19. Reputasi Hancur

61 17 13
                                    

02.00 WIB.

Junna tertidur di sofa ruang tamu. Junna tertidur pulas sambil memeluk boneka kupu-kupu milik Gina. Gina sengaja meninggalkan satu boneka kupu-kupu untuk Junna.

Tak lama, ada Jaehyun yang berjalan sempoyongan sambil menghampiri Junna. Dengan membawa dua botol wine-nya.

"Kamu harus mati, gue muak sama semuanya!" Racau Jaehyun sesekali sambil meminum wine-nya.

Menghampiri Junna dengan tatapan yang terselimuti amarah.

Jaehyun sudah berada dihadapan Junna. Tanpa ba-bi-bu Jaehyun langsung mengangkat kepala Junna.

Plak

Jaehyun menamparnya menggunakan botol wine-nya. Pecahan botol itu berserakan kemana-mana. Junna yang masih setengah sadar. Membuka kedua matanya perlahan. Merasakan rasa perih dan sakit di pipinya.

Junna terkejut ketika Jaehyun yang menariknya. Lalu kembali menampar pipi Junna.

Plak

Plak

Srettt

Jaehyun mengambil pecahan yang berukuran sedang. Lalu menghampiri Junna dan menyayat wajah mulus Junna. Menyayat dengan memperdalam sayatannya.

Srettt

Srettt

Srett

"Lo harus mati bangsat!! Dasar anak sialan!!" Bentak Jaehyun.

Darah segar keluar dari pipi Junna. Mengalir deras. Saat ini Junna tak bisa melawan karna tadi ia tak sengaja menginjak pecahan botol wine Jaehyun.

Tentunya masih terasa sakit dengan luka di kakinya. Karna lukanya sangat dalam. Sehingga pecahan botol itu seperti sudah tertanam di kaki Junna.

Bughh...

Bughh..

Bughh..

Jaehyun meninju wajah Junna dengan kencang. Sampai Junna tersungkur kebelakang. Junna bisa menahan rasa sakit diwajahnya. Tapi tidak dengan hatinya.

Hatinya terasa sakit ketika Jaehyun mengatakan bahwa Junna anak sialan dan Junna harus mati.

Junna hanya terdiam menerima pukulan yang Jaehyun berikan. Kedua matanya mengeluarkan air mata. Yang membasahi kedua pipinya yang sudah berlumur darahnya.

Bugh..

Bughh..

Bughh...

Prangg...

Jaehyun memukul kepala Junna menggunakan botol wine-nya. Kepala Junna rasanya seperti terbelah. Merasakan seperti ada sesuatu yang mengalir. Ternyata itu adalah darahnya.

Junna meringis. Jaehyun kembali memukulnya sampai Junna terkapar lemah. Junna terbaring dilantai dengan darah di keningnya yang sudah mengering.

Tak sampai disitu. Jaehyun langsung mengambil sabun cair. Lalu mencekoki ke Junna. Mencengkram erat pipi Junna. Lalu membuka paksa dan menuangkan sabun cair kedalam mulutnya.

Jaehyun melotot. "Makan nih! Gue mau Lo mati bangs*t!!"

Dengan sekuat tenaga, Junna menahan sabun cair itu agar tidak meneguknya. Namun nihil sekali, tubuh Junna sudah melemas dan sabun cair itu sudah memasuki tenggorokannya.

Junna ingin memuntahkan semua sabun cair yang sudah mengalir di dalam tenggorokannya. Namun, Jaehyun masih mencekoki Junna seperti kesetanan.

Sampai JumpaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang