chapter 19

12.1K 580 5
                                    

Selesai revisi

.
.
.

Setelah semua kehebohan di pendopo gus nabil melihat ke arah semua santri wati dengan tatapan yang sangat tajam, seketika semua santri wati lansung terdiam saat melihat gus nabil seperti itu.

Saat mendengar suara keributan gus raihan pun lansung ke pendopo untuk memastika apa asal mula suara keributan itu.

"Asalamualaikum" salam gus raihan lalu masuk ke dalam pendopo.

"Waalaikumsalam" jawab semua nya.

Gus raihan pun berjalan menuju gus nabil yang terlihat sedang menahan amarahnya, gus raihan sangat tau kalau gus nabil tidak suka dengan kebisingan, dan satu satunya syarat belajar dengan gus nabil adalah jangan berisik.

"Ada apa sih cil?, udah jangan gitu muka nya, nanti ganteng nya hilang" bercanda gus raihan,gus raihan sangat tau caranya untuk mencairkan suasana.

Semua santri wati indra dan dani menahan tawanya saat mendengar bagaimana gus raihan ketika memanggil gus nabil.

Gus nabil dan Gus raihan sangat berbeda karakter Gus nabil yang terkenal galak dingin cuek suka marah dan suka menghukum, sedang kan Gus raihan lemah lembut suka bercanda dan jarang sekali marah.

"Mas ih udah nabil bilang jalan panggil nabil bocil lagi mas, apa lagi ini di depan semua santri wati"ucap Gus nabil sambil menyenggol tengan Gus raihan.

" iya makanya kamu itu jangan galak banget kasihan santri wati yang ada di sini"

"Iya mas, iya, yaudah mas tolong awasi semua santri wati dalam setoran" Gus nabil mendekatkan wajahnya ke arah telinga Gus raihan "nabil mau ajak humaira ke kantor nabil sebentar ada urusan rumah tangga" bisik gus nabil sambil tersenyum kepada Gus raihan.

Sikap Gus nabil akan sangat berubah dari sikap biasa nya jika dia sudah bersama Gus raihan dan dua sahabatnya itu.

Gus raihan hanya bisa mengelaengkan kepala, saat melihat tingkah laku adik nya itu.

"Humaira ikut saya"

"Iya Gus"

Setelah mengatakan itu Gus nabil pun meninggalkan pendopo dan berjalan menuju kantornya,Dan di ikuti oleh humaira.

Saat sudah sampai di depan kantor gus nabil  langsung ke dalam kantor nya, tapi humaira tidak  langsung masuk dia hanya berdiri di depan kantor gus nabil, karena menurut nya tidak sopan kalau dia harus masuk kantor gus nabil tanpa di izinkan oleh gus nabil walaupun gus nabil adalah suami nya.

"Kamu kenapa tidak masuk? "
Tanya gus nabil

"Saya harus masuk juga gus? , saya kan hanya ngkat telpon gus, kenapa saya harus masuk ke kantor gus? "

"Tidak humaira itu hanya alasan saya saja agar bisa membawa kamu ke sini"

"Emang gus mau ngapain ngajak saya ke sini?, terus suruh saya masuk ke kantor gus lagi? "

" astaghfirullah, yaudah kamu masuk saja dulu"setelah itu gus nabil lansung menarik tangan humaira agar masuk ke dalam kantor nya, dan menutup pintunya.

Dari kejauhan ada seseorang yang memperhatikan mereka sambil tersenyum, senyuman yang menutupin seribu rasa luka.

"Benar kata Sayidina ali, ambil dia dengan keberanian atau lepas dia dengan keikhlasan, bukan saya tidak berani untuk meminang kamu tapi saya terlambat humaira, dan takdir juga berkata lain" ucap seseorang itu sambil menundukan Kepala, dan menahan dadanya yang terasa begitu sesak.

Di balik seribu jendela(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang