Malam ini adalah hari perayaan ulang tahun sekolah. Banyak siswa siswi yang sudah datang untuk menghadiri acara pesta ulang tahun sekolah. Memakai pakaian dengan berbagai macam model. Contohnya para perempuan, yang menunjukkan keanggunan dan kemolekan tubuhnya yang indah.
Seorang wanita baru turun dari mobil nya. Menghirup udara malam hari dengan perlahan. Lalu melangkah menuju taman sekolah.
Disana sudah dihiasi oleh lampu-lampu kecil yang semakin memberi kesan cantik pada malam ini.
Wanita yang sedang menjadi pusat perhatian, dirinya memakai dress berwarna pink pudar seperti layaknya tuan putri dari kerajaan. Dengan rambut terurai bergelombang. Menggunakan jepitan rambut kupu-kupu yang senada dengan warna dress-nya.
Dari awal memasuki pekarangan sekolah. Sudah banyak beberapa mata yang melihat kearahnya dengan rasa kagum.
Sudah enam bulan wanita itu ditinggal pergi oleh sang kekasih. Siapa lagi kalau bukan, Gina? Dan Gina harus menguatkan diri untuk terbiasa sendiri. Dengan mencari teman baru, contohnya.Gina melangkah menuju meja dan kursi yang sudah disediakan. Terduduk sambil melihat sekitarnya. Menatap sendu lampu-lampu hias.
Masih ada rasa rindu yang melekat dalam hatinya.
Ia terduduk sambil mengamati sekitar. Sungguh, dirinya sangat iri ketika melihat dua sepasang kekasih yang saling bercanda tawa ria bersama teman-temannya. Kapan, Gina bisa merasakannya?
Gina menunduk sambil menatap kalung yang melingkari leher jenjangnya. Cantik, tentunya. Ia memegang sebuah pahatan indah, sehingga hampir sama dengan aslinya. Kalung kupu-kupu. Pemberian dari orang spesial, yang kini sudah tidak ada.
"Hai, permisi. Boleh saya duduk bareng?" Ucap seorang wanita yang memakai dress hitam yang menampilkan kerampingan tubuhnya. Ratna Dwi. Seseorang yang kemarin Gina pernah temui saat di rooftop saat jam istirahat.
Gina mendongak ingin melihat siapa yang ada dihadapannya. Ia lantas tersenyum dan menahan tangisnya. "Boleh," air matanya sudah tidak terbendung lagi. "Kak, kenapa semuanya terjadi begitu aja?" Lanjutnya dengan nada lirih karena merasakan rasa sakit pada dadanya.
Yang ditanya pun hanya bisa membalas senyumannya. "Maaf, gue juga nggak tahu kalau semuanya akan seperti ini. Tapi yang pasti, kamu akan bertemu dia kembali. Namun, dengan sifat yang berbeda jauh pada Junna. Mungkin kamu akan mendapatkannya yang akan bersamamu selamanya. Aku yakin itu. Kali ini, jangan lupakan ucapanku ini. Bahwa kamu akan mendapatkannya ketika waktu sudah berputar hingga tepat pada jam setengah dua belas." Jawabnya sambil mengelus punggung Gina dengan lembut.
"Apa benar aku akan bertemu kembali dengannya?" Tanya Gina untuk memastikan apakah ini bohong atau hanya candaan.
Ratna segera mengangguk. "Ini bukan bohongan atau tipuan segala macam."
Mereka pun kini mengubah suasana menjadi senang. Untuk malam ini, Gina tidak boleh terlalu larut dalam kesedihannya. Maka dari itu wanita tadi berniat untuk melakukan dansa bersama Gina. Guna menampilkan kembali senyuman manisnya.
Sampai akhirnya Ratna sudah tidak bersama dengan Gina. Kini ia menunggu Ratna yang sedang izin ke toilet.
Jam kini sudah bertepatan pada 23.30 WIB. Sudah di detik-detik terakhir Gina masih menunggu. Tak lama ada seseorang yang sepertinya akan menyanyikan lagu.
🎶🎶
Sampai saat ini tak terpikir olehku
Aku pernah beri rasa pada orang sepertimu
Seandainya sejak awal tak kuyakinkan diriku
Tutur kata yang sempurna, tak sebaik yang kukira
Andai ku tahu semua akan sia-sia
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampai Jumpa
FanfictionAKAN DI REVISI SETELAH CERITANYA SUDAH SELESAI. ****** "Mungkin ketika aku tidak ada. Apakah kamu akan tersadar dengan perbuatan mu?" -Junna Danapati - ___ #1 - coming soon/15.03.2023 #22 - baik/5.4.2023