chapter 39

11.2K 461 4
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Asalamualaikum semua, sebelum baca jangan lupa follow ya, terus jangan lupa vote juga, Terima kasi
Happy Reading...

Selesai revisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai revisi

"Asalamualaikum umma" ucap gus nabil sambil berjalan menuju buk nyai yang sedang memasak di dapur, gus nabil menyalami tangan buk nyai.

"Waalaikumsalam,Ada apa sayang, humaira mana? " ucap buk nyai, sambil melihat ke arah Gus nabil, buk nyai melihat ke arah kanan dan kiri Gus nabil untuk mencari humaira.

"Humairah belum pulang sekolah umm,nanti habis dari sini nabil mau jemput dia, nabil ke sini mau ketemu mas raihan, Mas raihan mana
Umm? ,nabil kemarin ada titip minta buatin stempel,terus kata mas raihan ada di ndalem" ucap gus nabil, sambil melihat lihat kalau ada gus raihan.

"Mungkin di kamar nya, bil, coba lihat di kamar nya" ucap buk nyai sambil terus fokus dengan masakan nya.

"Yaudah umma, nabil ke kamar mas raihan dulu" sebelum beranjak gue nabil mengambil tahu yang ada di samping buk nyai.

"Nabil itu tahunya belum umma masak" ucap buk nyai yang berkacak pinggang karena melihat tingkah laku putra nya itu.

"Maaf umma, tapi nabil lebih suka tahunya mentah gini dari pada di masak, yaudah nabil ke kamar mas raihan dulu" setelah itu Gus nabil meletakkan kembali wadah tahu tadi, baru setelah itu dia beranjak dari dapur dan menuju kamar Gus raihan.

Gus nabil naik ke lantai dua, letak kamar gus raihan, saat sudah berada di depan kamar gus raihan gus nabil mengetuk pintu kamar gus raihan sambil mengucapkan salam.

"Asalamualaikum mas" gus nabil sudah mengetuk kamar gus raihan beberapa kali, tapi tidak ada jawaban, karena tidak kunjung ada jawaban, gus nabil lansung membuka pintu kamar gus raihan dan masuk.

Saat di buka ternyata memang gus raihan tidak ada di dalam kamarnya, gus nabil masuk dan lansung mencari stempel yang dia inginkan.

Gus nabil mencari stempel itu di meja kerja gus raihan yang ada di dalam kamar itu, tapi tidak ada, sudah beberapa menit gus nabil mencari stempel itu tapi tidak kunjung ketemu, tapi saat sedang mencari Stempel gus nabil tidak sengaja melihat buku dayri di laci samping tempat tidur gus raihan.

Gus nabil mengambil dan melihat buku itu, tapi karena merasa tidak sopan kalau gus nabil harus melihat buku dayri gus raihan, karena itu suatu hal yang privasi,Awalnya gus nabil ingin menaru kembali buku itu.

tapi saat ingin menaru  kembali buku itu dalam laci, tiba tiba sebuah foto jatu dari dalam buku itu, gus nabil membungkuk untuk mengambil  foto yang jatu itu, setelah mengambil foto itu gus nabil mebalik foto itu.

Di balik seribu jendela(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang