuran 60 cm.

Pak Cahyono menatap tajam pada siswa yang terlambat. Siswa tersebut tertunduk takut. Ia takut dengan penggaris besi yang Pak Cahyono pegang.

"Saya beri kamu hukuman lari mengelilingi lapangan sebanyak sepuluh kali. Se-ka-rang!"

Pundak siswa itu bergetar saat mendengar teriakan Pak Cahyono. "Ta-tapi pak, saya cuma telat satu menit, kok."

"Kamu tetap saya hukum!"

"Tapi pak, saya beneran cuma telat satu detik, kok! Pas saya denger bel sekolah, saya langsung lari cepat, biar gak telat. Setelah itu, saya liat dikejauhan, gerbangnya sedikit lagi mau nutup, jadi pas saya mau masuk, gerbangnya masih disediain sama Pak Jamalnya. Yaudah, saya langsung masuk. Setelah saya masuk dan masih di dekat gerbang. Saya niat untuk melihat jam di tangan saya. Dan saya sangat terkejut, Pak! Saya berpikir, 'lah kok udah jam tujuh lewat satu menit?' begitu pak," jelas siswa itu sambil memberanikan diri.

"Yasudah! Nanti setelah pulang sekolah, kamu bersihkan toilet siswa. Jangan sampai kamu tidak melaksanakan hukuman dari saya!" Peringat Pak Cahyono. Ini sudah dikasih keringanan.

Flashback off

Jika ada siswa-siswi yang ia hukum. Maka disitulah ia selalu muncul. Pak Cahyono memang selalu mengamati siswa-siswi nya saat ia hukum.

Bahkan ada kejadian jika ia pernah menghukum siswa-siswi yang sedang memojok di perpustakaan. Dan memanggil kedua orang tua mereka.

Semenjak hari itu. Pak Cahyono jadi seorang guru yang selalu mengamati siswa-siswi nya. Agar tak terjadi kejadian seperti itu.

"Ayo, tiga putaran lagi!" Teriak Pak Cahyono.

Apa?! Tiga putaran? Gak salah tuh?

"Perasaan, tadi gua itung udah sembilan putaran. Lah kok ini?! Jadi tiga putaran lagi? Bapaknya gak bisa ngitung ya?" Batin siswi itu. Heran.

Sudah setengah putaran, penglihatan siswi itu menjadi hitam. Tubuhnya terjatuh dengan keringat yang masih bercucuran keluar.

____

Kringg...

Kringg...

Bel istirahat berbunyi. Tentunya banyak siswa-siswi yang berhamburan keluar. Mengisi penuh perutnya dengan makanan bermacam-macam jenis yang ada dikantin.

"Junna. Mau istirahat?" Tanya Gina sambil menatap Junna.

Junna mengangguk. "Ayo, aku udah laper,"

Gina tersenyum dan mengangguk. "Ayo,"

Mereka berdua pun melangkah menuju kantin.

"Setelah makan dikantin. Ada yang aku mau bicarain. Nanti kita ke gudang ya, kayaknya banyak keanehan disana," ucap Gina.

Junna mengangguk. "Iya, nanti kesana."

____

Makan siang pun sudah selesai. Kini Junna dan Gina sudah menuju gudang. Mereka berdua tak menemukan apa-apa.

Dan mereka langsung saja menuju ke rooftop. Namun, ternyata disana ada seorang siswi yang terduduk santai sambil menatap gedung gedung tinggi yang masih bisa terlihat.

Siswi itu meminum minuman yang ia bawa. Dan siswi itu masih belum menyadari keberadaan Junna dan Gina.

Junna dan Gina hanya mematung melihat siswi itu. Karna dirasa ada yang melihat kearahnya. Siswi itu pun melihat sekeliling dan berhenti kearah Junna dan Gina.

****
Haiiii....

Aku update nichh...
Maaf banget jadi jarang update yaa.

1 - Mei - 2023

Sampai JumpaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang